Banjir di Mentawai
Akibat Banjir dan Longsor, Pemerintah Mentawai Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari
Ia menambahkan, distribusi bantuan ke desa-desa terdampak telah dimulai dua hari lalu dan akan terus berlangsung selama masa tanggap darurat.
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 14 hari, terhitung mulai 11 hingga 24 Juni 2025 di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Penetapan status tanggap darurat ini menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Siberut Utara, Sipora Utara, dan Sipora Selatan, pada Selasa (10/6/2025).
“Benar, kami menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan, dimulai sejak tanggal 11 Juni. Penetapan ini berkaitan dengan bencana banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah, terutama di Kecamatan Siberut Utara, Sipora Utara, dan Sipora Selatan,” kata Rinto Wardana Samaloisa kepada TribunPadang.com, Minggu (15/6/2025).
Selama masa tanggap darurat, Pemkab Mentawai telah mendirikan dapur umum di sejumlah lokasi terdampak. Selain itu, warga juga telah menerima bantuan bahan pokok dari pemerintah daerah.
Baca juga: Semen Padang FC Tak Ingin Mengulangi Kesalahan Musim Lalu di Liga 1, Putaran Pertama Fokus Cari Poin
“Keadaan masyarakat saat ini sudah mulai kembali normal. Begitu bencana terjadi, kami langsung melakukan mitigasi ke beberapa lokasi serta mendistribusikan bantuan makanan dan mendirikan dapur umum,” jelasnya.
Ia menambahkan, distribusi bantuan ke desa-desa terdampak telah dimulai dua hari lalu dan akan terus berlangsung selama masa tanggap darurat.
“Distribusi bantuan sudah mulai dilakukan sejak dua hari lalu. Selama masa tanggap darurat ini, kami akan terus mengirimkan bahan pokok agar semua warga terdampak mendapatkan bantuan,” tambahnya.
Rinto menyebut, bencana banjir dan longsor ini menyebabkan sekitar 900 kepala keluarga (KK) di tiga kecamatan terpaksa mengungsi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca juga: Bengkel Terbakar di Padang Tarok Agam Diduga Akibat Korsleting Listrik, Satu Unit Bus Nyaris Hangus
“Data pasti jumlah warga terdampak masih kami verifikasi, namun perkiraan sementara mencapai 900 KK. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujarnya.
Selain penanganan bantuan, Pemkab Mentawai juga terus melakukan upaya pembersihan material banjir dan longsor di lokasi terdampak.
“Saat ini proses pembersihan terus kami lakukan, baik di wilayah yang terdampak banjir maupun longsor,” tegasnya.
Bupati Rinto juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, baik yang beraktivitas di darat maupun di laut,” tutupnya. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)
Banjir di Mentawai
longsor
Bupati Kepulauan Mentawai
Rinto Wardana
Mentawai
Kecamatan Siberut Utara
Kecamatan Sipora Utara
Sipora Selatan
Sumatera Barat
Ancaman Nyata! Hutan Pulau Sipora Mentawai Terancam Habis, Banjir dan Krisis Air Mengintai Warga |
![]() |
---|
Kerusakan Parah Hutan Mentawai, Koalisi Masyarakat Sipil Minta Cabut Izin PBPH di Pulau Sipora |
![]() |
---|
Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Deforestasi Picu Banjir Parah Mentawai, Ratusan Hektare Sejak 2001 |
![]() |
---|
Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Mentawai, Sebagian Warga Terdampak Telah Terima Bantuan |
![]() |
---|
UPDATE Banjir Mentawai: 871 KK di Tiga Kecamatan Terdampak, Warga Kembali Beraktivitas Normal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.