Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kabut asap kiriman dari provinsi tetangga masih menyelimuti Sumatera Barat (Sumbar).
Hal ini menyebabkan kualitas udara sempat menyentuh level tidak sehat pada, Rabu (16/10/2019).
Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis mengatakan kabut asap datang dari luar Sumbar.
• Terpapar Kabut Asap Kembali, DLH Sebut Ada Tren Kenaikan Kualitas Udara di Kota Padang
• GAW Bukit Kototabang Prediksi Udara Bakal Lebih Baik pada Kamis (17/10/2019), Ini Alasannya
Hal ini akibat Karhutla dari beberapa provinsi tetangga di Pulau Sumatera. Yakni dari Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi.
"Pagi ini PM10 pada level sedang dan lebih rendah dari kemarin. Arah angin berasal dari Timur dan Timur Laut Sumbar. Kabut asap masuk ke daerah Bukittinggi, dan sekitarnya," kata Wan Dayantolis.
PM10 lebih rendah dari kemarin, kata Wan Dayantolis, karena telah dilaporkan terjadi hujan pada beberapa wilayah di Jambi dan Riau.
• Kabut Asap Menyelimuti Sumbar, Kualitas Udara Sentuh Level Tidak Sehat, 3 Titik Hotspot Terpantau
• PRAKIRAAN CUACA Sumatera Barat 16-18 Oktober 2019, Pagi Hari Cerah Berawan dan Udara Kabur
Sementara, GAW Bukit Kototabang juga mendeteksi hotspot di Sumbar terpantau di tiga titik yakni di Kabupaten Pesisir Selatan.
Wan Dayantolis menyebut, adanya potensi hujan pada siang dan malam hari di beberapa wilayah di Sumbar, kecil kemungkinan kualitas udara kembali menyentuh level tidak sehat.
Namun, kata dia, keberadaan PM10 dengan konsentrasi pada level sedang biasanya memberi dampak kurang baik pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia serta kelompok yang memang memiliki riwayat gangguan saluran pernafasan.
• Asap Kembali Terpantau Masuk Wilayah Sumbar, Warga Diminta Waspada Turunnya Kualitas Udara
• BREAKING NEWS: Kualitas Udara Sumbar Sudah Sangat Tidak Sehat, Kabut Asap Mengarah Padang & Pariaman
"Pada kelompok tersebut kiranya dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan," kata Wan Dayantolis. (*)