Tabuik Piaman 2025
Pemko Pariaman Dinilai Kurang Serius Promosikan Festival Tabuik 2025, Dikhawatirkan Sepi Pengunjung
Ia memprediksi, kondisi ini akan membuat Festival Tabuik 2025 lengang, terutama dari kunjungan perantau yang biasanya selalu memadati acara.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Gelaran akbar Festival Budaya Tabuik 2025 di Pariaman yang sejatinya sudah dimulai sejak 1 Muharram (27 Juni 2025) hingga 6 Juli 2025 mendatang, diprediksi akan sepi pengunjung.
Alasannya, Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman dinilai kurang serius dalam promosinya.
Hal ini memicu kekhawatiran banyak pihak, terutama di kalangan masyarakat dan pegiat budaya setempat.
Ketidakseriusan Pemko Pariaman dalam mempromosikan acara tahunan yang menjadi ikon budaya di kota ini memang terasa janggal.
Baca juga: Ungkap Kasus Menonjol, Polres Padang Pariaman Terima Banyak Penghargaan di HUT ke-79 Bhayangkara
Biasanya, jauh-jauh hari sebelum perayaan dimulai, promosi dan sosialisasi sudah gencar dilakukan, baik melalui media sosial, baliho, maupun spanduk.
Namun, tahun ini, kemeriahan tersebut tidak terasa.
Niniak Mamak Tabuik Subarang Eki Rafki, mengungkapkan kekecewaannya.
"Biasanya setiap tahun, sebelum perayaan dimulai, segala promosi baik di media sosial maupun media lainnya seperti baliho maupun spanduk sudah berseliweran di jalan. Tapi tahun ini, tidak terlihat geliat event ini akan dimulai," ujarnya, Selasa (1/7/2026).
Baca juga: Kapolres Dharmasraya Pimpin Upacara HUT ke-79 Bhayangkara, Minta Personel Perkuat Kepercayaan Publik
Ia memprediksi, kondisi ini akan membuat Festival Tabuik 2025 lengang, terutama dari kunjungan perantau yang biasanya selalu memadati acara.
Menurut Eki, jika alasan minimnya promosi adalah efisiensi anggaran, maka hal itu menunjukkan Pemko Pariaman kurang kreatif dalam menyiasati pesta budaya yang berlangsung setiap tahunnya ini.
"Pemko Pariaman terkesan tidak kreatif bilamana efisiensi yang dijadikan alasan kurangnya promosi ini," tambahnya.
Senada dengan Eki, Hani, seorang warga Kota Pariaman, mengaku terkejut ketika ditanya apakah ia mengetahui bahwa prosesi Pesta Budaya Tabuik 2025 sudah dimulai.
"Sudah mulai ya? Kok kami tidak tahu yaa?" ujarnya. Ia pun mengamini bahwa promosi dan informasi terkait acara tahun ini memang sangat minim.
"Tahun ini, tidak terlihat 'gezah'-nya (semangatnya)," pungkasnya.
Minimnya promosi ini tentu menjadi sorotan serius.
Tabuik bukan hanya sekadar festival, melainkan warisan budaya tak benda yang memiliki nilai sejarah dan identitas kuat bagi masyarakat Pariaman.
Jika promosi tidak digencarkan, dikhawatirkan esensi dan daya tarik Festival Tabuik akan pudar, serta berpotensi berdampak pada sektor pariwisata lokal.
Baca juga: Sore Ini, Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Air Haji Pesisir Selatan
Pembuatan Fisik Tabuik
Kedua rumah Tabuik (Pasa dan Subarang) terus melakukan pembuatan fisik Tabuik pasca prosesi maambiak tanah selesai.
Pembuat Tabuik Subarang Ade Ratman, mengatakan, pembuatan fisik Tabuik sebenarnya sudah berlangsung sebelum prosesi maambiak tanah.
Pembuatan fisik Tabuik sebelum satu prosesi maambiak tanah dilakukan di rumah masing-masing.
"Pembuatan di rumah Tabuik sendiri baru dimulai setelah prosesi maambiak tanah selesai," ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Pembuatan fisik Tabuik di rumah masing-masing ini hanya meliputi pembuatan pondasi pangkek ateh dan pangkek bawah.

Pangkek bawah Tabuik sendiri terdiri dari pondasi Tabuik, tonggak serak, sayap, ekor, badan dan kepala buraq, serta bunga salapan dan pasau-pasau bawah.
Sedangkan pangkek bawah terdiri dari jantung-jantuang, tonggak miriang, tonggak atam, biliak-biliak, pasu-pasu atas, jantung-jantuang, bungo salapan, gomaik, mahkota, bungo puncak dan buruang Tabuik.
"Saat di rumah Tabuik baru dibuat segala jenis bagian dari setiap pangkek tersebut," ujar Ade.
Pembuatan fisik Tabuik ini dilakukan oleh anak Tabuik sendiri secara bahu-membahu dengan anggota tetap sebanyak sembilan orang.
Pembuatan fisik Tabuik sendiri akan berlangsung hingga 6 Juli, jelang prosesi Tabuik naik pangkek dan Tabuik dibuang ke laut.
Baca juga: Menilik Pembuatan Fisik Tabuik di Pariaman, Berlangsung Sampai 6 Juli 2025
Makna Prosesi Maambiak Tanah
Pesona Tabuik Budaya Piaman 2025 sudah dimulai di Kota Pariaman, Sumbar.
Prosesi maambiak tanah (mengambil tanah) dilaksanakan pada Jumat (27/6/2025).
Tepat pada sore hingga sehabis Maghrib tadi, kedua rumah Tabuik (Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang) melakukan prosesi maambiak tanahdi Kelurahan Alai Galombang dan Desa Pauh Timur.
Prosesi maambiak tanah ini diikuti oleh anak nagari, niniak mamak Tabuk dan orang tuo Tabuik serta masyarakat setempat.
Terlihat dalam prosesi ini masyarakat sangat antusias mengikutinya.
Menurut Ninik Mamak Tabuik Subarang Suhermen Mursyid prosesi mengambil tanah ini memiliki makna untuk mengingatkan manusia bahwa ia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
"Jadi prosesi ini bertujuan untuk menyadarkan manusia akan asalnya dari tanah," katanya.

Terlihat prosesi pengambilan tanah ini dilakukan oleh seorang pria dengan menggunakan pakaian serba putih dan Deta dengan warna yang sama.
Menurut Suhermen pakaian yang digunakan oleh pria untuk prosesi maambiak tanah ini adalah melambangkan kesucian.
Dalam prosesi ini pria berpakaian serba putih tersebut terlihat turun ke batang Pauh dan menyelam untuk mengambil sebongkah tanah.
Tanah yang ia ambil selanjutnya dimasukan ke kain bewarna putih dan diletakan di atas nampan, lalu kembali dibawa ke rumah Tabuik subarang.
Prosesi pengambilan tanah ini diringi oleh arakan anak-anak yang membawa sebilah bambu bertinggi 2 meter, diujungnya terdapat bendera warna putih dan hitam serta sumbu api minyak.
Serta juga ada puluhan pria dewasa yang menabuh gandang rasa dan gandang tambuah sepanjang arak-arakan berlangsung.
Tanah yang diambil tadi, dibawa ke rumah Tabuik untuk diletakan di dalam daraga.
"Daraga ini adalah sebuah komplek yang dibuat di rumah Tabuik, daraga ini jadi tempat semua kegiata pembuatan Tabuik gadang berlangsung,"jelasnya.
Setelah arak-arakan mengantarkan tanah tersebut ke Daraga, barulah proses pembuatan Tabuik gadang dimulai.
Baca juga: Antisipasi Konflik Harimau di Sumbar, Warga Diminta Tak Beraktivitas hingga Malam Hari
Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025
Penantian panjang masyarakat dan wisatawan untuk menikmati kemegahan Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 akhirnya terwujud.
Pemerintah Kota Pariaman telah merilis rundown lengkap acara yang siap memukau ribuan pengunjung dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.
Perayaan tradisi peringatan wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali, ini akan berlangsung selama beberapa hari dengan puncak acara yang selalu dinantikan.
Elfis Chandra, Ketua Pelaksana event Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025, saat dijumpai Tim Media Center Kota Pariaman, menyatakan keyakinannya bahwa seluruh rangkaian acara akan berjalan lancar dan sukses.
"Kami telah menyusun rundown ini dengan cermat, memastikan setiap tahapan tradisi Tabuik dapat dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan. Kami berharap tahun ini perayaan Tabuik akan lebih meriah dan berkesan," ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Rangkaian perayaan Tabuik Pariaman 2025 akan dimulai pada Jumat, 27 Juni 2025, dengan prosesi Maambiak Tanah.
Ritual ini akan dilaksanakan di Tabuik Subarang, tepatnya di Jembatan Pauh, dan Tabuik Pasa di Alai Gelombang.
Kemudian, pada Selasa, 1 Juli 2025, akan dilanjutkan dengan prosesi Manabang Batang Pisang. Lokasinya berada di Simpang Kp. Kaliang - Simpang Kp. Cino (basalisiah) untuk Tabuik Subarang, dan Alai Galombang - Simpang Kp. Cino (basalisiah) untuk Tabuik Pasa.

Memasuki Rabu, 2 Juli 2025, siang hari akan dilaksanakan prosesi Maradai di Rumah Tabuik Subarang dan Rumah Tabuik Pasa.
Esok harinya, Kamis, 3 Juli 2025, akan ada dua prosesi penting, yaitu Turun Panja yang berlokasi di Rumah Tuo Tabuik Pasa dan Rumah Tuo Tabuik Subarang, serta prosesi Maatam di Daraga Tabuik Pasa dan Daraga Tabuik Subarang.
Pada hari yang sama, akan dilanjutkan dengan prosesi Maarak Jari-Jari, dimulai dari Rumah Tuo Tabuik Pasa menuju Simpang Kp. Cino (basalisiah), dan dari Rumah Tuo Tabuik Subarang juga menuju Simpang Kp. Cino (basalisiah).
Kemudian, pada Jumat, 4 Juli 2025, akan ada prosesi Maarak Saroban yang rutenya serupa dengan Maarak Jari-Jari, yakni dari Rumah Tuo Tabuik Pasa menuju Simpang Kp. Cino (basalisiah), dan dari Rumah Tuo Tabuik Subarang juga menuju Simpang Kp. Cino (basalisiah).
Puncak perayaan akan berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025, diawali dengan prosesi Tabuik Naiak Pangkek di Simpang 4 Pasar Rakyat dan Simpang Kp. Cino. Acara puncak yang paling dinanti, yaitu prosesi penutupan, akan diselenggarakan di Panggung Utama Muaro Pantai Gandoriah.
Pemerintah Kota Pariaman mengimbau kepada seluruh masyarakat dan wisatawan untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan kebersihan selama rangkaian acara berlangsung.
"Mari kita jadikan event Pesona Hoyak Tabuik Piaman 2025 ini sebagai momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan, serta memperkenalkan kekayaan budaya Pariaman kepada dunia," tutup Elfis Chandra, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam memeriahkan dan melestarikan tradisi ini. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
Fadli Zon: Perkuat Komitmen Pemajuan Kebudayaan & Usulan Tabuik Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Menbud Fadli Zon Usulkan Budaya Tabuik di Pariaman Menjadi Warisan Tak Benda UNESCO |
![]() |
---|
Grup Katumbak Anak Abak Meriahkan Puncak Festival Tabuik Pariaman 2025, Lestarikan Budaya Lokal |
![]() |
---|
Prosesi Tabuik Dibuang ke Laut Menandai Festival Tabuik Budaya Piaman 2025 Berakhir |
![]() |
---|
Fadli Zon Saksikan Puncak Festival Tabuik Piaman 2025 dan Resmikan Museum Jadi Etalase Budaya Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.