Berita Populer Padang

POPULER PADANG: Permintaan Tinggi Meski Harga Kelapa Meroket dan 21 Kecelakaan Momen Libur Lebaran

Walaupun harga kelapa sedang tinggi, pedagang sebut permintaan masyarakat masih tinggi seperti pada hari biasanya di Kota Padang,

Editor: Rahmadi
Foto: Rezi Azwar/tribunpadang.com
AHA SANTAN KELAPA: Kedai santan kelapa di Jalan Simpang Kalumpang Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (12/4/2025). Walaupun harga kelapa naik, permintaan masyarakat tetap tinggi. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG -

Simak sejumlah informasi menarik yang dikemas dalam berita populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir.

Ada berita tentang pedagang sebut permintaan masyarakat terhadap kelapa masih tinggi seperti pada hari biasanya di Kota Padang.

Sebagian pedagang ada yang telah menjual kelapa per butirnya dengan harga Rp11 ribu rupiah.

Selanjutnya, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2025 Sumatera Barat, kecelakaan banyak terjadi di wilayah hukum Polresta Padang.

Polresta Padang mencatat tahun 2024 terdapat 16 kasus kecelakaan, dan tahun 2025 terdapat 21 kasus kecelakaan.

Simak selengkapnya berikut ini:

1. Meski Harga Kelapa Meroket, Permintaan Masyarakat Tetap Tinggi di Kota Padang Sumbar

Walaupun harga kelapa sedang tinggi, pedagang sebut permintaan masyarakat masih tinggi seperti pada hari biasanya di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (12/4/2025).

Sebuah pengusaha santan kelapa menjual kelapa tua untuk dijadikan santan dengan harga Rp10 ribu rupiah di Jalan Simpang Kalumpang Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Pengusaha santan kelapa ini setiap hari membuka kedainya walaupun harga kelapa masih tinggi, tepatnya di Jalan Raya Kampung Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Padang.

Dimana, warung ini menyediakan santan murni, santan biasa, kelapa bulat, dan kelapa parut untuk masyarakat.

"Untuk harga kelapa per bijinya dijual dengan harga Rp10 ribu rupiah, sedangkan untuk santan per kilogram Rp17 ribu rupiah," kata Beni (25).

Ia menyebutkan, sebagian pedagang ada yang telah menjual kelapa per butirnya dengan harga Rp11 ribu rupiah.

Namun, dirinya tetap menjual dengan harga Rp10 ribu, karena sudah banyak memiliki pelanggan.

Baca juga: Wali Kota Padang Fadly Amran Serahkan Langsung Dana Operasional Tahun 2025 di Tiga Kecamatan

Selain itu, dirinya juga mengisi beberapa tempat usaha rumah makan dalam menyiapkan bahan berupa santan setiap harinya.

Oleh karena itu, Beni sejak subuh sudah memulai bekerja untuk membuat santan kelapa dengan mesin peras yang memudahkan pekerjaannya.

"Untuk kenaikan harga kelapa ini sudah terjadi sejak sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Informasinya, akibat kelapa banyak di impor keluar," kata Beni.

Beni sebagai pedagang santan kelapa merasa kesulitan untuk mendapatkan kelapa tua untuk dijadikan santan.

"Biasanya mengambil kelapa dari Pariaman. Dalam satu hari bisa menjual 100 butir lebih kelapa," katanya.

Beni menyebutkan, sejak adanya kenaikan harga kelapa dan permintaan tetap sama dari masyarakat, atau tetap tinggi.

2. 21 Kasus Kecelakaan di Padang Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, Tertinggi di Sumbar

Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2025 Sumatera Barat, kecelakaan banyak terjadi di wilayah hukum Polresta Padang.

Hal itu disampaikan oleh Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Nur Setiawan.

Operasi Ketupat Singgalang 2025 dilaksanakan mulai tanggal 26 Maret sampai dengan 8 April 2025.

"Polres yang menyumbang angka laka lantas tertinggi adala Polresta Padang. Diketahui bahwa Polresta Padang mungkin padatnya jalur yang ada dan kurangnya kehati-hatian masyarakat," kata Kombes Pol Dwi Nur Setiawan, Sabtu (12/4/2025).

Kata dia, untuk Polresta Padang tahun 2024 terdapat 16 kasus kecelakaan, dan tahun 2025 terdapat 21 kasus kecelakaan.

Dimana, untuk korban meninggal dunia tahun 2024 tidak ada, dan tahun 2025 terdapat empat korban jiwa.

Baca juga: Angka Kecelakaan Naik Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025 di Sumbar, 21 Orang Meninggal

Kemudian, luka berat tahun 2024 sebanyak 13 orang, dan tahun 2025 sebanyak dua orang.

Sedangkan untuk luka ringan tahun 2024 sebanyak 27 orang, dan tahun 2025 sebanyak 30 orang.

"Polres dengan laka lantas tertinggi selama Operasi Ketupat Singgalang 2025 adalah Polresta Padang 21 kasus, Polres Pasaman Barat terdapat 11 kasus dengan tiga orang korban meninggal dunia," katanya.

Lebih lanjut, Bukittinggi 9 kasus, Sijunjung 9 kasus, Pasaman 9 kasus, Padang Pariaman 8 kasus, dan Solok 8 kasus.

Kendaraan yang terlibat kecelakaan pada tahun 2025 didominasi oleh kendaraan sepeda motor dengan jumlah 121 kejadian. Angka ini meningkat dibandingkan pada tahun 2024 hanya 96 kecelakaan sepeda motor.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Padang Pariaman, Ini Identitas Penumpang Mobilio

"Untuk kecelakaan kendaraan mobil penumpang turun dari sebanyak 46 kejadian, menjadi 44 kejadian kecelakaan. Mobil barang mengalami kenaikan pada tahun 2024 enam kejadian, dan pada tahun 2025 menjadi 15 kejadian," katanya.

Kombes Pol Dwi Nur Setiawan mengingatkan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik agar bisa menggunakan kendaraan yang aman, seperti kendaraan umum maupun pribadi yang dalam kondisi baik.

"Yang kita harapkan sesuai arahan pemerintah, bahwa mudik yang aman adalah menggunakan kendaraan umum dan bukan sepeda motor. Menggunakan sepeda motor bisa menyebabkan kelelahan, mengantuk, lalu lengah pada saat mengendarai sepeda motor," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved