Lifestyle
Sulit Diungkapkan ke Orang Terdekat, AI Jadi Tempat Curhat dan Teman Virtual Berkeluh Kesah
DI tengah pesatnya perkembangan teknologi, kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence atau AI mulai mengubah banyak aspek kehidupan
Ini menjadi nilai tambah yang membuat AI semakin populer sebagai teman berbicara, terutama bagi generasi muda yang sudah terbiasa dengan dunia digital.
Namun, di sisi positif, AI bisa dimanfaatkan sebagai alat pendukung untuk membantu seseorang mengenali masalah emosionalnya dan mendorong mereka mencari bantuan profesional.
Sudah banyak pengembangan chatbot khusus yang menggunakan metode terapi kognitif perilaku (CBT) untuk membantu pengguna mengelola stres, kecemasan, dan depresi. Dengan demikian, AI bukan hanya sebagai pelarian, tetapi juga sebagai jembatan awal menuju perawatan yang lebih serius.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa teknologi hanyalah alat. AI memang bisa membantu mengatasi rasa kesepian dan menjadi teman virtual yang selalu ada, tapi tidak bisa menggantikan nilai hubungan sosial yang nyata dan saling mendukung.
Menjaga komunikasi dengan keluarga, teman, dan lingkungan sosial tetap menjadi kunci utama untuk kesehatan mental yang baik.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan cepat berubah, AI memberikan ruang baru bagi mereka yang kesulitan membuka diri.
Namun, jangan sampai kenyamanan sesaat membuat kita lupa bahwa manusia tetaplah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi nyata.
Jadi, sambil memanfaatkan kemudahan teknologi, jangan lupa jalinlah hubungan dan berbagi cerita dengan sesama agar hidup kita lebih bermakna dan penuh warna.(Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.