Berita Populer Padang

3 BERITA POPULER PADANG: Tumpukan Sampah Usai Hujan, PKL Kena Tertibkan dan Kabau Sirah Wajib Menang

Suporter Semen Padang FC dari The Kmers sebut Kabau Sirah harus bisa menang dengan poin penuh dalam laga kandang pertamanya

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
SAMPAH DI PANTAI- Penampakan sampah yang menumpuk setelah hujan di kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah informasi menarik seputar Kota Padang yang dirangkum dalam populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang tumpukan sampah pasca hujan deras kembali mencemari kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025).

Fenomena ini disebabkan oleh aliran air hujan deras yang membawa sampah dari berbagai titik di daratan hingga terbawa menuju laut.

Selanjutnya, Satpol PP Padang melakukan penertiban lapak-lapak PKL yang melakukan pelanggaran di sepanjang Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Senin(11/8/2025) siang. 

Kasat Pol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, mengatakan penertiban tersebut dilakukan bersama pihak Kecamatan Padang Selatan.

Selanjutnya, suporter Semen Padang FC dari The Kmers sebut Kabau Sirah harus bisa menang dengan poin penuh dalam laga kandang pertamanya pada BRI Super League musim 2025/2026.

Semen Padang FC gagal meraih poin dalam laga tandang pertamanya di kompetisi BRI Super League menghadapi Persib Bandung pada Sabtu, tanggal 9 Agustus 2025.

Simak informasi selengkapnya berikut ini:

1. Hujan Deras Sebulan Sekali Sebabkan 80 Ton Sampah Terbawa ke Pantai Padang, Alat Berat Dikerahkan

Tumpukan sampah pasca hujan deras kembali mencemari kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Fadelan Fitra Masta, mengungkapkan bahwa fenomena ini disebabkan oleh aliran air hujan deras yang membawa sampah dari berbagai titik di daratan hingga terbawa menuju laut.

Menurut Fadelan, sampah berasal dari permukaan jalan, halaman rumah warga, dan lahan kosong yang terbawa ke drainase, lalu masuk ke sungai hingga berakhir di pantai.

Kondisi kali ini diperparah karena hujan deras turun setelah lebih dari satu bulan tidak terjadi hujan besar.

Baca juga: Laga Kandang Pertama di Super League, The Kmers Minta Semen Padang FC Wajib Menang dari Dewa United

“Selama periode kering itu, banyak sampah tersangkut di bebatuan dan tepi sungai. Begitu hujan deras datang, semuanya terhanyut," jelasnya, Senin (11/8/2025).

Saat arus sungai sangat kuat, kubus apung penangkap sampah terpaksa dilepas demi menghindari kerusakan, sehingga seluruh sampah ikut terbawa ke laut.

DLH mencatat, pekan lalu setelah hujan besar pertama, volume sampah yang diangkut dari kawasan pantai mencapai sekitar 80 ton.

Untuk mengatasinya, pihaknya menambah kekuatan di lapangan dengan mengerahkan 50 personel, memindahkan tim penyapuan jalan ke area pantai, serta menurunkan armada truk sampah.

Baca juga: Muaro Lasak Padang Dipenuhi Sampah, Pengunjung Pilih Tak Bermain dan Berenang di Tepi Pantai

Bahkan, DLH meminta bantuan alat berat dari Dinas PUPR untuk mempercepat pengangkutan.

Meski sudah memasang perangkap sampah kubus apung di beberapa titik seperti Sungai Jirak, Batang Arau (Pasa Gadang), dan Banda Bakali (Jalan Rasuna Said) yang rata-rata mampu menahan tiga ton sampah per hari, hujan ekstrem membuat sebagian sampah tetap lolos ke pantai.

Fadelan mengimbau warga untuk berpartisipasi dalam Layanan Pengangkutan Sampah (LPS) di kelurahan masing-masing.

“Jika semua rumah tangga terlayani LPS, tidak akan ada lagi sampah yang dibuang sembarangan ke sungai, dibakar, atau ditumpuk di lahan kosong,” tegasnya.

Baca juga: Bukan Sipora atau Siberut, Inilah Kecamatan dengan Penduduk Paling Sedikit di Kabupaten Mentawai

DLH juga terus menggencarkan edukasi publik dan memperluas cakupan LPS di seluruh kelurahan agar sampah rumah tangga dapat dikelola dari sumbernya, sehingga tidak lagi berakhir di sungai atau laut.

Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur Kota Padang, Sumatera Barat, tidak hanya membawa debit air besar dari daratan ke laut, tetapi juga menyapu berbagai jenis sampah ke kawasan pesisir, Senin (11/8/2025).

Akibatnya, tumpukan sampah kembali memenuhi kawasan Pantai Padang, terutama di sekitar Pantai Muaro Lasak.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunPadang.com, fenomena penumpukan sampah seperti ini bukanlah kejadian baru.

