Idul Adha

Bacaan Dzikir Hari Arafah 9 Dzulhijjah Menjelang Idul Adha 1446 H: Teks Arab, Latin, dan Artinya

Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari ini bukan hanya menjadi puncak ibadah

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
PASAR PALANGKI SIJUNJUNG- Pasar ternak Palangki saat dikunjungi, Sabtu (24/5/2025). Dua minggu jelang perayaan Iduladha transaksi jual beli hewan kurban di Pasar Ternak Palangki, Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat masih belum meningkat signifikan. 

TRIBUNPADANG.COM - Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Hari ini bukan hanya menjadi puncak ibadah haji, tetapi juga waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca dzikir.

Tahun ini, Hari Arafah 1446 Hijriah bertepatan dengan hari Kamis, 5 Juni 2025, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.

Keutamaan Hari Arafah dalam Islam

Hari Arafah dikenal sebagai waktu yang sangat istimewa. Pada hari ini, jutaan jemaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah, Makkah, sebagai bagian dari rukun utama dalam ibadah haji.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Idul Adha 2025 Jatuh pada 6 Juni, Serentak dengan Muhammadiyah

Menurut Dr. Sugeng Hariyadi, Lc, MA, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung, Hari Arafah merupakan hari paling mulia di hadapan Allah SWT. Pada hari ini, Allah melimpahkan ampunan-Nya kepada kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia yang bersungguh-sungguh berdoa kepada-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika datang Hari Arafah, tidak ada seorang pun yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi keimanan kecuali Allah mengampuninya.”

Lalu ditanya: “Wahai Rasulullah, apakah ampunan itu hanya untuk mereka yang wukuf di Arafah?”

Beliau menjawab: “Tidak, tetapi untuk seluruh umat manusia.” (HR. Abu Daud)

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Bawang Merah di Solok Anjlok Akibat Permintaan Luar Kota Menurun

Hadis Tentang Hari Arafah dan Pengampunan

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah daripada Hari Arafah. Pada hari itu Allah turun ke langit dunia dan membanggakan hamba-Nya kepada para malaikat: 'Lihatlah hamba-Ku yang datang kepada-Ku dengan keadaan lusuh, berdebu, penuh harap kepada rahmat-Ku, padahal mereka belum pernah melihat siksa-Ku.'"
Hari ini disebut juga sebagai hari pembebasan dari neraka, dan menjadi waktu di mana doa-doa kaum Muslimin lebih mudah dikabulkan.

Dzikir yang Dianjurkan pada Hari Arafah

Pada Hari Arafah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa, baik yang sedang berhaji maupun yang tidak. Salah satu bacaan dzikir yang sangat dianjurkan adalah:

Teks Arab:

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Latin:

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

Artinya:

“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Baca juga: Jelang Idul Adha: Turun Harga Telur Ayam dan Beras di Pasar Sijunjung, Daya Beli Masyarakat Stabil

Dzikir ini didasarkan pada sabda Nabi SAW:

“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik yang aku ucapkan, juga para Nabi sebelumku adalah: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah…” (HR. Imam Malik)
 
Doa Rasulullah SAW di Hari Arafah

Selain dzikir, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan doa yang sering beliau panjatkan pada Hari Arafah:

Teks Arab:

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ، وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي، وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّي تُرَاثِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ، وَشَتَاتِ الْأَمْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيحُ

Artinya:

"Ya Allah, segala puji bagi-Mu sebagaimana kami ucapkan, bahkan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu shalatku, hidupku, dan matiku. Kepada-Mu aku kembali. Kepunyaan-Mu warisanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, bisikan hati yang jahat, dan kekacauan urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang dibawa oleh angin."

 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved