Gempa Sumbar

DETIK-DETIK - 10 Tahun Mengenang Kota Padang dan Pariaman Luluh Lantak Diguncang Gempa Dahsyat

Penulis: Emil Mahmud
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Kantor Perwakilan Bank Indonesi Provinsi Sumatera Barat juga dapat digunakan sebagai shelter jika terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 22, Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

"Hidup dalam ketakutan itu tidak bagus. Kemana mau pindah? Rumah, keluarga dan mata pencarian di sini (Padang-red).

Mari berdoa dan bertawakal. Mari kita hidup harmoni dengan bencana," tutur Erman Rahman.

Momentum Ubah Air Mata Jadi Mata Air

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, tragedi gempa 30 September 2009 silam telah menjadikan momentum bagi semua warganya untuk mengevaluasi dan jadi renungan atau refleksi.

Wali kota Padang, Mahyeldi (TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI)

Menurut dia, momentum itu hendaknya dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Padang terhadap bencana dan musibah lainnya.

"30 September ialah momentum untuk mengevaluasi, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Padang terhadap bencana guna mengurangi risiko bencana.

Kita menjadikan Padang cerdas bencana untuk itu," kata Mahyeldi di Padang pada Kamis (12/9/2019) lalu.

Untuk menjadikan Kota Padang sebagai cerdas bencana, Mahyeldi mengatakan Kota Padang juga telah menjalin kerja sama dengan Salandia Baru, China dan Jepang.

"Kota Padang juga menjalin kerjasama dengan Salandia Baru, Cina dan Jepang. Selain itu juga ada peraturan-peraturan atau perda guna meningkatkan sarana prasarana," tambah Mahyeldi.

Pada pertemuan Forum Wali Kota ASEAN Bulan Agustus lalu, Mahyeldi juga mengungkapkan dirinya ikut menyampaikan presentasi Kota Padang dalam menanggulangi bencana.

"Pada Forum Wali Kota ASEAN, saya juga mempresentasikan Kota Padang dalam menanggulangi bencana dan kebijakan, pembagunan dan pendapatan," kata Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi, Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa baru-baru ini juga diundang ke Filipina dalam program mempresentasikan tentang program Padang dalam mengurangi resiko bencana.

Mahyeldi juga mengatakan konsep Kota Padang dalam menangulangi bencana adalah mengubah Padang dari air mata menjadi mata air.

"Konsep kita ialah mengubah air mata menjadi mata air.

Air mata maksudnya kita bersedih, karena risiko bahkan dampak bencana  yang relatif begitu tingginya.

Namun kita siapkan dengan prasarana dan lainnya dalam rencana jangka panjang.

Sehingga masyarakat nyaman di Padang dan wisatawan banyak berkunjung ke Kota Padang," kata Mahyeldi.(*)

*) Tulisan ini diulas dari artikel yang telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul DETIK-DETIK Peringatan Gempa 30 September 2009 Dimulai dari Tugu Gempa, Kota Padang serta artikel berjudul: Mengenang Dahsyatnya Gempa 30 September 2009 di Sumbar: 1.117 Orang Tewas, 135.448 Rumah Rusak

Berita Terkini