Baca juga: UNP Latih Guru SMKN 1 Padang Panjang Kembangkan Media Pembelajaran Digital Berbasis QR Code

SAMPAH DI PANTAI- Penampakan sampah yang menumpuk setelah hujan di kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025).
SAMPAH DI PANTAI- Penampakan sampah yang menumpuk setelah hujan di kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025). (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Hampir setiap kali hujan deras mengguyur Kota Padang, limpahan sampah terbawa arus menuju muara dan akhirnya terdampar di pantai.

Pantauan di lapangan menunjukkan, tumpukan sampah berada di sela-sela batu grip yang menjadi pelindung pantai.

Sejumlah sampah lain terlihat mengapung di permukaan laut, terombang-ambing oleh ombak sebelum akhirnya kembali terhempas ke tepi.

Jenis sampah yang mendominasi umumnya berasal dari limbah rumah tangga, seperti plastik pembungkus makanan, popok bayi sekali pakai, hingga sisa-sisa material organik berupa potongan kayu dan rerumputan.

Kondisi ini diperparah dengan bau menyengat yang tercium kuat di sekitar area, membuat suasana pantai menjadi jauh dari kata nyaman.

Tampak juga puluhan personel dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang dikerahkan ke lokasi.

Baca juga: Wawako Maigus Nasir Jadi Pembina Upacara di SMP Pertiwi 2 Padang, Bagikan 3 Kiat Sukses bagi Pelajar

Mereka terlihat bekerja membersihkan sampah yang menumpuk, menggunakan peralatan manual untuk mengangkut limbah dari sela batu grip dan mengumpulkannya ke dalam karung.

Yudi, salah seorang warga yang berkunjung ke pantai, mengaku kecewa melihat kondisi tersebut.

"Kalau kondisinya seperti ini tentu tidak enak saja melihatnya. Harap-harap ke pantai supaya pikiran tenang sambil mendengar debur ombak, tapi malah disuguhi tumpukan sampah dengan bau yang tidak sedap," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Surya, warga yang sedang memancing di sekitar lokasi. Ia mengaku terganggu dengan keberadaan sampah tersebut.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Jadi Titik Awal Menuju Merdeka dari Penyakit

"Saya sering mancing di sini karena rumah juga cukup dekat. Tapi kalau ditemani tumpukan sampah seperti ini, tentu membuat kita tidak nyaman untuk mancing," katanya.

Kondisi ini menjadi perhatian masyarakat yang berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi agar tumpukan sampah tidak terus-menerus menghiasi kawasan Pantai Padang setiap kali hujan lebat mengguyur.

Penanganan yang berkelanjutan, menurut warga, perlu dilakukan. Jika tidak ada langkah serius, dikhawatirkan Pantai Padang yang menjadi salah satu ikon wisata utama di ibu kota provinsi ini akan kehilangan daya tariknya di mata wisatawan.

Bagi warga, pantai bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga bagian dari identitas Kota Padang yang harus dijaga kebersihannya. 

 

2. Belasan Lapak hingga Tabung Gas Disita Satpol PP Padang dari Pedagang yang Berjualan di Fasum

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang melakukan penertiban lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yanga melakukan pelanggaran di sepanjang Jalan Sutan Syahrir, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin(11/8/2025) siang. 

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kota Padang, Chandra Eka Putra, mengatakan penertiban tersebut dilakukan bersama pihak Kecamatan Padang Selatan

Dimana penertiban dilakukan karena para pedagang tersebut berjualan di tempat yang tidak diperbolehkan. 

"Para Pedagang tersebut berjualan di atas Fasilitas Umum (Fasum) dan trotoar jalan, jelas para pedagang tersebut telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum," kata Chandra Eka Putra.

Baca juga: Menyongsong Pemilu 2029 di Bukittinggi, Bawaslu Sumbar Terima Masukan dari Berbagai Unsur

Chandra menjelaskan, sebelum dilakukan penertiban Satpol PP telah memberikan imbauan secara persuasif dan humanis bahkan Pihak kecamatan beserta pihak kelurahan telah memberikan teguran baik secara lisan maupun tulisan. 

"Karena tidak juga diindahkan, terpaksa kita ambil tindakan tegas dengan menertibkan belasan lapak berupa, payung, kursi, meja, tabung gas, dan reklame ke atas mobil dalmas," jelas Chandra. 

Dirinya menambahkan, belasan barang bukti tersebut akan diserahkan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk di data dan di proses. 

Baca juga: MBG di Padang Jangkau 9.316 Penerima Manfaat di 3 Kecamatan, Targetkan 7 SPPG Beroperasi Segera

"Kita tunggu hasil penyelidikan PPNS apakah lapak-lapak tersebut akan di sidang tipiringkan," tambahnya

Chandra Eka Putra mengimbau kepada seluruh masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang agar mematuhi aturan-aturan yang berlaku serta tidak menggunakan fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk kepentingan pribadi.

"Mari bersama-sama kita menjaga kota padang menjadi kota yang tertib dan rapi, dan kepada masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang agar berjualan di tempat  yang tidak melanggar aturan, serta mari kita kembalikan fungsi Fasos dan Fasum Sebagai mana Mestinya, " Imbaunya.

 

3. Laga Kandang Pertama di Super League, The Kmers Minta Semen Padang FC Wajib Menang dari Dewa United

Suporter Semen Padang FC dari The Kmers sebut Kabau Sirah harus bisa menang dengan poin penuh dalam laga kandang pertamanya dalam kompetisi BRI Super League musim 2025/2026.

Semen Padang FC gagal meraih poin dalam laga tandang pertamanya di kompetisi BRI Super League menghadapi Persib Bandung pada Sabtu, tanggal 9 Agustus 2025.

Dimana tim Semen Padang FC kalah 2-0 oleh Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Dirigen The Kmers, Anwar Nurman Bay atau yang akrab disapa Dabul, mengaku cukup kecewa dengan hasil tersebut.

Baca juga: Muaro Lasak Padang Dipenuhi Sampah, Pengunjung Pilih Tak Bermain dan Berenang di Tepi Pantai

Namun, ia menilai kekalahan tersebut disinyalir akibat pemain asing yang belum lengkap.

"Mungkin karena faktor pemain asing belum lengkap," kata Dabul, saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (11/8/2025).

Dirinya akan tetap mendukung tim Semen Padang FC, apalagi akan ada laga kandang menghadapi Dewa United.

Laga kandang ini dilaksanakan di Stadion Gelanggang Olaharaga (GOR) Haji Agus Salim, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (15/8/2025) pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Pernah Kalah 8-1, Semen Padang Kembali Hadapi Dewa United dalam Laga Kandang Pertama di Super League

BRI SUPER LEAGUE- Pemain Semen Padang FC, Irsyad Maulana, saat menjalani sesi latihan di Stadion Gelanggang Olahraga (GOR) Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Jumat (1/8/2025).
BRI SUPER LEAGUE- Pemain Semen Padang FC, Irsyad Maulana, saat menjalani sesi latihan di Stadion Gelanggang Olahraga (GOR) Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Jumat (1/8/2025). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Ia berharap segala kekurangan dari pertandingan sebelumnya dapat segera diatasi oleh tim pelatih dan bisa memenangkan pertandingan.

"Untuk pertandingan kandang lawan Dewa United wajib meraih tiga poin," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Semen Padang FC harus mengakui keunggulan Persib Bandung usai kalah 0-2 pada laga perdana kompetisi BRI Super League musim 2025/2026.

Pertandingan ini digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025) pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Jadi Titik Awal Menuju Merdeka dari Penyakit

Dua gol kemenangan Persib dicetak oleh Wiliam dan Febri Haryadi di babak pertama dan kedua.

Hasil ini membuat Semen Padang memulai kompetisi tanpa poin, sementara Persib sukses mengamankan kemenangan di hadapan pendukungnya.

Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida, mengaku timnya sudah berjuang keras, terutama saat menghadapi tekanan Persib di kandangnya.

Menurutnya, babak pertama berjalan cukup positif tanpa bola, namun anak asuhnya kesulitan membangun serangan.

"Di babak pertama tanpa bola kita cukup positif, tapi dengan bola kita kesulitan membuat koneksi dan menembus pertahanan Persib," ujar Eduardo Almeida usai laga.

Babak kedua timnya mencoba menyesuaikan, melakukan pergantian pemain, dan lebih positif dengan bola.

"Kami berusaha mencari hasil imbang, tapi di menit akhir kami ambil risiko besar menggempur pertahanannya dan Persib memanfaatkannya," katanya.

Meski kecewa dengan hasil akhir, Almeida tetap mengapresiasi kerja keras anak asuhnya di laga perdana ini.

Baca juga: Kamel Tetap Melaut, Sampah yang Menumpuk di Pantai Padang Tak Ganggu Aktivitas Nelayan

Ia menegaskan akan melakukan evaluasi dan meningkatkan performa tim di pertandingan berikutnya.

Terkait persaingan BRI Super League musim ini, Almeida menilai kompetisi akan berlangsung ketat.

"Masih terlalu awal untuk menilai, tapi saya rasa liga musim ini akan lebih kompetitif. Mungkin setelah enam dan tujuh pertandingan kita bisa benar-benar memahami situasi persaingan di Liga ini," ujarnya.

Sementara itu, pemain Semen Padang FC, Irsyad Maulana, mengakui timnya sudah berusaha maksimal namun belum mampu membalas gol lawan.

Baca juga: Beda Jauh dari Sangir, Kecamatan Ini Paling Sedikit Penduduk di Kabupaten Solok Selatan Sumbar

"Selamat untuk Persib. Kami sudah berusaha menyamakan kedudukan, tapi malah kebobolan lagi. Kami akan evaluasi dan memperbaiki permainan ke depannya," ujar Irsyad Maulana.

Diketahui pada pekan depan Semen Padang akan kembali menghadapi tantangan berat.

Pasalnya tim Kabau Sirah akan bermain dengan Dewa United didepan publiknya sendiri.

Laga ini akan berlangsung pada Jumat (15/8/2025) di Stadion Haji Agus Salim Padang.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved