Idul Adha

Bacaan Dzikir Hari Arafah 9 Dzulhijjah Menjelang Idul Adha 1446 H: Teks Arab, Latin, dan Artinya

Hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari ini bukan hanya menjadi puncak ibadah

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
PASAR PALANGKI SIJUNJUNG- Pasar ternak Palangki saat dikunjungi, Sabtu (24/5/2025). Dua minggu jelang perayaan Iduladha transaksi jual beli hewan kurban di Pasar Ternak Palangki, Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat masih belum meningkat signifikan. 

Teks Arab:

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Latin:

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

Artinya:

“Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Baca juga: Jelang Idul Adha: Turun Harga Telur Ayam dan Beras di Pasar Sijunjung, Daya Beli Masyarakat Stabil

Dzikir ini didasarkan pada sabda Nabi SAW:

“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik yang aku ucapkan, juga para Nabi sebelumku adalah: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah…” (HR. Imam Malik)
 
Doa Rasulullah SAW di Hari Arafah

Selain dzikir, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan doa yang sering beliau panjatkan pada Hari Arafah:

Teks Arab:

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ، وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي، وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّي تُرَاثِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ، وَشَتَاتِ الْأَمْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيحُ

Artinya:

"Ya Allah, segala puji bagi-Mu sebagaimana kami ucapkan, bahkan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu shalatku, hidupku, dan matiku. Kepada-Mu aku kembali. Kepunyaan-Mu warisanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, bisikan hati yang jahat, dan kekacauan urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang dibawa oleh angin."

 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved