Cerita Bahagia Yusni, Orangtua Zulfirman Syah yang Bangga Punya Anak Seorang Pelukis

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Bahagia Yusni, Orangtua Zulfirman Syah yang Bangga Punya Anak Seorang Pelukis

"Dia juga bisa bahasa Minang diajarkan oleh bapaknya, dia bilang atuk mano," ujar Yusni menirukan ucapan cucunya.

Yusni menuturkan bertemu cucunya hanya lewat video call saja.

Yusni hanya dapat melihat dari jauh saja.

"Kadang ia mengatakan Kampuang Awak di Padang saat video call", ujar Yusni, Sabtu (16/3/2019)

Handra Yaspita, menunjukkan foto Zulfirman Syah di rumahnya, di Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (16/3/2019). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Zulfirman Syah sedang bersama anaknya Omar (2) saat terjadi insiden penembakan di mesjid di Selandia Baru Jumat (15/3/2019) kemarin. 

Zulfirman Syah merupakan bungsu dari enam bersaudara.

Kakak kandung Zulfirman Syah, Handra Yaspita menuturkan si bungsu ini akrab di panggil 'Adiek' karena anak paling kecil.

Sejak kecil Zulfirman Syah memang sudah suka melukis.

Zul kecil suka juga mengikuti ayahnya ke sekolah.

Zulfirman Syah melukis di sudut papan tulis.

Sejak remaja lulusan ISI Yogyakarta ini seolah sudah mengenal bakatnya.

Handra Yaspita, menunjukkan foto Zulfirman Syah di rumahnya, di Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (16/3/2019). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)
Setamat SMP, dirinya memilih masuk SMSR (sekolah menengah seni rupa) yang sekarang menjadi SMKN 4 Padang.

Setamat SMSR, Zulfirman Syah pun berangkat ke Yogyakarta bersama kawan-kawannya kuliah di ISI Yogyakarta.

Dia pun bergabung dalam komunitas Sakato di Yogyakarta sebagai kurator.

Zulfirman Syah menetap di Yogyakarta cukup lama.

Halaman
1234

Berita Terkini