Penemuan Mortir di Padang
BREAKING NEWS Warga Sungai Bangek Padang Temukan Mortir Berkarat di Kebun, Diduga Peninggalan Perang
Penemuan benda diduga mortir menghebohkan warga di kawasan Jalan Sekayan, Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penemuan benda diduga mortir menghebohkan warga di kawasan Jalan Sekayan, Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (16/7/2025).
Mortir berkarat itu ditemukan tergeletak di area perkebunan yang tak jauh dari aliran sungai.
Penemuan itu pertama kali dilaporkan oleh seorang warga bernama Dafri (48), yang kala itu sedang membersihkan lahan kebun miliknya.
Perkebunan tersebut hanya ditanami beberapa pohon kelapa dan jeruk nipis, serta didominasi oleh rumput liar dan kering. Tidak ada bangunan permanen di lokasi tersebut.
Saat diwawancarai TribunPadang.com di lokasi kejadian, Dafri menceritakan kronologi penemuan benda mencurigakan tersebut.
Baca juga: Warga Nanggalo Temukan Granat saat Mencangkul di Kebun, Diduga Aktif dan Diledakkan Jibom

Sekira pukul 11.00 WIB, ia datang ke kebun seperti biasa untuk membersihkan area dari semak dan rumput. Dengan menggunakan sebilah sabit, ia mulai memotong rumput-rumput yang tumbuh lebat.
Namun, saat tengah mengayunkan sabit, tiba-tiba alat yang digunakannya membentur sesuatu yang keras di permukaan tanah.
Ia pun terkejut saat menyadari bahwa benda yang ia pukul adalah sebuah mortir yang telah berkarat.
“Tadi itu saya sedang membersihkan rumput pakai sabit. Kemudian saat sedang bersih-bersih itu sabit saya mengenai sesuatu. Saya lihat, lalu saya pun terkejut, ternyata yang kena itu mortir,” ujar Dafri.
Menurut pengakuannya, saat ditemukan, posisi mortir tersebut berada di atas permukaan tanah, bukan tertanam atau tertutup tanah.
Baca juga: Warga Nanggalo Temukan Granat saat Mencangkul di Kebun, Diduga Aktif dan Diledakkan Jibom
Setelah menyadari potensi bahaya dari benda itu, Dafri segera melaporkannya kepada ketua pemuda setempat untuk kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.
Namun, sebelum pihak berwenang tiba di lokasi, Dafri sempat memindahkan mortir tersebut dari kebun ke tempat yang lebih dekat dengan warung tempat ia biasa beristirahat.
Ia mengaku sempat berpikir bahwa benda tersebut tidak berbahaya, karena kondisinya sudah berkarat dan tidak aktif.
“Setelah dilaporkan itu, saya juga sempat memindahkannya ke dekat warung, karena saya pikir tidak akan apa-apa,” ucapnya.
Sekira pukul 14.30 WIB, tim Gegana dari Brimob Polda Sumbar tiba di lokasi bersama jajaran aparat kepolisian untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Kesaksian Edi saat Kebakaran Pabrik Karet di Lubeg Padang, Terdengar Seperti Bom Meletus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.