Kabupaten Pasaman Barat

Kulit Warga Pasbar Melepuh Terkena Semburan Uap Panas saat Bekerja, Kini Dirujuk ke RSUP M Djamil

Begitu juga dengan sekujur tubuh korban dibalut dengan kain kasa dan kulit korban terlihat melepuh.

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Ahmad Romi
KORBAN KECELAKAAN KERJA- Korban saat dirawat di IGD Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empat, Selasa (17/6/2025) siang kemarin. Korban terlihat mendapatkan perawatan yang serius dengan selang oksigen terpasang di hidung, sekujur tubuh dibalut dengan kain kasa dan kulitnya melepuh. 

"Itu soal teknis, tidak bisa kita pastikan secara jelas," tegasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS Warga Temukan Potongan Kaki Manusia di Aliran Sungai Batang Anai Padang Pariaman

Ia menegaskan, dari hasil temuan investigasi, untuk sementara waktu kegiatan operasional pabrik dihentikan.

"Untuk sementara kita sampaikan agar tidak beroperasi sampai dilakukan pemeriksaan khusus terhadap boiler tersebut, jika layak maka boleh dilanjutkan, namun jika tidak layak wajib dilakukan perbaikan," ungkapnya.

Terhadap kejadian ini, jika ditemukan kelalaian dari pihak perusahaan maka akan dikenakan ancaman pidana dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan atau denda setinggi-tingginya Rp100.000 rupiah.

Sementara itu, Production Control (PC) PT BSS, Kelvin, membenarkan bahwa kejadian itu diakibatkan salah satu packing pipa header pecah saat jam kerja.

"Ketika kejadian, korban berada di dalam panel. Ketika packing pecah, steamnya itu menyemburkan uap panas dan karena korban panik, sehingga ia keluar dari panel dan akhirnya terkena semburan uap tersebut," jelasnya.

Kemudian, terhadap perawatan korban pihaknya menyampaikan akan bertanggung jawab sepenuhnya.

"Kita akan pertanggungjawabkan hingga korban benar-benar sembuh," ucapnya.

Terkait dengan perawatan boiler sendiri, Kelvin menyebut pihaknya selalu melakukan pengecekan rutin setiap seminggu sekali atau dalam sebulan akan di cek.

"Kita ada program maintenance, itu seminggu sekali atau dalam sebulan ada dua kalilah selalu kita cek dan kita ganti," jelasnya.

Selain itu, ia menyebut banyak faktor juga yang menyebabkan packing tersebut rusak termasuk dari lama pemakaian.

Baca juga: PAD Pasaman Barat Hingga Juni 2025 Mencapai Rp66,4 Miliar, Satpol PP dan Dinas Koperasi Nihil

"Saya tidak bisa menjelaskan juga, bisa banyak faktor, mungkin karena sialnya juga, karena sudah beroperasi beberapa hari ini, tidak ada kejadian, tiba-tiba saja menimpa korban," tukasnya.

Terakhir, pantauan media ini di lokasi pabrik terlihat kebocoran pada beberapa pipa yang membuang uap dan juga air, namun menurut pihak perusahaan itu bukanlah kebocoran melainkan memang semestinya demikian.

"Itu bukan kebocoran pak, karena memang seperti itu sistemnya. Dia membuang air ke arah parit, jadi seolah-olah dia membuang uap," pungkasnya.

Diketahui, PT BSS saat ini mempekerjakan sekitar 100 orang pekerja dengan jumlah produksi sebanyak 60 ton per jam. (TribunPadang.com/Ahmad Romi)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved