Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Komplotan Perampokan Ancam Korban Pakai Pisau dan Jambret Tabrak Lansia hingga Tewas

"Saya pasrah ketika diancam, karena dalam kondisi sakit. Saya pasrah, dia kemudian diam dan menanyakan letak uang," beber Marwis.

Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
PERAMPOKAN DI AGAM- Kondisi rumah korban yang berantakan akibat ulah pelaku perampokan di Jorong Galudua, Nagari Koto Tuo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (15/6/2025) pukul 02:00 WIB. Pemilik rumah, Marwis sebut pelaku menggasak uang, perhiasan dan satu sepeda motor. 

TRIBUNPADANG.COM - Sejumlah berita menarik disajikan Tribunpadang.com dalam 24 jam terakhir yang disajikan pada berita populer Sumbar.

Ada berita terkait perampokan yang terjadi di Jorong Galudua, Nagari Koto Tuo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dimana komplotan perampok berhasil membawa kabur perhiasan, uang tunai, dan sepeda motor milik korban.

Kemudian, Aksi jambret di Kwasan Jati, By Pass, Kota Pariaman, Sumatera Barat berujung maut.

Selanjutnya, bencana banjir dan longsor mengakibatkan aliran listrik serta jaringan internet lumpuh total Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Baca juga: Gelanggang Medan Nan Bapaneh Pernah Jadi Primadona, Pemko Padang Hidupkan Lagi di Nongkrong Kreatif

Baca berita selengkapnya:

1. BREAKING NEWS Komplotan Perampok Bersajam Beraksi di Koto Tuo Agam, Gasak Perhiasan, Uang, dan Motor

Keluarga di Jorong Galudua, Nagari Koto Tuo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjadi korban perampokan pada Minggu (15/6/2025) dini hari.

Hal itu dibenarkan oleh pemilik rumah, Marwis saat didatangi TribunPadang.com di kediamannya, Minggu (15/6/2025) siang.

Kata Marwis, perampokan terjadi sekitar pukul 02:00 WIB dan pelaku berjumlah sebanyak tiga orang.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Kelud Juni 2025: Rute Jakarta–Batam–Belawan Terbaru

"Pelaku berjumlah tiga orang, masuk ke rumah sekitar pukul 02:00 WIB," kata Marwis.

Marwis menceritakan, bahwa ia disekap bersama istri dan mertuanya.

Selain itu, pelaku mengancam menggunakan pisau.

"Saya disekap bersama istri dan mertua, lalu diancam dibunuh," terang Marwis.

"Saya pasrah ketika diancam, karena dalam kondisi sakit. Saya pasrah, dia kemudian diam dan menanyakan letak uang," beber Marwis.

Marwis menuturkan bahwa pelaku menggasak perhiasan, uang tunai dan satu sepeda motor matic.

"Setelah mereka menggeledah seisi kamar, semuanya lenyap, perhiasan, uang dan motor," tutur Marwis.

"Perhiasan lebih 1 kilogram, uang tunai Rp45 Juta dan satu sepeda motor," sebutnya.

Kemudian setelah melancarkan aksinya, terang Marwis, pelaku meminta kunci pagar dan keluar secara baik-baik.

"Sebelum keluar pelaku mengunci saya, istri dan mertua di dalam kamar dari luar. Beruntung pelaku tidak menyakiti kami," pungkasnya.

Baca juga: Wawako Padang Maigus Nasir di Pengukuhan MTI Nanggalo: Majelis Taklim Punya Peran Strategis

2. Jambret Tabrak Lansia hingga Tewas di Kota Pariaman Sumbar

Aksi jambret di Kwasan Jati, By Pass, Kota Pariaman, Sumatera Barat berujung maut, Minggu (15/6/2025).

Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rio, mengatakan aksi jambert ini berujuang maut, setelah pelaku menabrak pejalan kaki saat melarikan diri.

Rio menerangkan, jambret ini menabrak lansia hingga tewas tersebut, setelah menjalankan aksinya pada keluarga dalam perjalanan dari Bangkinang- Padang.

“Pelaku ini melakukan aksinya, setelah mengintai korban saat berhenti istirahat makan di dekata lokasi kejadian,” ujar Kasat.

Saat melakukan aksinya, pelaku membuntuti korban yang berkendara bersama anak dan istrinya.

Saat kondisi jalan sudah sepi, pelaku langsung memepet korban dan mengambil barang miliknya, lalu, melarikan diri.

Menerima perlakuan tersebut korban langsung berteriak, sehingga membuat warga dan pengendara lain sontak mengejar pelaku.

Dalam kejaran pengendara lain, pelaku merasa tersudut, sehingga menabrak pejalan kaki berusia 58 tahun hingga tewas.

“Setelah menabrak pejalan kaki, pelaku ini sempat ingin melarikan diri, tapi kondisi kendaraannya sudah oleh hingga akhirnya terjatuh,” ujar Kasat.

Melihat pelaku sudah tidak bisa lari warga langsung mengamankannya, bahkan sempat mendaratkan sejjmlah pukulan akibat geram.

