Sampah di Muaro Lasak

Pedagang Pantai Muaro Lasak Padang Tak Risau Kemunculan Sampah, Tingkat Kunjungan Relatif Tetap

Faisal menegaskan, meskipun pemandangan sampah mungkin mengganggu estetika, tingkat kunjungan wisatawan relatif tetap.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
PEDAGANG MUARO LASAK- Suasana salah satu lapak pedagang yang berada di Pantai Muaro Lasak, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025). Pedagang menyebut kunjungan tetap stabil meskipun sampah menumpuk pasca hujan di kawasan Pantai Muaro Lasak, Padang. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Meski tumpukan sampah memenuhi kawasan tepi bibir Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, usai diguyur hujan, nyatanya para pedagang di sepanjang bibir pantai mengaku penghasilan dan jumlah pengunjung tetap stabil.

Kondisi adanya sampah yang menumpuk akibat terbawa saat hujan deras ini sudah menjadi pemandangan rutin setiap kali cuaca ekstrem melanda Kota Padang.

Pantauan TribunPadang.com pada Senin (11/8/2025), sisa hujan deras yang turun sehari sebelumnya membuat sampah rumah tangga, dedaunan, serta potongan kayu menumpuk di sekitar kawasan Pantai Muaro Lasak.

Meski demikian, aktivitas jual beli di lapak pedagang tidak banyak terpengaruh.

Baca juga: Ridwan Semangat Dilatih Jadi Mekanik Sepeda Motor, UNP Terjunkan Dosen ke Sialang Gaung Dharmasraya

SAMPAH DI PANTAI- Penampakan sampah yang menumpuk setelah hujan di kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025).
SAMPAH DI PANTAI- Penampakan sampah yang menumpuk setelah hujan di kawasan Pantai Muaro Lasak, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (11/8/2025). (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Faisal, seorang pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan di kawasan tersebut, mengaku sudah terbiasa dengan fenomena sampah yang muncul setelah turun hujan.

"Kalau kondisi sampah menumpuk, itu hal yang biasa saat hujan lebat mengguyur," ujarnya.

Menurutnya, sampah yang datang bersama arus biasanya akan berkurang dengan sendirinya, jika tidak turun hujan selama dua hingga tiga hari.

"Nanti kalau tidak hujan selama dua atau tiga hari, sampahnya akan berkurang sendiri," katanya.

Baca juga: UNP Latih Guru SMKN 1 Padang Panjang Kembangkan Media Pembelajaran Digital Berbasis QR Code

Faisal menegaskan, meskipun pemandangan sampah mungkin mengganggu estetika, tingkat kunjungan wisatawan relatif tetap.

"Tidak ada pengaruhnya sama wisatawan. Setiap hari ada saja yang berkunjung. Memang kadang ada yang kaget lihat sampah banyak, tapi kalau dijelaskan bahwa itu karena hujan lebat, mereka mengerti," ungkapnya.

Rani, pedagang lain yang berjualan tidak jauh dari lokasi Faisal, juga membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, tumpukan sampah tidak terlalu berpengaruh pada omzet penjualan.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Jadi Titik Awal Menuju Merdeka dari Penyakit

"Sama saja, ada saja yang datang untuk makan atau sekadar duduk santai menikmati angin laut," katanya.

Namun, Rani menyebutkan ketika sampah menumpuk banyak, wisatawan jarang mau bermain atau berenang di tepi pantai.

"Kalau sampah sedikit, banyak yang berenang dan bermain di pantai. Tapi kalau banyak, biasanya tidak ada yang mau," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa desain batu grip atau sea wall (tanggul laut) di pintu muara yang dibuat berbelok menyebabkan arus air membawa sampah menumpuk di lokasi tertentu, khususnya di Muaro Lasak.

"Kalau hujan dan banyak sampah, arahnya pasti ke sini. Coba lihat ke pantai seberang, hampir tidak ada sampah. Semua menumpuk di sekitar sini," katanya.

Baca juga: Sampah Hanya Ganggu Nelayan yang Menjaring Ikan di Tepi Pantai Muaro Lasak Padang

Meski menjadi titik kumpul sampah, keberadaan batu grip yang berbelok itu justru bermanfaat bagi nelayan karena ombak menjadi lebih tenang.

"Nelayan jadi gampang keluar masuk ke laut dan menambatkan kapal di pintu muara," tambahnya.

Rani juga mengapresiasi kerja personel Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang yang selalu siap membersihkan sampah, terutama setelah hujan lebat.

"Sekarang kita sangat terbantu karena ada petugas. Kalau hujan lebat, mereka pasti standby di sini membersihkan sampah," pungkasnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved