Ibadah Haji 2025
Kapuskes Haji Kunjungi Sumbar, Ungkap 5 Kunci Jaga Kesehatan Jemaah Haji Hadapi Suhu 50 Derajat
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Liliek Mahendro Susilo, saat berada di Padang,
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Liliek Mahendro Susilo, saat berada di Padang, mengingatkan seluruh jemaah agar menjaga Kesehatan Jemaah Haji dengan cermat.
Ia meminta jemaah haji Sumatera Barat (Sumbar) tidak memforsir aktivitas fisik, terutama di luar hotel pada siang hari, mengingat suhu ekstrem yang akan dihadapi di Arab Saudi.
Pesan ini disampaikan Liliek saat menyambangi jemaah haji Embarkasi Padang di Bandara International Minangkabau (BIM), Sabtu (10/5/2025).
"Alhamdulillah kalau kita bandingkan dengan jamaah tahun lalu, tahun ini jemaahnya (Sumbar) kelihatan segar-segar dan sehat-sehat," katanya.
"Mudah-mudahan pemeriksaan yang kita lakukan dalam rangka menyaring atau skrining jemaah untuk mendapatkan istitha'ah sudah dilakukan dengan baik," ungkapnya di Padang.
Baca juga: Muhammad Hidayat Kembali Bela Persebaya Usai Cedera, Siap Lawan Semen Padang FC Sore Ini di GBT
Dikatakan Liliek, pemeriksaan istitha"ah kesehatan ini memberikan bekal untuk jemaah haji karena ibadah haji adalah ibadah fisik.
"Mereka yang istitha'ah atau dikatakan mampu adalah yang sehat secara fisik dan mental. Maka dengan istitha'ah jemaah haji kita dalam kondisi segar," katanya lagi.
Dalam kesempatan itu, Kapus juga menyampaikan kesehatan untuk jemaah. Pertama, karena cuacanya masih sama dengan tahun sebelumnya, berkisar suhu 40 sampai 50 derajat saat musim Arafah, jemaah diminta mengurangi aktivitas diluar hotel.
"Kami berpesan kepada jamaah haji menjelang Arafah sebelum Arafah sedapat mungkin kita upayakan jemaah jangan sampai kelelahan. Supaya tidak kelelahan aktivitasnya jangan diforsir. Usahakan kalau keluar hotel itu malam saja," pesannya
Kalaupun butuh keluar hotel siang hari katanya, supaya menggunakan alat pelindung diri, pakai masker, pelindung kepala (topi), kacamata hitam, bawa semprotan air yang dari dinas kesehatan dan Kemenag.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Embarkasi Padang Asal Bengkulu Kloter 3 Sudah Diberangkatkan ke Tanah Suci
Kedua, Minum Cairan Oralit. Buat yang lansia atau siapapun boleh juga setiap hari minum oralit. "Kita sudah berikan bekal di tasnya jemaah, oralit dicampur dengan air dalam kemasan diaduk dan diminum setiap hari. Minimal setelah aktivitas di luar.
"Setelah dari luar, sampai di hotel minum itu untuk mencegah jangan sampai dehidrasi atau kekurangan cairan. Karena kalau dehidrasi akan muncul penyakit-penyakit lain yang tidak kita harapkan," pinta Liliek.
Ketiga, jangan sampai telat makan. Karena keasikan ibadah, itikaf di masjid sampai waktu salatnya di rangkap (misalnya dari zuhur sampai Isya). Kalaupun seperti itu tolong bawa bekal makanan.
Keempat, bawa tas atau kantong sendal. "Kemudian yang perlu diingatkan kalau ke masjid bawa tas untuk menyimpan sendal, jangan seperti di tanah air sampai di masjid sandalnya dilepas, boleh dilepas tapi dimasukkan ke dalam tas. Jangan nyeselnanti kakinya melepuh," ingatnya.
Keempat, hindari minum air zam-zam yang dingin. "Di masjid air zam-ada yang dingin (cool) ada yang biasa (not cool), jangan pilih yang dingin biar tidak batuk pilek.
Baca juga: 419 Jemaah Haji Kloter 1 Sudah Diberangkatkan ke Tanah Suci, Tiba di Bandara Madinah pada Malam Hari
Dua Bulan Dirawat di Tanah Suci, Jemaah Haji Asal Padang Tiba di BIM Pakai Alat Bantu Pernapasan |
![]() |
---|
Kuota Haji Tak Terpakai Kazakhstan Diincar DPR RI, Masa Tunggu Jemaah RI Bisa Dipangkas |
![]() |
---|
Tiga Jemaah Haji Debarkasi Padang Belum Pulang, Ini Identitas yang Masih Dirawat di Arab Saudi |
![]() |
---|
6.308 Jemaah Haji Debarkasi Padang Tiba di Tanah Air, Tiga Orang Masih Dirawat di Arab Saudi |
![]() |
---|
Tinjau Asrama Haji Padang, Direktur BPH Dorong Pengurangan Masa Tinggal Jemaah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.