Harga Emas di Padang Naik Tipis Sabtu 19 Juli 2025, Kini Tembus Rp4,3 Juta

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Harga emas di Kota Padang kembali mengalami kenaikan tipis setelah sebelumnya sempat anjlok.

Per Sabtu (19/7/2025), harga emas di tingkat pedagang tradisional berada di kisaran Rp4,3 juta per emas, naik dari harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp4,1 juta.

“Kalau hari ini naik sedikit, sekarang di harga sekitar Rp4,3 juta. Naiknya bertahap, minggu lalu sempat di angka Rp4,1 juta,” ungkap Datuak, seorang pedagang emas di Pasar Raya Padang.

Meski mengalami tren kenaikan, Datuak menegaskan bahwa harga emas belum menunjukkan pola kenaikan yang konsisten.

Baca juga: Mengenal Puncak Gagoan Solok, Objek Wisata Alam yang Mengalami Kebakaran Hebat

“Naiknya itu fluktuatif, kadang hari ini naik, dua hari kemudian turun sedikit, lalu naik lagi. Begitu terus sampai sekarang stabil di Rp4,3 juta,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa harga tersebut merupakan harga untuk emas dalam bentuk perhiasan. Sementara untuk emas batangan, harganya berada sedikit lebih rendah, yakni di kisaran Rp4,1 juta per emas.

Sementara itu, harga emas antam justru mengalami sedikit penurunan pada hari yang sama.

“Hari ini emas antam turun, berada di harga sekitar Rp1.910.000 per gram, sebelumnya sempat di angka Rp1.924.000,” jelas Datuak.

Baca juga: Peringati Gugurnya Bagindo Aziz Chan di Padang, Kenang Jasa Pahlawan Lewat Giat Napak Tilas

Naik turunnya harga emas, menurutnya, sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil.

“Kita ini mengikuti harga emas dunia. Kalau ekonomi global memanas atau ada ketegangan geopolitik, otomatis harga emas bisa naik turun kapan saja,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Irfan, pedagang emas lainnya di kawasan yang sama. Ia mengungkapkan bahwa harga jual emas di tokonya berkisar antara Rp4,3 juta hingga Rp4,35 juta per emas.

“Kalau pembelian akhir-akhir ini agak sepi, kebanyakan masyarakat menjual emas, mungkin untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau untuk investasi, biasanya mereka beli emas beku atau antam, bukan perhiasan,” ujar Irfan.

Menurut Irfan, emas perhiasan memang cenderung lebih banyak dijual kembali oleh masyarakat karena selisih harga jual dan beli yang cukup signifikan, sementara emas batangan dinilai lebih stabil untuk investasi jangka panjang. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)