Kabupaten Padang Pariaman
Rajo Sampono di Padang Pariaman Tegaskan Tak akan Minta Maaf, Sebut Tak Rendahkan Suku Tertentu
Rajo Sampono di Padang Pariaman, menegaskan tidak akan menyampaikan permintaan maaf atas pidatonya yang dinilai berbau rasis
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Rajo Sampono di Padang Pariaman, menegaskan tidak akan menyampaikan permintaan maaf atas pidatonya yang dinilai berbau rasis oleh Forum Anak Nagari Pariaman Raya.
Ia menyatakan tidak pernah bermaksud merendahkan suku mana pun dalam pernyataannya.
Forum Anak Nagari Pariaman Raya, melalui ketuanya Tri Suryadi (Wali Feri), sebelumnya menyampaikan keberatan dan berniat menempuh jalur hukum atas isi pidato Rajo Sampono.
Forum meminta agar permintaan maaf segera disampaikan atau akan melayangkan somasi.
Menyikapi rencana laporan dan adanya ruang mediasi tersebut, Rajo Sampono mengaku tidak akan meminta maaf atas isi pidatonya.
Baca juga: Pemko Padang Resmikan Pasar Kuliner Jati, Dorong UMKM Naik Kelas
“Kalau didengar dari awal, isi pidato tersebut sama sekali tidak ada niatan untuk merendahkan salah satu suku,” ujarnya, Selasa (15/7/2025).
Ia meminta Wali Feri, selaku perwakilan forum tersebut untuk mendengar secara utuh rekaman video tersebut, bukan hanya sepotong-sepotong.
Ia memastikan bahwa pidato tersebut merupakan bentuk rasa kecewa setelah dizalimi oleh pemerintah daerah, karena acara Pekan Budaya dibatalkan h-5 acara.
Pidato tersebut bentuk luapan emosi yang ia rasakan bersama seluruh niniak mamak Nagari Katapiang, hingga Rajo Sampono dalam video pidato tersebut sempat menangis.
“Fokus pada pidato tersebut adalah jika ada pemekaran, maka periksa asal usul calon kepala daerah kita, agar tahu sudut-sudut nagari,” ujarnya, mengatakan itu hanya sebuah perandaian bukan kenyataan.
Baca juga: Berita Real Madrid - Sukses Tebus Alvaro Carreras dari Benfica, Los Blancos Rogoh Rp947 M
Namun, dengan adanya pernyataan dari Forum Anak Nagari ini, Rajo Sampono mengaku tidak akan ambil pusing dan tidak mau menanggapi.
Ia hanya takut tindakan dari Wali Feri ini, bisa memancing masyarakat Ketaping akibat pemuka adatnya disudutkan.
“Saya sejak adanya pernyataan itu, sudah banyak masyarakat dan tokoh masyarakat menelfon atas rasa tidak senang. Tapi saya minta mereka untuk tenang agar tidak gegabah,” ujarnya.
Baginya permasalahan yang terjadi antara dirinya dengan Pemerintah Daerah hanyalah bentuk kekecewaan semata dan acara yang dibuat oleh masyarakat setempat untuk menanggung beban moral pemerintah.
Ia tidak mau akibat pembatalan ini, malah mencoreng wajah Kabupaten Padang Pariaman yang sudah terlanjur melakukan promosi kegiatan, namun batal atas alasan efisiensi.
Baca juga: Daftar SMA Negeri di Sumbar Belum Penuhi Kuota SPMB 2025, Ratusan Sekolah Masih Butuh Siswa Baru
“Makanua kami masyarakat nagari katapiang, bergerak cepat dengan segala upaya tetap melaksanakan acara tersebut,” ujarnya.
Baginya, Forum Anak Nagari tidak perlu ikut campur dengan sengaja mencari-cari masalah, karena akan berdampak pada kondisi masyarakat Katapiang yang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Menurutnya yag dilakukan oleh Wali Feri hanya untuk mencari panggung semata, mengingat sepak terjangnya selama masa Pilkada 2024, sebagai bagian dari tim sukses Bupati JKA.
“Kalau mau mengadu saya dengan Bupati JKA, itu hal yang mustahil. Karena hubungan kami lebih dari persoalan politik. Kami itu sudah sepeti ayah dan anak,” ujarnya.

Rajo Sampono Dituduh Rasis
Forum Anak Nagari Pariaman Raya menyuarakan kekecewaan mendalam dan mendesak permintaan maaf terbuka dari Datuak Rajo Sampono menyusul pernyataannya yang dinilai bernuansa rasis dan berpotensi memecah belah kerukunan antar suku.
