Tabuik Piaman 2025
Penjelasan Dispar Pariaman Meniadakan Basalisiah saat Prosesi Maarak Saroban dalam Festival Tabuik
Keputusan ini diambil sebagai upaya meredam situasi panas yang sempat terjadi sejak awal prosesi pengambilan tanah hingga maarak jari-jari.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Ribuan masyarakat memadati lokasi prosesi Maarak Saroban, rangkaian keenam dalam perayaan Tabuik Budaya Pariaman, yang diselenggarakan pada hari kedelapan Muharram 1447 H.
Tradisi yang biasanya diwarnai ketegangan antara dua kelompok anak Tabuik, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang, kali ini berjalan damai tanpa perselisihan yang dinanti-nantikan.
Prosesi Maarak Saroban sendiri bukan sekadar arak-arakan biasa.
Ia sarat akan makna simbolis, mengingatkan masyarakat pada nilai-nilai keberanian, kebenaran, dan perlawanan terhadap kezaliman yang diperjuangkan oleh Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 7 Kota di Sumatera Barat Hari Minggu 6 Juli 2025: Hujan Ringan hingga Petir
Biasanya, momen ini menjadi puncak ketegangan ketika kedua kelompok Tabuik saling melewati dan bahkan terkadang berkonflik.
Namun, malam ini menjadi pengecualian.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Ferialdi, membenarkan bahwa insiden "basalisiah" ditiadakan.
"Untuk malam ini proses basalisiah di acara Maarak Saroban memang kami tiadakan setelah melalui rapat evaluasi dengan Tuo Tabuik Pasa dan Tuo Tabuik Subarang, guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Ferialdi.
Baca juga: Makna yang Paling Menggambarkan Pembelajaran Berbasis Pendekatan TaRL, Kunci Jawaban PPG 2025
Keputusan ini diambil sebagai upaya meredam situasi panas yang sempat terjadi sejak awal prosesi pengambilan tanah hingga maarak jari-jari.
Selain itu, jarak waktu yang sangat dekat antara prosesi Tabuik dengan acara puncaknya juga menjadi pertimbangan.
"Atas kesepakatan kedua belah pihak dari Tuo Tabuik Pasa dan Tuo Tabuik Subarang, maka basalisiah ditiadakan tanpa mengurangi esensi dari acara prosesi Maarak Saroban yang dilakukan malam ini," ungkap Ferialdi, menegaskan komitmen untuk menjaga kekhidmatan acara.
Meski tanpa drama perselisihan, pertunjukan yang disajikan oleh kedua kelompok Tabuik tetap memukau pengunjung dan tidak sedikitpun mengurangi makna sakral dari prosesi Tabuik itu sendiri. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
Fadli Zon: Perkuat Komitmen Pemajuan Kebudayaan & Usulan Tabuik Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Menbud Fadli Zon Usulkan Budaya Tabuik di Pariaman Menjadi Warisan Tak Benda UNESCO |
![]() |
---|
Grup Katumbak Anak Abak Meriahkan Puncak Festival Tabuik Pariaman 2025, Lestarikan Budaya Lokal |
![]() |
---|
Prosesi Tabuik Dibuang ke Laut Menandai Festival Tabuik Budaya Piaman 2025 Berakhir |
![]() |
---|
Fadli Zon Saksikan Puncak Festival Tabuik Piaman 2025 dan Resmikan Museum Jadi Etalase Budaya Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.