Karhutla di Lima Puluh Kota

BPBD Ungkap Daun Gambir Dibakar untuk Pupuk Alami, Picu Karhutla di Limapuluh Kota

BPBD Limapuluh Kota menyebut daun gambir yang dibakar untuk pupuk alami diduga menjadi pemicu utama karhutla di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/MuhammadIqbal
KARHUTLA- Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Harau, Kab Limapuluh Kota Sumatera Barat terus berlangsung hingga Kamis (24/7/2025). BPBD Limapuluh Kota menyebut daun gambir yang dibakar untuk pupuk alami diduga menjadi pemicu utama karhutla di Limapuluh Kota, Sumatera Barat. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG — BPBD Limapuluh Kota menyebut daun gambir yang dibakar untuk pupuk alami diduga menjadi pemicu utama karhutla di Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Praktik ini dilakukan warga untuk menyuburkan tanaman gambir, namun cara tersebut justru memicu penyebaran api ke luar area kebun dan menyebabkan kebakaran lahan di sejumlah kecamatan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, usai rapat koordinasi penanganan karhutla Sumbar di kantor BPDAS Agam Kuantan, Padang, Kamis (24/7/2025).

Rahmadinol menyebut, dugaan kuat karhutla ini merupakan bagian dari praktik pembukaan lahan yang dilakukan masyarakat.

“Ya, memang kebakaran di Kabupaten Limapuluh Kota ini terjadi karena pembukaan lahan. Artinya, ada unsur kesengajaan. Masyarakat melakukan pembakaran untuk membuka lahan, tapi di luar dari perkiraan mereka, api menyebar,” ujar Rahmadinol kepada TribunPadang.com.

Baca juga: Napoli Izinkan Kevin de Bruyne Gunakan Nomor Punggung 10 Milik Abadi Maradona

Ia menambahkan, secara tradisional masyarakat memang menggunakan metode membakar untuk membuka lahan tanaman gambir.

Bahkan, daun gambir yang terbakar disebutnya berguna sebagai pupuk alami bagi tanaman tersebut.

“Kalau untuk gambir, secara tradisional memang bagus dengan cara dibakar. Daun gambir itu sendiri bagus untuk pupuk. Jadi dugaan memang ke arah situ,” jelasnya.

Namun, lanjut Rahmadinol, titik-titik kebakaran justru tidak ditemukan di daerah sentra penghasil gambir utama lainnya, seperti Kecamatan Kapur IX.

“Padahal Kapur IX ini termasuk daerah penghasil gambir utama, tapi justru di sana tidak ada kebakaran. Sementara di Pangkalan yang juga penghasil gambir, terjadi kebakaran. Ini yang masih menjadi pertanyaan,” ungkapnya.

Baca juga: Media Amerika Bongkar Titik Lemah Tim Muda Gajah Putih, Jelang Timnas U-23 Indonesia Vs Thailand

Rahmadinol menyebut, secara total kebakaran lahan di Limapuluh Kota telah berdampak pada 10 kecamatan. Namun, hingga saat ini, titik api aktif masih terpantau di empat kecamatan.

“Yang sekarang masih terbakar ada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Harau, Situjuah Limo Nagari, dan Akabiluru,” sebutnya.

Terkait penanganan karhutla, BPBD menyatakan jumlah personel saat ini cukup untuk melakukan pemadaman. Apalagi, BPBD mendapat dukungan tambahan dari personel Brimob Polda Sumbar.

“Personel kita sudah boleh dikatakan cukup. Bahkan kemarin ditambah backup dari Polda Sumbar melalui Brimob. Jadi sekarang sudah bisa ditangani,” tuturnya.

Meski demikian, ia mengaku pemadaman belum sepenuhnya tuntas. Pihaknya masih berharap hujan buatan yang direncanakan dapat segera membantu pemadaman secara total.

“Kalau besok (hari ini) jadi hujan buatan, kami rasa itu akan membantu dan tuntas,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved