Perampokan Lansia di Dadok Tunggal Hitam

Kronologi Perampok Sekap dan Aniaya Lansia 84 Tahun di Padang, Lima Kalung Emas Raib

Aksi perampokan sadis menimpa seorang lansia bernama Guslina (84), warga Perumdam 34, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah,

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
PERAMPOKAN RUMAH LANSIA - Suasana rumah seorang lansia bernama Guslina (84) yang menjadi korban perampokan di Perumdam 34, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Kamis (17/7/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Dalam insiden tersebut, korban mengalami luka fisik serius dan kehilangan sejumlah barang berharga. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Aksi perampokan sadis menimpa seorang lansia bernama Guslina (84), warga Perumdam 34, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (17/7/2025) dini hari.

Peristiwa tragis ini terjadi saat korban yang merupakan istri dari almarhum pensiunan PNS itu hendak menunaikan salat tahajud sekitar pukul 03.00 WIB.

Menurut anak tertua korban, Afnimar (59), kejadian bermula ketika sang ibu terbangun dan bersiap melaksanakan salat tahajud. 

Saat itu, lampu rumah korban menurutnya tiba-tiba padam secara misterius.

"Karena curiga lampu mati, ibu membuka pintu kamar. Ternyata pelaku sudah berada di dalam rumah dan langsung menyergap ibu. Ibu tidak bisa berbuat apa-apa karena langsung disekap," kata Afnimar saat ditemui TribunPadang.com di lokasi kejadian.

Baca juga: Sosok dan Kekayaan Mulyatsyah, Eks Direktur SMP Kemendikbudristek Jadi Tersangka Korupsi Chromebook

Tak hanya menyekap, pelaku juga melakukan penganiayaan terhadap korban. Guslina mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya.

"Mata ibu memar, badannya bengkak-bengkak, bibir berdarah, dan dada terasa sakit. Menurut ibu, dia sempat diinjak dan ditekan ke kasur hingga mulutnya berdarah," ujar Afnimar.

Diduga, pelaku masuk ke rumah saat warga masih tertidur lelap. Seorang tetangga yang tinggal di rumah kontrakan sebelah bahkan sempat mendengar suara mencurigakan di atas atap rumah korban pada pukul 03.00 WIB.

Akibat kejadian tersebut, pelaku membawa kabur sejumlah perhiasan emas milik korban, yakni lima kalung emas, dua cincin emas, serta uang tunai sekitar Rp200 ribu.

"Total ada tujuh emas dan uang sebanyak Rp200 ribu dibawa para pelaku," ungkapnya.

Baca juga: Wali Kota Fadly Amran Terima Kunjungan KPU Kota Padang, Ajukan Permohonan Dana Hibah dari Pemko

Selain kehilangan harta benda, rumah korban juga mengalami kerusakan.

Pintu depan rumah terlihat rusak, diduga akibat upaya pelaku untuk melarikan diri. Namun karena tak berhasil membuka kunci, pelaku akhirnya kabur lewat pintu dapur dan seng bagian belakang rumah korban.

Peristiwa ini baru diketahui warga setelah korban tidak terlihat hadir di masjid untuk salat subuh berjamaah.

"Teman-teman ibu di masjid merasa heran karena ibu tak datang ke masjid untuk salat subuh. Mereka lalu mendatangi rumah, tapi ibu tidak keluar. Lalu saat dipanggil ibu keluar dengan luka di wajah. Lalu pintu dibuka dari luar oleh warga," terang Afnimar.

Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Lubuk Buaya untuk mendapatkan perawatan intensif akibat luka yang dialami.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tes DNA 3 Korban Mutilasi Rampung, RS Bhayangkara Serahkan Jenazah ke Keluaga

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved