Penas Tani ke-XVI batal di Padang, Warga Kecewa, Ada yang Sudah Keluar Rp 10 Juta Bangun Kamar Mandi
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sejumlah warga yang rumahnya digunakan untuk pemondokan Penas Tani ke-XVI kecewa dengan pembatalan Kota Padang sebagai tuan rumah Penas Tani ke-XVI.
Warga Keluruhan Korong Gadang Dewi Mujayanti mengatakan dirinya sudah mendapatkan informasi Kota Padang batal jadi tuan rumah Penas Tani ke-XVI tersebut.
"Saya dapat informasi dari grup gitu, apa betul dibatalkan itu? Kalau benar, saya sendiri sangat kecewa," kata Dewi Mujayanti pada Senin (9/12/2019).
Dewi mengatakan dirinya sudah mempersiapkan rumahnya sebagai pemondokan peserta Penas Tani ke-XVI tersebut.
Seperti membeli kasur, karpet dan memperbaiki kamar mandi.
"Kemarin saya disuruh buat WC yang bagus, sudah buat WC yang baguslah yang memang sesuai dengan permintaan," ungkapnya.
Dikatakan untum buat kamar mandi, Dewi menghabiskan uang Rp 10 Juta
"Biaya yang tidak sedikit, saya habiskan Rp 10 juta, Tau-tau dibatalkan ini , kecewa lah.
Saya usahakan uang untuk keperluan anak, saya pertimbangkan, kalau memang ada penas tani memang diutamakan tambahan penas tani," jelasnya.
Warga kelurahan Kurao Pagang Dalam Surianti mengatakan dirinya mendapatkan informasi dari selebaran surat Gubernur Sumatera Barat.
"Kasihan, warga yang rumah sudah disurvei dan segala macam terbayang lah, kecewa warga
Apalagi warga memang mengharapakan dari materi, sudah siapkan segalanya," ungkapnya..
Surianti berharap Penas Tani ke-XVI tetap dilaksanakan di Kota Padang.
"Saya juga dapat info, Pak Wali ke Jakarta menemui orang pusat, semoga tetap di Padang," harapannya.
Pindah ke Padang Pariaman
Kota Padang batal jadi tuan rumah Pekan Nasional Petani Nelayan atau Penas Tani ke-XVI tahun 2020.
Sesuai rencana awal, Penas Tani dihelat di Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Namun, Panitia Pusat Penas Tani batal digelar di Padang, dan dipindahkan ke Kabupaten Padang Pariaman.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir saat dihubungi TribunPadang.com pada Senin (9/12/2019).
"Ya betul, Penas XVI tanggal 20-25 Juni 2020 semula di Padang, berubah ke Padang Pariaman," kata Winarno Tohir.
Ditanya terkait alasan batal digelar di Padang dan dipindahkannya ke Padang Pariaman, Winarno Tohir belum menjelaskannya.
Keputusan ini tertuang dalam surat rekomendasi lokasi Panitia Penyelenggara Penas Tani XVI tahun 2020 tanggal 2 Desember 2019.
Surat ini diserahkan oleh panitia penyelenggara kepada Gubernur Sumbar.
Dalam surat tersebut, disimpulkan bahwa panitia penyelenggara belum memperoleh hasil yang optimal terkait persiapan penyelenggaraan Penas Tani 2020.
Disampaikan juga dalam surat itu, untuk mengetahui progres lebih lanjut, dilaksanakan rapat terbatas di Ruang Oval Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada 2 Desember 2019.
Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Umum KTNA Nasional dan dihadiri oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Wakil Gubernur Sumbar, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, serta para pejabat Eselon II dan II BPPSDMP.
Hasil rapat tersebut, merekomendasikan agar lokasi kegiatan Penas Tani XVI tahun 2020 yang semula bertempat di Kota Padang, dapat dipindahkan ke Kabupaten Padang Pariaman.
Surat itu ditandatangani oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian selaku Penanggung Jawab Penas Tani XVI tahun 2020, Dedi Nursyamsi.
Berdasarkan rekomendasi Panitia Penas Tani XVI tahun 2020, Gubernur Sumbar mengeluarkan surat tentang penunjukan Kota Padang sebagai tuan rumah Penas Tani XVI tahun 2020 dinyatakan batal.
Catatan KTNA Nasional
Sekjen 2 KTNA Nasional, Kusyanto, meninjau lokasi yang rencananya akan dijadikan tempat pelaksanaan Penas Tani, yakni di Kelurahan Aia Pacah, Kota Padang pada Jumat 8 November 2019 lalu.
Dari peninjauan tersebut, KTNA Nasional memberikan beberapa catatan.
"Kita semuanya mewakili panitia penyelanggara pusat untuk cek finis, sampai mana persiapannya. Kita kok belum lihat persiapan jelasnya seperti apa,” ujar Kusyanto ketika itu.
“Sehingga kami datang untuk melihat fakta lapangannya, memang mengkhawatirkanlah dilihat dari jangkauan waktu, namun sudah diyakinkan oleh Wawako dan Sekda ini siap,” ungkap Kusyanto.
Dikatakannya, ada sekitar 30 ribu peserta dari seluruh Indonesia yang menghadiri Penas Tani ke-XVI.
Peserta ini nantinya tinggal di rumah penduduk sekitar.
"Kita temui kelompok tani yang nantinya ditinggali oleh 30 ribu KTNA, apakah bisa melindungi keamanan petugas yang mendesain nanti, dan mereka siap, sehingga kita panitia penyelenggara pusat yakin akan berjalan sukses," lanjutnya.
Dikatakannya, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh penyelenggara.
Di antaranya panggung utama, tempat pameran dan lahan gelar teknologi.
"Sebenarnya harus dilakukan seperti tempat utama kedatangan presiden, pengaman presiden, pameran seperti apa ketersediannya dan gelar teknologi," ungkapnya.
Selain itu, ketersedian rumah penduduk yang nantinya akan ditempati oleh peserta.
"Lalu ketersedian hotel-hotel untuk para gubernur, wali kota bupati daerah lain dan sebagiannya," tambahnya.
Termasuk juga fasilitas jalan harus diperharikan, agar peserta tidak terjadi kendala akses ke lokasi gelar teknologi.
"Fasilitas lainnya, karena mendatangakan 30 ribu orang dengan mendatangakan ratusan kendaraan, nanti jalannya agar tidak kemacetan dan ini kota, arus lalu lintas padat," sebut dia.
“Jangan sampai sudah dekat kalang kabut, itu saja. Wawako dan sekda sudah meyakinkan kita ini akan berjalan baik dan seselesai waktu," ungkapnya.(*)