Paus Fransiskus Meninggal

Paus Fransiskus Wafat, Berikut 5 Calon Penggantinya, Ada Kardinal dari Filipina hingga Ghana Afrika

Sebanyak lima orang kardinal terpilih akan menjadi kandidat pengganti Paus yang akan ditentukan melalui pertemuan tertutup atau yang disebut Konklaf.

|
Editor: Primaresti
YouTube Sekretariat Presiden
PROFIL PAUS FRANSISKUS - Potret Paus Fransiskus saat menghadiri acara penyambutannya di Istana Kepresidenan Jakarta, di tengah kunjungan ke Indonesia, pada 4 September 2024. Terkini, sebanyak lima orang kardinal digadang-gadang akan menjadi pengganti Paus Fransiskus. 

TRIBUNPADANG.COM - Gereja Katolik akan melaksanakan pemilihan pemimpin baru setelah Paus Fransiskus berpulang pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 pagi waktu setempat.

Sebanyak lima orang kardinal terpilih akan menjadi kandidat pengganti Paus yang akan ditentukan melalui pertemuan tertutup atau yang disebut Konklaf.

Pemilihan tersebut akan dilakukan oleh Dewan Kardinal usai seluruh proses pemakaman Paus Fransiskus diselesaikan.

PAUS FRANSISKUS WAFAT: Potret Paus Fransiskus pada Minggu (5/1/2025).
PAUS FRANSISKUS WAFAT: Potret Paus Fransiskus pada Minggu (5/1/2025). ((Instagram/@franciscus))

Rencananya, Konklaf akan dilakukan 15 hingga 20 hari setelah kematian Paus, di Kapel Sistina, Vatikan.

Hanya Kardinal berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara untuk memilih Paus baru dalam Konklaf.

Nantinya, kandidat yang mendapatkan setidaknya dua per tiga suara dari keseluruhan suara Kardinal akan diangkat menjadi pemimpin untuk sekitar 1,4 miliar umat Katolik di dunia.

Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Dunia Sehari setelah Paskah, Pesan Terakhir Desak Gencatan Senjata di Gaza

Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus

Saat ini, terdapat beberapa kandidat kuat yang digadang-gadang akan menggantikan Paus Fransiskus.

Luis Antonio Tagle (Filipina)

Kardinal Tagle merupakan pria berusia 67 tahun asal Filipina

Ia dikenal dekat dengan Paus Fransiskus dan mendukung agenda reformasi serta pendekatan inklusif dalam pelayanan Gereja.

Ia pernah menjabat sebagai kepala Kongregasi untuk Evangelisasi Umat dan dianggap representatif dari pertumbuhan Katolik di Asia, khususnya Filipina.

Baca juga: Paus Fransiskus Meninggal Sakit Apa?  Ini Penyebab Kematian Sang Bapa Suci di Usia 88 Tahun

Pietro Parolin (Italia)

Sebagai Sekretaris Negara Vatikan sejak 2013, Parolin punya pengalaman diplomatik luas, termasuk dalam urusan dengan China dan Timur Tengah.

Pria berusia 70 tahun ini dianggap cukup moderat secara teologis dan bisa menjadi pilihan kompromi antara kubu progresif dan konservatif.

Peter Turkson (Ghana)

Kardinal Turkson dikenal vokal menyuarakan keadilan sosial, perubahan iklim, dan kemiskinan.

Jika terpilih, ia akan menjadi Paus kulit hitam pertama dalam sejarah modern.

Sebelumnya, Kardinal berusia 76 tahun ini memimpin lembaga yang menangani pengembangan manusia seutuhnya di Vatikan.

Peter Erdo (Hongaria)

Sebagai tokoh konservatif, Erdo merupakan pakar hukum kanonik dan pernah memimpin Dewan Konferensi Uskup Eropa.

Pria berusia 72 tahun ini dikenal berpegang teguh pada ajaran tradisional Gereja dan bisa membawa arah balik menuju gaya kepemimpinan ala Paus Benediktus XVI.

Angelo Scola (Italia)

Scola adalah kandidat kuat dalam Konklaf 2013, namun akhirnya dikalahkan oleh mendiang Paus Fransiskus.

Ia punya latar belakang teologis yang kuat dan merupakan mantan Uskup Agung Milan.

Namun, usianya yang cukup lanjut, yakni 82 tahun, dianggap bisa menjadi hambatan.

Baca juga: Kondisi Paus Fransiskus: Dalam Keadaan Kritis dengan Gagal Ginjal

Profil Paus Fransiskus

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, Fransiskus merupakan anak dari pasangan imigran Italia, dikutip dari vatican.va.

Ayahnya, Mario, adalah seorang akuntan di perusahaan kereta api, sedangkan ibunya, Regina Sivori, adalah ibu rumah tangga yang membesarkan lima anak.

Awalnya ia menempuh pendidikan sebagai teknisi kimia, namun kemudian merasa terpanggil untuk menjalani kehidupan imamat.

PROFIL PAUS FRANSISKUS - Paus Fransiskus saat menghadiri acara
PROFIL PAUS FRANSISKUS - Paus Fransiskus saat menghadiri acara "Belaian dan senyuman" untuk bertemu dengan kakek-nenek, lansia, cucu dan anggota "Fondazione Eta' Grande" di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, pada 27 April 2024. (AFP/ Tiziana FABI)

Pada usia 21 tahun, ia mengalami pneumonia berat yang menyebabkan sebagian paru-paru kanannya harus diangkat.

Tahun 1958, ia masuk novisiat Serikat Yesus (Jesuit), melanjutkan studi humaniora di Chili, dan meraih gelar filsafat dari Colegio de San José, San Miguel.

Ia kemudian mengajar sastra dan psikologi sebelum mendalami teologi dan ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1969.

Pemimpin Jesuit dan Uskup yang Rendah Hati

Bergoglio mengucapkan kaul kekalnya sebagai Jesuit pada tahun 1973 dan menjabat sebagai pemimpin provinsi Jesuit Argentina di tengah situasi politik yang penuh gejolak.

Setelah masa pengabdiannya sebagai pendidik dan pembimbing rohani, ia diangkat menjadi Uskup Pembantu Buenos Aires pada tahun 1992.

Kemudian pada tahun 1998, ia diangkat menjadi Uskup Agung Buenos Aires.

Tiga tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai kardinal oleh Paus Yohanes Paulus II. 

Ia dikenal sebagai pemimpin yang bersahaja, tinggal di apartemen kecil dan menggunakan transportasi umum.

Terpilih Menjadi Paus

Pada 13 Maret 2013, Bergoglio terpilih sebagai Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik.

Ia mengambil nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi dan Fransiskus Xaverius, dikutip dari Britannica.

Ia menjadi Paus pertama dari Amerika Latin, dari Ordo Jesuit, serta dari Belahan Bumi Selatan.

Sebagai pemimpin Gereja, Fransiskus menekankan pembaruan spiritual, perhatian pada kaum miskin, dan penolakan terhadap gaya hidup mewah.

Ia memulai berbagai reformasi di Vatikan, membentuk Dewan Kardinal untuk membantunya mengelola Gereja.

Tidak hanya itu, Paus juga mengecam keras penyalahgunaan kekuasaan oleh klerus, khususnya dalam kasus pelecehan seksual.

Salah satu warisan penting Paus Fransiskus adalah ensiklik Laudato si’ (2015) yang menyerukan kepedulian terhadap lingkungan dan keadilan sosial. 

Ia juga dikenal karena pendekatannya yang inklusif terhadap non-Katolik dan non-Kristen.

(Kompas.com/ Inas Rifqia Lainufar) (Tribunnews.com/Farrah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus", dan Tribunnews.com dengan judul Profil Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia pada Usia 88 Tahun

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved