Menilik Koperasi Merah Putih yang Baru Aktif Beroperasi di Balai Gadang Padang

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan 80.000 Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih se-Indonesia secara serentak pada Senin (21/7/2025), bertempat di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Menindaklanjuti program nasional ini, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Koperasi dan UMKM menyebutkan telah membentuk 104 Koperasi Merah Putih, sesuai dengan jumlah kelurahan yang ada di Kota Padang.

Dari total 104 koperasi, baru satu yang telah aktif beroperasi, yakni Koperasi Merah Putih di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah.

Koperasi tersebut berada di sekitar Jalan Raya Balai Gadang, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, yang hanya berjarak beberapa meter saja dari SMP Negeri 16 Padang.

Baca juga: Sosok Memed, Operator Sound Horeg Viral Asal Jatim Dijuluki Thomas Alva Edi, Picu Pro Kontra MUI

Saat TribunPadang.com berkunjung, koperasi tersebut berada di sebuah ruko yang berada di tepi jalan dengan penanda plang Bank BSI bertuliskan usaha madu galo-galo.

Sementara itu, tampilan luarnya hanya seperti ruko biasa tanpa ada embel-embel koperasi merah putih.

Saat masuk ke dalamnya, tampak bangunan terbagi beberapa ruangan. Di bagian kanan terdapat berbagai macam jenis botol yang berisi madu galo-galo.

Kemudian pada bagian kiri bangunan terdapat rak-rak yang berisi produk Minyak Kita dan ada beberapa yang kosong.

Pada bagian belakang bangunan terdapat beberapa ruangan, seperti ruangan rapat dan ruangan kantor.

Baca juga: Miris! Korban Keterbelakangan Mental Diduga Jadi Korban Pemerkosaan dan Kini Terusir dari Rumahnya

Sementara itu, penanda koperasi merah putih hanya berupa spanduk yang ditempelkan ke dinding yang berisi struktur pengurus dan rancangan awal kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Koperasi Kelurahan Merah Putih Balai Gadang tersebut.

Salah seorang pengawas koperasi, Riswandi Rifai, mengungkapkan bahwa sebelum menjadi koperasi merah putih, bangunan tersebut merupakan koperasi usaha peternakan dan produksi madu galo-galo di bawah naungan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).

"Jadi ini dulunya pada tahun 2020 merupakan koperasi usaha madu galo-galo di bawah naungan LPMK Balai Gadang yang saya sendiri merupakan ketuanya," kata Riswandi kepada TribunPadang.com, Jumat (25/7/2025).

Menurutnya, saat masih menjadi LPMK Balai Gadang, koperasi tersebut memiliki 48 anggota beserta pengurus.

"Dari awal 2020 itu usaha di koperasi ini adalah madu galo-galo. Kami mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan budidaya. Masyarakat yang kita ajak ini adalah masyarakat pilihan, seperti masyarakat penerima manfaat. Jadi hasil dari usaha ini nantinya akan dibagi kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Fadly Amran Bersilaturahmi Pengurus Asosiasi Jasa Konstruksi dan Konsultan Se-Kota Padang

Riswandi juga mengungkapkan bahwa usaha koperasi madu galo-galo tersebut merupakan binaan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol dan Bank BSI.

"Kita awalnya mengajukan program ini ke pihak kampus, lalu pihak kampus membantu menyampaikan ke pihak Bank. Lalu pihak Bank menyetujui dan membantu kita untuk membuka usaha madu galo-galo ini hingga sekarang," katanya.

Terkait perubahan menjadi koperasi merah putih, Riswandi menyebutkan bahwa hal itu berawal dari ajakan salah seorang Kepala Dinas di lingkup Pemprov Sumbar.

"Awal cerita kenapa bergabung dengan koperasi merah putih, itu berawal dari ajakan Kadis Koperasi Sumbar yang juga merupakan warga Kecamatan Koto Tangah. Ia menyarankan agar koperasi kita ini ikut bergabung," ujarnya.

Selanjutnya, Riswandi berserta pengurus dan anggota mengadakan rapat internal untuk membahas usulan dari Kepala Dinas tersebut.

Dari hasil rapat, diputuskan bahwa koperasi LPMK Balai Gadang akan bergabung dengan program Koperasi Merah Putih yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Menurut Riswandi, alasan LPMK Balai Gadang ingin bergabung ke koperasi merah putih, yaitu untuk mengembangkan usaha di koperasi tersebut.

"Jika kita lihat, tentu kita tidak bisa hanya bertahan di madu galo-galo saja, tentu kita ingin terus berkembang, jika kita berjalan sendiri tentu akan susah, maka kita butuh bantuan dan uluran tangan dari pemerintah dan memperluas jaringan kita," ungkapnya.

Paska diresmikan secara nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Koperasi Merah Putih Balai Gadang ini belum beroperasi secara maksimal. Hingga saat ini baru beberapa produk saja yang ada di koperasi tersebut, seperti madu galo-galo, minyak dan beras.

Baca juga: Kota Padang Menempati Urutan Atas dengan Jumlah Kendaraan Bermotor Nyaris 1 Juta Unit

"Kalau madu galo-galo ini sudah dari dulu kita jalankan. Namun baru-baru ini kita menambahkan produk minyak dan beras, jadi baru itu saja produk yang kita hadirkan," katanya.

"Terkait program lainnya, seperti simpan pinjam, itu juga masih kita tunggu teknisnya seperti apa," sambungnya.

Hingga saat ini, kata Riswandi, pihaknya juga masih menunggu instruksi dan keputusan dari pemerintah terkait teknis dan pelaksanaan koperasi merah putih.

Selain itu pihaknya juga tengah menyusun potensi-potensi apa saja yang bisa nantinya dihadirkan ke koperasi merah putih tersebut.

"Ini harus kita fikirkan dan rancang secara matang agar koperasi ini berkembang, agar manfaatnya tepat sasaran dan tidak terjadi permasalahan nantinya," katanya.

"Kita juga berharap agar pemerintah nantinya bisa membantu kami untuk melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat agar jelas seperti apanya pengelolaan koperasi ini," pungkasnya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)