Kabupaten Sijunjung
Langit Sijunjung Dihiasi Layang-Layang, Permainan Tradisional yang Masih Eksis hingga Kini
Langit di Jorong Pudak, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Minggu (3/8/2025) sore
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Langit di Jorong Pudak, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat, Minggu (3/8/2025) sore, dihiasi sejumlah layangan dengan beragam motif.
Layang-layang itu terbang tinggi layaknya pesawat mini yang melayang bebas di angkasa.
Di bawah langit biru dan mentari sore yang hangat, suasana menjadi semarak. Tawa anak-anak, teriakan antusias warga, dan desir angin sore menjadi harmoni unik yang membawa nuansa nostalgia.
Meski panas matahari masih menyengat, tak menyurutkan semangat warga yang memadati area sawah yang siap panen itu untuk lomba layang-layang.
Lomba layangan ini diikuti oleh berbagai kalangan usia baik anak muda hingga orang tua.
Baca juga: Berapa Jumlah Sudut Bangun Datar Layang-layang? Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Layang-layang yang disiapkan tiap orang tak hanya satu melainkan ada yang tiga maupun empat layangan bahkan juga ada tas khusus untuk layangan.
Tak hanya itu disekitar area lomba layang-layang juga terdapat aneka jajanan untuk menemani pengunjung sembari menyaksikan lomba.
Salah satu peserta lomba layang-layang bernama Anto mengatakan lomba ini hampir tiap tahun diadakan tergantung musim.
“Saat ini musim panas biasanya orang banyak bermain layang-layang hingga hampir tiap daerah ada lomba layang-layang,” jelasnya.
Anto saat lomba layang-layang membawa tiga layangan dengan motif ketiganya putih yang memiliki ekor panjang berwarna merah.
“Motifnya sama dengan bendera kita, merah putih bertepatan juga sekarang bulan Agustus,” ucapnya.
Baca juga: Bermain Layang-Layang, Cara Pemuda Nagari Salimpek Solok Isi Waktu Ngabuburit
Sementara itu pemain lainnya bernama Apin menuturkan permainan layang-layang itu sudah menjadi permainan tradisional yang ia kenal sejak kecil.
“Walaupun sekarang saya sudah besar tetapi bermain layang-layang sudah menjadi candu,” jelasnya.
Ia juga mengatakan permainan tradisional ini memiliki pesona dan daya tarik sendiri hingga banyak peminat yang masih melestarikan hingga kini.
Tiap daerah memiliki layang-layang tersendiri yang berbeda baik untuk ukuran, bentuk maupun motif.
Penilaian lomba layang-layang pun bermacam-macam mulai dari tinggi hingga gerakan saat naik atau biasa disebut Malayok.
“Bermain layang-layang biasa dimulai saat musim panas dan anginnya pun stabil hingga mengudara dengan baik,” ucapnya.
Baca juga: 74 Calon Paskibraka Dharmasraya Masuki Masa Karantina Jelang HUT ke-80 RI
Dikatakan Apin bermain layang-layang memiliki berbagai keseruan seperti adu keahlian di udara.
Layangan satu dan lainnya saling menggesek, adu tajam benang hingga salah satunya terputus.
Saat layangan terputus dan jatuh ke tanah, para pengunjung, terutama anak-anak, berlarian mengejarnya.
Sorak-sorai pun pecah setiap kali ada yang berhasil ‘menangkap’ layangan jatuh. (*)
Peringati Himpaudi ke-20, Kecamatan Koto VII Sijunjung Gelar Kegiatan Parenting |
![]() |
---|
Akses ke Geopark Silokek Sijunjung Dilengkapi Penunjuk Arah, Beberapa Titik Jalan Masih Rusak |
![]() |
---|
Menikmati Pesona Geopark Silokek Sijunjung yang Dikelilingi Tebing Karst yang Memukau |
![]() |
---|
Polisi Cilik Binaan Satlantas Polres Sijunjung Raih Juara 3 Lomba Pocil Tingkat Polda Sumbar |
![]() |
---|
Harga Bawang Merah Anjlok di Pasar Sijunjung, Bawang Putih Stabil, Cabai Merah Malah Meroket |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.