Panel Surya Masjid Buya Syafii Maarif

Bauran Energi Terbarukan Sumbar Tembus 30 Persen, Lampaui Rata-Rata Nasional

Komitmen Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam pengembangan energi terbarukan menunjukkan hasil signifikan.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
PANEL SURYA SIJUNJUNG - Panel surya terpasang di Masjid Buya Syafii Maarif, Nagari Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, yang diresmikan pada Sabtu (2/8/2025). Project Lead Sedekah Energi MOSAIC, Elok Faiqotul Mutia, mengatakan program ini diinisiasi untuk meningkatkan kenyamanan aktivitas masyarakat di masjid, mengingat peran masjid yang tidak hanya sebagai tempat ibadah. 

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Komitmen Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dalam pengembangan energi terbarukan menunjukkan hasil signifikan.

Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heryanto, menyebut bahwa bauran energi primer di Sumbar saat ini mencapai 30,59 persen dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

Angka ini jauh di atas rata-rata nasional yang masih berada di 14 persen. Kehadiran pemasangan panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif, Sijunjung, menjadi bukti nyata dukungan provinsi terhadap energi bersih.

Diketahui, Muslim for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) Indonesia bersama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meresmikan penggunaan panel surya di Masjid Buya Syafii Maarif yang terletak di Nagari Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), pada Sabtu (2/8/2025).

Peresmian ini merupakan bagian dari program Sedekah Energi yang telah dimulai sejak tahun 2022, dengan tema “Mencerahkan dengan Surya, Meneruskan Cita Buya.” Sebelumnya, panel surya tersebut telah dipasang pada 2 Mei 2025 lalu.

Baca juga: Sering Mati Lampu hingga 5 Kali Sehari, Kini Panel Surya Terangi Masjid Buya Syafii Maarif Sijunjung

Program Sedekah Energi bertujuan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan di rumah ibadah, khususnya masjid, sekaligus sebagai bentuk kontribusi terhadap solusi perubahan iklim.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar, Helmi Heryanto, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.

Ia menilai program Sedekah Energi sejalan dengan upaya pemerintah provinsi dalam memperluas penggunaan energi bersih.

“Kami juga sudah membangun PLTS rooftop di beberapa gedung Pemprov seperti Aula Kantor Gubernur, Kantor ESDM, Bappeda, dan Dinas BMCKTR. Program seperti ini tentu kami dukung penuh,” ujar Helmi.

Ia berharap, program ini juga dapat diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil seperti Kepulauan Mentawai.

Baca juga: FOTO: Panel Surya Terangi Masjid Buya Syafii Maarif Sijunjung, Wujud Sedekah Energi

Menurut Helmi, bauran energi primer di Sumbar saat ini mencapai 30,59 persen dari Energi Baru Terbarukan (EBT), jauh di atas rata-rata nasional yang masih 14 persen.

Sedangkan dari sisi pembangkit listrik, EBT di Sumbar sudah menyumbang 52 persen.

“Hanya 48 persen pembangkit listrik kita yang masih menggunakan energi fosil,” ungkapnya.

Project Lead Sedekah Energi MOSAIC, Elok Faiqotul Mutia, mengatakan program ini diinisiasi untuk meningkatkan kenyamanan aktivitas masyarakat di masjid, mengingat peran masjid yang tidak hanya sebagai tempat ibadah.

“Masjid di Indonesia itu tidak hanya digunakan untuk ibadah, tapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat, seperti rapat warga, tempat pendidikan anak-anak, hingga kegiatan sosial dan ekonomi,” kata Elok Faiqotul Mutia kepada TribunPadang.com di lokasi.

Baca juga: Wabup Dharmasraya Leli Arni Ajak Warga Makmurkan Masjid Lewat Salat Subuh Berjamaah

Mutia menambahkan, konsep sedekah energi ini menjadi bentuk baru dari sedekah yang tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga berdampak langsung bagi lingkungan dan kehidupan sosial.

“Allah SWT memerintahkan kita untuk menjaga bumi. Melalui program ini, umat Muslim bisa terlibat langsung dalam pelestarian lingkungan,” jelasnya.

Mutia berharap program serupa dapat ditiru dan dikembangkan di banyak daerah, termasuk masjid-masjid lainnya di Sumbar.

“Program ini tak hanya fokus pada pemasangan panel surya, tetapi juga menyediakan pelatihan terbuka bagi masyarakat umum. Semua informasi, mulai dari audit energi hingga pemasangan, bisa diakses melalui website resmi kami,” ujarnya.

Wali Nagari Sumpur Kudus Selatan, Khairul Basri, menyambut baik program ini. Ia menyebutkan, sebelum adanya panel surya, masjid kerap mengalami pemadaman listrik akibat cuaca ekstrem.

“Alhamdulillah, sekarang saat mati lampu, masjid tetap terang. Kami tidak perlu lagi menggunakan genset untuk azan,” ucapnya kepada TribunPadang.com.

Baca juga: Cuaca Mentawai Minggu 3 Agustus 2025 Didominasi Cerah Berawan, Waspada Angin Kencang 

Ia menyebut, pemadaman listrik bisa terjadi hingga lima kali dalam sehari karena kondisi alam setempat yang dipenuhi pepohonan karet dan angin kencang.

Selain meningkatkan ketahanan energi, program ini juga membantu penghematan biaya listrik.

“Sebelumnya tagihan listrik bisa mencapai Rp350 ribu per bulan. Sejak pemasangan tiga bulan lalu, kami hanya membeli token Rp100 ribu dan baru terpakai setengahnya,” ungkapnya.

Masjid juga kini menjadi tempat warga mengisi daya ponsel saat terjadi pemadaman listrik di rumah daerah tersebut.

“Remaja dan masyarakat memanfaatkan fasilitas ini untuk cas HP mereka. Manfaatnya sangat besar bagi kami,” tambahnya.

Diketahui, program Sedekah Energi telah berjalan sejak 2022 dan telah direalisasikan di sejumlah daerah seperti Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, dan Jawa Barat. Masjid Buya Syafii Maarif di Sijunjung merupakan lokasi keenam dari program ini dan menjadi yang pertama di Sumbar.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved