Tatik Suryani pernah divonis dokter umurnya tinggal 3 hari karena menderita kanker. Vonis itu diterimanya Januari 2019. Takdir pun berkata lain.
TRIBUNPADANG.COM - Tak ada seorang pun bisa menebak kapan kematian itu datang.
Walau menderita sakit parah sekalipun seperti kanker, ada saja keajaiban yang terjadi.
Seperti kisah yang dialami Tatik Suryani (37), tenaga kerja wanita (TKW) asal Lampung Utara.
Tatik Suryani pernah divonis dokter sisa umurnya tinggal tiga hari.
Namun takdir berkata lain. Tatik Suryani, TKW asal Lampung Utara, yang bekerja di Hongkong, masih hidup hingga kini.
Rasa sedih menghinggapi Tatik Suryani (37), TKW asal Lampung Utara, saat mengetahui umurnya hanya sisa tiga hari.
Kala itu, di Januari 2019, dokter di Hongkong mendiagnosanya terserang kanker rahim dan kanker paru.
Tatik Suryani pergi ke Hongkong untuk mengadu nasib menjadi TKW.
• Baru Dilamar Kekasih dan Akan Menikah, Bidan Cantik di Aceh Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
• Perebutkan Janda 2 Pria Beristri Terlibat Carok, Gigit Jari karena si Janda Tak Pilih Seorang Pun
Statusnya sebagai janda satu anak membuat ia harus menghidupi keluarganya.
Maka berangkatlah Tatik Suryani ke Hongkong sebagai TKW, tiga tahun lalu.
Tatik Suryani mengaku berangkat ke Hongkong melalui PJTKI resmi.
Sebelum diberangkatkan ke Hongkong, Tatik Suryani mengaku mendapat pelatihan keterampilan dan bahasa dari PJTKI tempatnya mendaftar.
Di Hongkong, Tatik Suryani bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Ia mengaku tidak ada kendala bahasa selama bekerja di Hongkong karena sudah menguasai bahasa Inggris.
Menurut dia, kehidupan di Hongkong tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.
"Yang berbeda, kebudayaan dan makanan. Di sana sering menyantap mi," kata Tatik Suryani.
Selama bekerja di Hongkong, Tatik Suryani sudah dua kali berganti majikan.
Dirinya tidak mendapatkan perlakuan semena-mena dari majikan, baik di majikan pertama dan kedua.
• Perjuangan Anak Pemulung Jadi Polisi, M Ikram Buktikan Impian Itu Bisa Diwujudkan Jadi Nyata
• Gustinawati, Pemulung yang Dirikan Gubuk di Atas Tanah Orang Lain, Hidupnya Berpindah-pindah
Bahkan untuk urusan gajian tidak ada kendala di keluarga majikannya.
"Mereka selalu bayar tepat waktu soal hak saya," katanya.
Saat bekerja dengan majikan pertama, dirinya mengalami sakit kanker rahim.
Tatik Suryani berobat di rumah sakit di Hongkong.
Bahkan, majikannya turut serta membantu biaya pengobatannya selama di rumah sakit.
Dalam perjalanan waktu, Tatik Suryani dinyatakan sembuh dari kanker rahim.
" Tetapi dokter di sana meminta untuk tetap memeriksakan kesehatan," ujar Tatik Suryani.
Tatik berganti majikan. Tiga bulan terakhir ia mengeluhkan kesehatan.
Tatik kemudian memeriksa kesehatannya ke dokter.
Ternyata kanker, penyakit lamanya belum sembuh. Bahkan menjalar hingga ke paru-paru.
• Nenek Ini Hidup di Gubuk Mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Bang Ben Merawatnya Penuh Kasih Sayang
• Berbagai Isu dan Dinamika Memanas Jelang Pemilu, Wagub Sumbar: Kesbangpol Harus Berperan Aktif
Ini dikarenakan dia tidak pernah melakukan checkup ke dokter.
"Saya divonis dokter di rumah sakit di Hongkong hanya bertahan tiga hari," ujarnya, Rabu 6 Maret 2019.
Mendengar vonis dokter, Tatik Suryani syok. Ia bingung menghadapi kabar seperti itu.
"Saya cuma bisa salat dan berdoa," ujar Tatik Suryani. Keajaiban datang.
Vonis dokter tidak terbukti. Tiga hari setelah pernyataan dokter, Tatik Suryani masih hidup.
Ia mengaku bersyukur atas rahmat Allah SWT yang masih memberikannya umur panjang.
Menurutnya, selama dalam perawatan di rumah sakit, rekan sesama TKW sering menjenguknya.
"Majikan juga sering menjenguk. Rekan sesama PRT juga sering jenguk saya di rumah sakit setiap hari Minggu," ujarnya.
Tatik Suryani berada di rumah sakit dua bulan lamanya. Ia hanya bisa terbaring lemah dengan oksigen.
Selama berada di rumah sakit, Tatik Suryani tidak khawatir masalah biaya.
Menurutnya, biaya perawatan di rumah sakit ditanggung asuransi.
Setelah kondisinya mulai membaik, pihak rumah sakit akhirnya memutuskan mengabarkan KJRI di Hongkong.
KJRI memutuskan memulangkan Tatik Suryani ke tempat asalnya di Lampung Utara.
Dalam kepulangan ke Indonesia, dia hanya duduk saja.
Segalanya sudah diurus KJRI dan BNP2TKI.
Bahkan Tatik Suryani mendapatkan bantuan sejumlah uang dari BNP2TKI.
Setelah tiba, dirinya sementara akan beristirahat sembari melakukan pemeriksaan ke dokter.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Divonis Dokter Sisa Umur Tinggal 3 Hari karena Kanker, Cerita TKW Lampung Utara Bertahan Hidup