Tren Gen Z Tunda Menikah: Antara Karier, Kebebasan dan Realita Hidup

Mereka ingin memastikan memiliki landasan ekonomi yang kuat sebelum memikul tanggung jawab lebih besar dalam pernikahan.

4 Pergeseran Nilai dan Pandangan tentang Pernikahan

Di mata Gen Z, pernikahan tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya tujuan hidup atau keharusan sosial. Banyak dari mereka melihat pernikahan sebagai pilihan yang harus didasari oleh kesiapan mental, emosional, dan finansial, serta kemitraan yang seimbang.

Mereka tidak lagi terpaku pada usia ideal untuk menikah dan lebih memilih menunggu hingga menemukan pasangan yang benar-benar tepat untuk membangun hubungan yang sehat dan langgeng.

5 Dampak dan Implikasi

Tren menunda pernikahan di kalangan Gen Z memiliki berbagai dampak dan konsekuensi. Dari segi demografi, tren ini dapat memengaruhi angka kelahiran serta struktur populasi di masa depan.

Dari segi sosial, ini mencerminkan perubahan dalam norma dan ekspektasi masyarakat terhadap pernikahan. 

Sementara itu, secara individual, tren ini memberi lebih banyak waktu bagi Gen Z untuk fokus pada pengembangan diri dan mencapai stabilitas sebelum berkomitmen dalam pernikahan.

Pergeseran ini menunjukkan bahwa pernikahan kini bukan hanya soal usia, tetapi lebih kepada kesiapan dalam berbagai aspek kehidupan.

Melakui pendekatan yang lebih matang dan terencana, Gen Z diharapkan dapat menjalani pernikahan yang lebih stabil dan harmonis di masa depan.

(Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)