Penemuan Mayat di Batang Anai
Melihat Koyek Psikopat Pelaku Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Dari Kacamata Ketua Pemuda
Mengingat Satria Juhanda alias Wanda, langsung saja membawa ingatan ketua pemuda setempat pada sosok yang ramah, santai dan mudah senyum.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
“Setahu saya koyek ini juga pernah menyarankan dan mengeluarkan uang untuk jasa orang pintar,” ujarnya.
Bahkan menurut keterangan warga lain dalam pencarian dengan jasa orang pintar tersebut, air yang digunakan untuk mencari Siska dan Adek berasal dari sumur tempat keduanya dikubur.
Menurutnya, penemuan potongan tubuh Septia Adinda adalah titik terang dari semua rangkaian pembunuhan ini.

Pelaku Pembunuhan Berantai Penuhi Unsur Psikopat
Pelaku pembunuhan berantai di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Satria Juanda alias Wanda, memiliki unsur psikopat dalam caranya melakukan pembunuhan di rentang waktu 1,5 tahu terakhir.
Dalam rentang waktu selama itu Koyek sapaan kecilnya di Batang Anai, sudah membunuh sebanyak tiga orang gadis yang masih berusia 24 tahun.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Berantai Padang Pariaman Yakin Wanda Tak Sendiri, Ada Pelaku Lain!
Ketiga gadis tersebut, memiliki hubungan dengannya, diantaranya pacar dan dua lainnya merupakan sahabat dari pacaranya, yang menempuh Pendidikan di satu kampus yang sama.
Pembunuhan pertama dilakukan Koyek pada Januari 2024, dengan manghabisi nyawa pacarnya Siska dan temannya Adek di hari yang sama.
Pasca melakukan pembunuhan koyek, mengubur jasad keduanya di sumur tua yang berada di dalam rumahnya.
Setelah mengubur keduanya Koyek, membuat kronologis sendiri untuk menghilangkan jejak perbuatannya, dengan membawa kendaraan yang dibawa oleh korban ke Kota Padang dan mencampakkanya di sana.
Bahkan setelah keduanya hilang dan sepeda motor ditemukan, Koyek pula menjadi orang berdiri paling depan untuk mencari Siska dan Adek mendampingi pihak keluarga.
Baca juga: Kelakuan Wanda Dinilai Lebih Kejam dari Binatang dan In Dragon, Kakak Korban: Sangat Tidak Manusiawi
Tindak tanduknya membuat kedua orang tua siska tidak percaya saat pihak kepolisian menduga bahwa Koyek merupakan pelakunya, sehingga kasus tersebut tidak kunjung terungkap.
Selama kasus Siska dan Adek bergulir, saat pihak keluarga terus memperjuangkan keadialan pada anaknya, Koyek tetap menjalankan rutinitas harian dengan bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik kawasan Batang Anai, Padang Pariaman.
Kesehariannya, tetap berbaur dengan masyarakat, duduk sesekali di warung kopi bahkan ikut berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan di tempat tinggalnya.
Tidak ada rasa curiga sedikitpun di tengah masyarakat, Koyek berhasil menjalankan hidup normal, layaknya hari sebelum melakukan pembunuhan.
Urutan Proses Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai yang Digelar 3 TKP di Padang Pariaman |
![]() |
---|
10 Fakta Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wanda di Padang Pariaman, 155 Adegan Diperagakan |
![]() |
---|
Tuntut Hukuman Mati, Keluarga Korban Hadiri Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai di Batang Anai |
![]() |
---|
FOTO Rekonstruksi Pembunuhan Berantai, Warga Penasaran Ingin Lihat Wanda |
![]() |
---|
Rekonstruksi Wanda di Pabrik Batako Batang Anai Dipadati Warga, Serukan Hukuman Seberat-beratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.