Meski demikian, forum ini tetap membuka lebar pintu mediasi sebagai jalan tengah penyelesaian masalah.
Tokoh Forum Anak Nagari Pariaman Raya, Tri Suryadi atau akrab disapa Wali Feri, menegaskan bahwa ucapan tersebut telah menyakiti banyak pihak, khususnya masyarakat suku Jawa yang telah lama hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat Minangkabau di Padang Pariaman.
"Ucapan itu tidak bisa kita biarkan. Ini bukan masalah tim sukses, kami ini anak nagari yang cinta pada kerukunan," tegas Wali Feri, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan, jika Rajo Sampono tidak menyampaikan permintaan maaf secara tertulis maupun melalui media sosial, pihaknya siap menempuh jalur hukum.
Baca juga: Penyebab Matinya Ribuan Ikan di Lubuk Larangan Sijunjung Masih Misterius
Menurut Wali Feri, pidato Datuak Rajo Sampono saat acara penutupan Pekan Budaya Katapiang secara terang-terangan menyebut orang Jawa tidak beretika.
Pernyataan ini kemudian viral dan menuai kecaman luas di media sosial.
Wali Feri menilai ucapan tersebut tak hanya melukai perasaan, tetapi juga bertentangan dengan semangat persatuan bangsa.
"Jangan lupa, banyak bundo kanduang kita, putri-putri Minang, menikah dengan orang Jawa. Presiden kita orang Jawa, Kapolri, Kapolda, Kapolres semua orang Jawa. Apakah mereka tidak beretika? Ini sudah jelas bentuk penghinaan terhadap suku tertentu," sambungnya.
Wali Feri didampingi dua kuasa hukumnya, Fauzan Chaniago dan Rizki Putra Zulfa.
Baca juga: BPBD Mentawai Imbau Penyedia Jasa Pelayaran Perhatikan Cuaca dan Alat Keselamatan sebelum Berlayar
Keduanya menyatakan telah menyusun somasi resmi kepada Datuak Rajo Sampono sebagai langkah awal.
"Kami beri waktu dua hari. Jika dalam dua hari tidak ada klarifikasi dan permintaan maaf yang disampaikan secara tertulis dan juga di media sosial, maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis," tegas Fauzan Chaniago.
Ia menambahkan, pernyataan dalam forum publik yang memuat unsur penghinaan terhadap etnis lain bisa dijerat hukum pidana, dan sangat berbahaya jika dibiarkan dalam masyarakat majemuk seperti Padang Pariaman.
Meskipun kesiapan menempuh jalur hukum telah disampaikan, Forum Anak Nagari tetap membuka ruang damai.
Wali Feri berharap penyelesaian persoalan ini bisa ditempuh melalui musyawarah dan mufakat, sesuai nilai-nilai budaya Minangkabau yang menjunjung tinggi kekeluargaan.
Baca juga: Jadwal Acara GTV Rabu 16 Juli 2025: Saksikan Indonesia International Open hingga Big Movies
"Kalau memang ada itikad baik, kita siap duduk bersama. Duduk satu meja, buka semua akar masalahnya. Tidak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan secara baik dalam adat Minang," ujar Wali Feri.
Forum Anak Nagari juga meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh narasi-narasi yang dapat memecah belah dan tetap menjaga kerukunan antar suku.
"Mari jaga keharmonisan kita. Jangan ada yang memanas-manasi. Budaya itu untuk menyatukan, bukan memecah. Jika dibiarkan, ini bisa jadi preseden buruk," tambahnya.
"Kami tidak ingin konflik ini berlarut-larut. Permintaan maaf bukan bentuk kelemahan, tapi kebesaran jiwa. Mari kita jaga nama baik nagari kita bersama-sama," pungkas Wali Feri.(*)
Rawat Rasa Nasionalisme Kaula Muda, Sebanyak 34 Paskibraka Padang Pariaman Dikukuhkan |
![]() |
---|
Normalisasi Sungai Batang Anai di Talao Mundam Padang Pariaman Diperpanjang hingga 500 Meter |
![]() |
---|
Bupati Padang Pariaman Sidak SDN 21 Batang Anai, Kecewa Sekolah Kotor hingga Toilet Bau Pesing |
![]() |
---|
Pemkab Padang Pariaman Dukung Tradisi Basapa sebagai Cikal Bakal Wisata Religi Berskala Nasional |
![]() |
---|
Basapa Syattariyah di Ulakan Dibagi Tiga Gelombang, Ratusan Ribu Jamaah Hadir di Padang Pariaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.