Kaget Saldo Rp 148 Juta Raib, Kepsek Ramli Ditipu Petugas Pajak Gadungan, Diminta Verifikasi NPWP
Seorang Kepala Sekolah di Banda Aceh menjadi korban penipuan modus phising, kaget saldo Rp 148 juta mendadak lenyap.
Aktivitas phishing bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela tanpa disadari untuk tujuan kejahatan.
Dengan kata lain, arti phishing adalah serangan yang dilakukan untuk menipu atau memancing korban agar mau mengeklik link atau tautan serta menginput informasi kredensial seperti username dan password.
Informasi data yang diperoleh pelaku dari aktivitas phishing ini kemudian dimanfaatkan untuk menipu korban.
Data tersebut juga bisa dijual ke pihak lain untuk melakukan tindakan tidak bertanggung jawab seperti penyalahgunaan akun.
Baca juga: 28.000 Warga Dharmasraya Terjerat Rentenir Berkedok Koperasi, Ada yang Terpaksa Tinggalkan Rumah
Pembobolan Rekening Pensiunan Rp 304 Juta
Kasus penipuan serupa dengan modus mengatasnamakan petugas sempat pula terjadi di Jakarta.
Dalam kejadian ini pelaku menyatakan berasal dari PT Taspen dan berhasil mengosongkan rekening korban senilai Rp 304 juta.
"Kebetulan, korban dalam kasus ini adalah seorang pensiunan," ujar Kasubbid Penmas, AKBP Reonald Simanjuntak, saat konferensi pers, Kamis (5/6/2025).
Reonald menjelaskan, pembobolan rekening dilakukan melalui layanan M-banking milik korban.
Pelaku menghubungi korban melalui aplikasi WhatsApp dengan informasi palsu.
"Pelaku memberitahukan korban bahwa ada pembaruan data yang mengharuskan korban untuk mengisi data rekening melalui sebuah link yang dikirimkan pelaku," jelas Reonald.
Pelaku juga mengirimkan aplikasi Android Package Kit (APK) kepada korban melalui pesan WhatsApp.
Setelah itu, pelaku meminta korban untuk mengisi data pribadi, termasuk formulir, fingerprint, foto, dan video selfie.
"Karena korban percaya, ia mengikuti semua instruksi pelaku, termasuk mengisi data pribadi serta mentransfer uang sebesar Rp 10.000 untuk biaya materai," ujar Reonald.
Setelah mengikuti seluruh instruksi, korban kemudian menerima notifikasi terkait transaksi yang tidak pernah ia lakukan.
"Korban mendapat notifikasi bahwa telah terjadi beberapa transaksi transfer dari rekening miliknya ke rekening bank BUMN dan bank swasta. Total kerugian mencapai Rp 304 juta," ungkapnya.
3 Berita Populer Sumbar: Petani Salimpaung Ditangkap, Penipuan Umrah, Jalan Berlubang |
![]() |
---|
Penipuan Umrah Bukittinggi: Terlapor Juga Sebut Owner Travel Pesan Ratusan Mukena Tapi Belum Bayar |
![]() |
---|
Pedagang Terlapor Penipuan Umrah di Bukittinggi Sebut Dirinya Juga Jadi Korban Owner Travel |
![]() |
---|
Penipuan Umrah di Bukittinggi, Pedagang Bantah Jadi Dalang Rugikan Puluhan Jemaah |
![]() |
---|
Cerita Pedagang Bukittinggi Jadi Korban Penipuan Umrah, Dahlia: Kami Terdampar di Malaysia 10 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.