7 Fakta Baru Pembunuhan Calon Pendeta Wanita di OKI, Pelaku Ditangkap hingga Motif Terungkap

Penulis: Saridal Maijar
Editor: Saridal Maijar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban MZ semasa hidup

TRIBUNPADANG.COM – Misteri pembunuhan seorang calon pendeta wanita berinisial MZ (24) di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, mulai terungkap.

Hal tersebut setelah tim gabungan Polda Sumatera Selatan bersama Polres OKI menangkap dua orang terduga pelaku.

Polisi berhasil menangkap dua pelaku kurang dari 48 jam.

Berikut 7 fakta baru dalam kasus pembunuhan calon pendeta wanita yang dirangkum TribunPadang.com:

Jenazah MZ (24) ketika berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (26/3/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

1. Ada Saksi Lain di Lokasi Kejadian

Dilansir dari Kompas.com, terungkapnya identitas pelaku setelah petugas sebelumnya memeriksa lima saksi.

Termasuk NP (9), bocah yang berhasil selamat dari insiden pembunuhan tersebut.

Dari keterangan saksi, muncul dugaan jika pelaku berinisial H dan N.

Kepastian itu sempat dibantah oleh keduanya.

KRONOLOGI Perawat Rumah Sakit Tewas, Diduga Over Dosis saat Jam Bertugas

Gol Kontroversial Patrich Wanggai ke Gawang Persija Jakarta, Ini Kata Pelatih Kalteng Putra

Keduanya menyangkal jika telah menghilangkan nyawa MZ.

Namun, ada saksi lain yang rupanya melihat H dan N berada di lokasi kejadian saat nyawa MZ dihabisi.

Mereka tak bisa lagi berkutik dan langsung diamankan petugas di kawasan Air Sugihan Kabupaten OKI, pada Rabu (27/3/2019) malam kemarin.

2. Pelaku Menaruh Kebencian kepada Korban

Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal, bahwa dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian kepada MZ.

Namun, kebencian yang dimaksud belum bisa dibeberkan pihak kepolisian kepada publik.

"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban), tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," kata Doni seperti dikutip dari Kompas.com.

Doni mengatakan, jika kedua pelaku tersebut ditangkap petugas pada Rabu (28/3/2019) malam kemarin.

Penangkapan tersebut berawal dari keterangan para saksi yang telah diperiksa oleh penyidik.

"Pelaku tidak memiliki kedekatan dengan korban.

Untuk jelasnya besok saja rilis, nanti kapolda langsung yang memberikan keterangan," ujarnya.

Grup Kualifikasi untuk Timnas Senior Indonesia Diundi di Kuala Lumpur 17 April Mendatang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Regulasi Baru Harga Tiket Pesawat akan Diumumkan Besok

3. Dendam Asmara jadi Dugaan Motif Pelaku

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengungkap, motif pembunuhan terhadap MZ diduga karena pelaku menyimpan dendam asmara kepada korban.

"Mereka sama-sama satu wilayah (Kabupten OKI). Diduga ada motif asmara," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi dilansir dari Kompas.com, Kamis (28/3/2019).

Namun, Supriadi belum bisa memberikan keterangan jelas motif asmara yang dimaksud karena masih dalam tahap pengembangan.

Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih mendalam. "Motif sementara dendam asmara," ujarnya.

4. Tiga Pelaku Buruh Perkebunan Sawit

Dua pelaku tersebut berinisial H dan N yang saat ini masih dalam pemeriksaan oleh penyidik.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, kedua pelaku merupakan buruh yang bekerja di perkebunan sawit dan sama-sama berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Iya berkat tim di lapangan dan masyarakat pelaku sudah ditangkap.

Inisialnya  N dan H. Iya benar (buruh perkebunan sawit)," kata Supriadi dilansir dari Kompas.com, Kamis (28/3/2019).

Direktorat Polair Polda Sumbar Siap Amankan Pemilu 2019 di Mentawai pada April Mendatang

Kembali dari Selandia Baru, Keluarga di Padang Ceritakan Kondisi Zulfirman Syah, Air Mata Menetes

5. Pelaku Ditangkap Kurang dari 48 Jam

Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dua pelaku pembunuhan terhadap MZ saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan secara intensif oleh petugas.

Keduanya ditangkap setelah lebih dulu pihak penyidik melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Dari keterangan saksi tersebut, petugas akhirnya berhasil menangkap kedua pelaku di kawasan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan.

"Iya, alhamdulilah belum sampai 48 jam, tim dari Polda Sumsel, Polres OKI dan Polsek sudah bisa menangkap pelaku inisial Hen dan Nang.

Besok setelah bukti dan tersangka merapat ke Polda, kita akan rilis, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Zulkarnain dilansir dari Kompas.com, Kamis (28/3/2019).

Yuli Erma Susul ke Selandia Baru Sempat Bikin Nasi Goreng dan Bakwan Untuk Zulfirman Syah

Kembali dari Selandia Baru, Keluarga di Padang Ceritakan Kondisi Zulfirman Syah, Air Mata Menetes

6. Polisi Duga Pelaku Kenal Korban

Polisi menduga pelaku kenal dengan korban.

Dugaan ini didasarkan atas aksi pelaku yang mengenakan penutup wajah saat menghadang dan menghabisi korban.

"Kalau dilihat, diduga korban ini kenal dengan pelaku.

Makanya, pelaku ini menggunakan tutup wajah agar tidak diketahui korban," ujar Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019), seperti dikutip dari TribunSumsel.com.

Jenazah korban yang berada di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, minimal akan divisum agar bisa diketahui apakah memang benar korban sebelum dibunuh terlebih dahulu diperkosa.

Karena, saat ditemukan korban dalam kondisi tidak mengenakan busana.

Dari itulah, harus dikuatkan dengan dilakukan visum bila sebelum dibunuh korban diperkosa terlebih dahulu.

"Untuk kondisi NP, anak yang bersama korban saat ini masih syok. Dari korban NP inilah bisa mengetahui kejadian pembunuhan terhadap MZ," ujarnya.

Jenazah MZ (24) ketika berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (26/3/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

7. Kronologi Penemuan Mayat Korban

MZ ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana di areal PT PSM Divisi 3 Blok F19, Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, Senin (25/3/2019).

Ditemukannya jasad MZ berawal dari laporan NP (9), pelajar yang bersama MZ dan berhasil selamat.

Awalnya, MZ dan NP dihadang oleh dua orang.

Dua pelaku diketahui menggunakan sarung sebagai penutup wajah saat beraksi.

Diberitakan sebelumnya, ditemukannya jenazah MZ berawal dari bocah 9 tahun, NP, yang berhasil kabur dan melapor ke gereja.

NP berhasil lolos dari maut setelah dikira tewas setelah dicekik oleh dua pelaku pembunuhan MZ.

Vikaris GKII Sungai Baung Arisman Manai mengatakan, sembari menangis, NP berlari seorang diri menuju ke gereja tanpa mengenakan sandal.

Ia berada dalam kondisi ketakutan.

Gadis kecil tersebut sempat diikat tangan dan kakinya oleh para pelaku serta dicekik.

Setelah dikira tewas, korban lalu dibuang oleh pelaku ke areal perkebunan sawit.

Sementara MZ juga diikat oleh pelaku dengan menggunakan karet ban dalam motor serta diseret masuk ke dalam areal perkebunan sawit.

Korban MZ saat semasa hidup (TribunSumsel.com)

"Karena dikira sudah tewas setelah dicekik, NP ditinggal sendiri. Mungkin dapat mukjizat dari Tuhan ternyata ikatan tangan korban lepas sehingga langsung kabur dan menuju gereja," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3/2019) dikutip dari Kompas.com.

Para jemaat gereja yang sedang berkumpul untuk mencari keberadaan MZ dan NP langsung memberikan pertolongan kepada korban.

Dari gadis kecil itulah, jemaat menuju ke lokasi tempat kedua korban dibuang.

Di sana, MZ ditemukan dalam kondisi tanpa busana serta tangan dan kaki terikat.

Sekitar jarak 300 meter dari penemuan MZ, sepeda motor korban juga ditemukan.

"Ponsel korban tidak ditemukan. NP itu lari sejauh 4 kilometer dari lokasi seorang diri dan ketakutan. Anaknya sekarang masih trauma," ujarnya.

Jenazah MZ dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum pada Selasa (26/3/2019).

Jenazah tiba dibawa dengan ambulans.

Pemimpin gereja GKII Sungai Baung dan vikaris (calon pendeta) Arisman Manai terlihat mendampingi kedatangan jenazah.(*)

Berita Terkini