Pemprov Sumbar
Gubernur Mahyeldi Sambangi Perantau Minang di Batam, Provinsi Kepri: Harus Jadi Etalase Bagi Sumbar
Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Dt, Marajo mengharapkan para perantau menjadi etalase
“Kalau PDRI tidak ada, mungkin Indonesia hari ini tidak ada karwna dunia akan menganggap Indonesia itu sudah tamat. Ini sejarah yang harus terus-menerus kita ceritakan dimanapun kita berada, terutama kepada anak cucu kita yang lahir di perantauan,” katanya.

Baca juga: Upacara Hardiknas 2025 di Sumbar: Mahyeldi Serukan Pendidikan yang Cerdas, Sehat, dan Bermakna
Perantau Minang di Kepri
Wagub Kepri Nyanyang Harris Pratamura mengatakan, jumlah perantau Minang di Kepri sekitar 10 persen dari total penduduk Kepri yang jumlahnya sekitar 2,2 juta.
Provinsi Kepri, kata dia, adalah Indonesia mini karena berbagai suku dari seluruh Indonesia ada di daerah ini.
Meski pen duduknya beragam, toleransi antarmasyarat tetap terbangun. Karena itu, tidak heran jika tingkat toleransi Kepri paling tinggi secara nasional.
"Tahun 2024 kita nomor dua setelah NTT. Tapi tahun-tahun sebelumnya, tingkat toleransi Kepri yang pertama secara nasional,” katanya.
Nyanyang menilai, perantau asal Sumbar terkenal sebagai pekerja keras, gigih dan punya jiwa enterpreunership yang tinggi.
“Kontribusi orang Minang dalam ekonomi tidak terbantahkan, termasuk di Kepri ini. Saya banyak belajar dari orang-orang Minang,” kata pengusaha yang juga penggemar nasi kapau ini.
Nyanyang juga mengagumi jiwa sosial orang Minang dimanapun berada. Mereka mudah bergaul dengan berbagai kalangan dan cepat menyesuaikan diri di tempat mereka berada.
Tidak heran, kata Nyanyang, dimanapun ada orang Minang, daerah itu selalu hidup.
Nyanyang berharap, paguyuban Keluarga Besar Rumah Gadang ini bisa semakin memperkuat silaturahmi seluruh perantau Minang yang ada di Kepri sehingga dampaknya juga akan sangat besar bagi Kepulauan Riau. (rel/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.