BMKG Ungkap Penyebab Panas Bedengkang di Padang, Tutupan Awan Sangat Minim

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab cuaca panas Kota Padang yang dikeluhkan warga dalam beberapa hari terakhir.

Suhu panas disebabkan oleh tutupan awan yang sangat minim, sehingga radiasi matahari langsung mengenai permukaan bumi.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, menyebutkan kondisi ini membuat intensitas sinar matahari tidak terhalang dan berdampak pada peningkatan rasa panas di siang hari.

"Karena langit Padang cukup cerah, energi panas dari matahari berupa Gelombang Pendek diterima maksimal oleh permukaan bumi," ujar Desindra, Kamis (8/5/2025).

Meski terasa panas menyengat, Desindra mengatakan bahwa suhu di Kota Padang masih dalam kondisi normal.

Baca juga: Harga Bawang Merah di Pasar Sijunjung Naik Jadi Rp 34 Ribu per Kg Usai Pasokan Menipis

"Kondisi panas ini masih normal karena tercatat suhu maksimal tiga hari ini masih kategori normal," jelasnya saat dikonfirmasi.

"Pada tanggal 5 Mei, suhu maksimal tercatat 32.0 derajat. Tanggal 6 Mei suhu maksimal tercatat di angka 32.2 derajat dan tanggal 7 Mei suhu maksimal tercatat 31.9 derajat," sambungnya.

Sejumlah masyarakat keluhkan cuaca di Kota Padang yang terasa cukup panas dalam beberapa hari terakhir.

Jefrimon, salah seorang warga di kawasan Kecamatan Nanggalo menyebutkan bahwa dirinya lebih sering berkeringat dari biasanya.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya lebih sering minum dari biasanya karena panas yang cukup terik menyengat tubuhnya.

"Iya, beberapa hari ini cuacanya memang terasa cukup panas dan menyengat dari biasanya. Saya saja merasa berkeringat lebih banyak, minum pun jadi lebih banyak," katanya, Kamis (8/5/2025).(*)