Setelah pelaku diamankan warga, Rio mengaku pihaknya langsung datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.

“Sekarang pelaku sudah kami amankan, kami akan dalami dulu terkait motif perbuatannya,” ujar Rio.

Baca juga: 3 Jembatan Putus Akibat Bencana Banjir & Longsor di Mentawai, Merupakan Akses Vital Penghubung Desa

3. Banjir dan Longsor Lumpuhkan Listrik dan Internet di Sipora Selatan Kepulauan Mentawai

Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, mengungkapkan bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sipora Selatan telah menyebabkan aliran listrik dan jaringan internet di wilayah tersebut lumpuh total.

Menurut Rinto, saat ini pihak terkait tengah berupaya memulihkan akses listrik dan jaringan komunikasi yang terganggu akibat bencana tersebut.

“Sekarang yang paling krusial adalah aliran listrik dan sinyal di wilayah Sipora Selatan mati total,” kata Rinto Wardana Samaloisa kepada TribunPadang.com, Minggu (15/6/2025).

Rinto menyebutkan, pihaknya telah meminta PLN dan Telkomsel untuk segera mengambil langkah pemulihan.

“Saya sudah beberapa kali ingatkan PLN dan Telkomsel agar segera memulihkan aliran listrik dan jaringan yang terputus ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, keberadaan listrik dan jaringan internet sangat vital bagi masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti bencana.

“Warga sangat membutuhkan listrik dan jaringan untuk berkomunikasi. Seperti kejadian banjir di Dusun Sao, baru diketahui setelah tiga hari karena listrik dan sinyal di sana mati total. Informasi itu saya dapatkan ketika mengecek kondisi jembatan rusak di sekitar lokasi,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (10/6/2025) melanda sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Siberut Utara, Sipora Utara, dan Sipora Selatan. Peristiwa tersebut mengakibatkan tiga jembatan ambruk.

“Iya, ada tiga jembatan yang rusak akibat banjir. Satu di Dusun Sirilanggai, Kecamatan Siberut Utara, satu di Bosua, dan satu lagi di Katiet, keduanya berada di Kecamatan Sipora Selatan,” ungkap Rinto.

Ia menambahkan, pihaknya telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kepulauan Mentawai untuk segera meninjau lokasi dan melakukan penanganan.

Baca juga: Kebakaran Hebat Hanguskan Kantor PTPN IV Nusantara di Gunung Talang Solok, Kerugian Capai Rp150 Juta

“Kami sudah instruksikan PUPR untuk melakukan pengecekan. Antara Senin atau Selasa, tim akan turun ke lapangan. Untuk jembatan di Katiet, saat ini sudah mulai diperbaiki,” ucapnya.

Rinto menyebut, ketiga jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan antar-desa di wilayah terdampak.

“Jembatan-jembatan ini sangat penting untuk konektivitas masyarakat. Saat ini kondisi warga mulai berangsur normal,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari, terhitung sejak 11 hingga 24 Juni 2025.

BANJIR DI MENTAWAI- Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, saat mendistribusikan bantuan bahan pokok di lokasi terdampak banjir dan longsor. Pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak 11 hingga 24 Juni 2025. Aktivitas warga terdampak kini mulai berangsur normal.
BANJIR DI MENTAWAI- Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, saat mendistribusikan bantuan bahan pokok di lokasi terdampak banjir dan longsor. Pemerintah setempat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak 11 hingga 24 Juni 2025. Aktivitas warga terdampak kini mulai berangsur normal. (Dokumentasi/Pemkab Mentawai)

“Benar, kami menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan, mulai 11 Juni. Ini berkaitan dengan bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Siberut Utara, Sipora Utara, dan Sipora Selatan,” jelas Rinto.

Selama masa tanggap darurat, Pemkab Mentawai telah mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan bahan pokok ke sejumlah wilayah terdampak.

“Begitu bencana terjadi, kami langsung melakukan mitigasi ke sejumlah lokasi, mendistribusikan bantuan makanan, dan mendirikan dapur umum,” ujarnya.

Distribusi bantuan, kata Rinto, sudah dimulai dua hari lalu dan akan terus dilanjutkan selama masa tanggap darurat.

Baca juga: Geger! Keluarga di Agam Disekap Perampok di Koto Tuo Agam, Korban Ketakutan Diancam Pakai Pisau

“Distribusi sudah dilakukan sejak dua hari lalu. Kami pastikan seluruh warga terdampak mendapat bantuan,” tegasnya.

Rinto mengungkapkan, bencana tersebut menyebabkan sekitar 900 kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan mengungsi. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Data pasti masih diverifikasi, namun sementara ini diperkirakan sekitar 900 KK terdampak. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Selain penyaluran bantuan, Pemkab Mentawai juga tengah melakukan pembersihan material banjir dan longsor.

“Saat ini, proses pembersihan masih berlangsung di lokasi-lokasi terdampak,” ujar Rinto.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai.

“Kami mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, baik yang beraktivitas di darat maupun di laut,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved