Kasus DBD di Pasaman Barat

29 Warga Pasaman Barat Terjangkit DBD 2 Bulan Terakhir, Dinkes Temukan Penyebaran di 3 Kecamatan

Sebanyak 29 warga Pasaman Barat terjangkit demam berdarah selama April hingga Mei 2025.

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Rahmadi
Dok. Imter
DBD PASAMAN BARAT - Kegiatan fogging di lokasi rumah warga terdampak DBD di Jalur IV Jambak oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat.Kasus pertama DBD terjadi pada 10 April 2025 lalu di Jambak Jalur IV untuk wilayah kerja Puskesmas Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Sebanyak 29 warga Pasaman Barat terjangkit demam berdarah selama April hingga Mei 2025.

Temuan ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Dari total kasus, saat ini hanya dua pasien yang masih menjalani perawatan. Sebanyak 27 lainnya telah dinyatakan sembuh usai dirawat di puskesmas wilayah masing-masing.

"Sisanya 27 orang sudah sembuh setelah mendapat perawatan di Puskesmas tempat tinggalnya masing-masing," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Imter Pedri di Simpang Empat, Selasa (20/5/2025) kemarin.

Disampaikan, bahwa kasus pertama DBD terjadi pada 10 April 2025 lalu di Jambak Jalur IV untuk wilayah kerja Puskesmas Ophir, Kecamatan Luhak Nan Duo.

Baca juga: Sudah Ada yang Meninggal, Pemkab Solok Selatan Imbau Warga Waspadai Penyebaran DBD

"Kita menerima laporan dari Rumah Sakit Ibnu Sina tentang adanya pasien DBD yang sedang di rawat," ujarnya.

Kemudian, pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim surveilans Puskesmas untuk menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan penyelidikan epidemiologi.

"Tim diturunkan ke rumah pasien yang terjangkit berjumlah tiga orang ini untuk dilakukan investigasi jentik nyamuk di lingkungan sekitar dengan radius 200 meter keliling rumah pasien," jelasnya.

"Dari hasil penyelidikan dan investigasi di lingkungan terhadap 12 rumah dan satu musholla ditemukan di tujuh rumah jentik nyamuk dengan penambahan dua kasus positif DBD," ungkapnya.

Kemudian, untuk lokasi kasus kedua terjadi di Jorong Koto Sawah, Kecamatan Lembah Melintang atau wilayah kerja Puskesmas Ranah Salido.

Baca juga: Angka DBD Kota Pariaman Sepanjang 2024 Menurun, Tercatat 87 Kasus dengan 2 KLB

"Di daerah ini ditemukan satu orang yang juga punya riwayat gula dan hipertensi dan meninggal dunia di RSUD Pasaman Barat pada 4 Mei 2025 lalu," lanjutnya.

Pasien dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis banding demam berdarah (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dengan komorbiditas lainnya.

Setelah itu, Dinas Kesehatan sudah melakukan penyelidikan epidemiologi dan pemeriksaan RDT DBD.

Dimana didapatkan penambahan kasus sebanyak delapan kasus mencakup enam kasus DBD dan dua kasus demam dengue.

"Delapan orang ini telah mendapatkan perawatan di rumah sakit," imbuhnya.

Selanjutnya untuk daerah ketiga ditemukan di Sidomulyo, Kecamatan Ranan Batahan pada 8 Mei 2025.

Baca juga: Seorang Balita Meninggal Terjangkit DBD, Pemko Pariaman Tetapkan Desa Pauh Barat KLB Demam Berdarah

"Di daerah ini ditemukan kasus dengan hasil RDT DBD positif dan di rujuk ke RSUD Pasaman Barat dengan keluhan demam, tidak nafsu makan, dan nyeri ulu hati," ucapnya.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan dan tim Puskesmas Desa Baru langsung melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah yang berisiko sehingga didapatkan penambahan kasus sampai saat ini 16 kasus, terdiri dari 6 kasus DBD dan 10 kasus DD.

Terhadap temuan kasus DBD itu, Imter menyebut Dinas Kesehatan bersama puskesmas di wilayah kerja masing-masing telah melakukan sejumlah langkah penanggulangan.

Diantaranya melakukan gotong royong secara bersama-sama dengan menguras dan membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas.

Kemudian juga menggunakan metode lain seperti larvasida, ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk kelambu, tanaman pengusir nyamuk.

"Kita juga melakukan pemeriksaan RDT DBD bagi masyarakat yang ada gejala demam, melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan penyuluhan serta melakukan fogging di beberapa tempat yang wilayahnya ada peningkatan kasus DBD," pungkasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved