Idul Fitri 2025

Kapan Hari Raya Idul Fitri 2025 Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah?

Kapan Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah? Kemungkinan besar akan sama antara pemerintah, NU, dan Muhammadiyah.

Editor: Rizka Desri Yusfita
TribunPadang.com/canva
IDUL FITRI 2025: Kapan Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah? Kemungkinan besar akan sama antara pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. 

TRIBUNPADANG.COM - Kapan Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah?

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai tanda kemenangan setelah sebulan berpuasa.

Bagi Muhammadiyah, perayaan Idul Fitri biasanya jatuh pada tanggal yang sedikit berbeda dibandingkan dengan sebagian besar umat Islam lainnya, namun semangat yang ada tetaplah sama, yaitu bersyukur atas rahmat dan ampunan yang diberikan oleh Allah SWT selama bulan Ramadhan.

Mengenai penetapan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025, kemungkinan besar akan sama antara pemerintah, NU, dan Muhammadiyah.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri pada 31 Maret 2025.

Hal ini tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025. 

Penetapan itu didasarkan pada hasil hisab dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang merupakan perhitungan astronomi untuk menentukan awal bulan Hijriah tanpa menunggu rukyatul hilal. 

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025 dalam Bahasa Jawa dan Artinya

Sementara itu Nahdlatul Ulama (NU) belum menentukan 1 Syawal 1446 H.

Dalam menentukan awal bulan Syawal, NU menggunakan metode rukyat (melihat peredaran bulan baru).

Pada tahun-tahun sebelumnya, jadwal Idulfitri yang ditetapkan NU sama seperti keputusan pemerintah. 

Sementara itu pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar siding isbat untuk menentukan Idul Fitri 2025.

Menurut Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad, Sidang Isbat penentuan Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu (29/3/2025).

Sidang isbat akan berlangsung secara tertutup mulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang Magrib.

Sidang ini akan berlangsung di Kantor Pusat Kemenag, Jakarta, dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Metode Penentuan Idul Fitri

Idul Fitri adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan.

Penentuan hari raya Idul Fitri didasarkan pada perhitungan kalender Hijriyah, yang menggunakan sistem penanggalan bulan lunar atau bulan sabit.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan hari raya Idul Fitri, di antaranya:

1. Metode Hisab: Metode ini didasarkan pada perhitungan astronomi untuk menentukan posisi bulan dan matahari.

Perhitungan dilakukan dengan menghitung waktu ketinggian bulan dari cakrawala dan waktu terbitnya matahari. Metode ini digunakan oleh banyak negara Islam seperti Saudi Arabia dan Mesir.

2. Metode Ru'yah: Metode ini didasarkan pada pengamatan langsung hilal atau bulan sabit oleh para saksi yang terpercaya.

Para saksi ini mengamati hilal pada hari terakhir bulan Ramadan dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

Metode ini digunakan di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

3. Metode Isbat: Metode ini dilakukan melalui sidang yang dihadiri oleh para ulama, tokoh masyarakat, dan pejabat negara yang berwenang untuk menentukan awal masuknya bulan Hijriyah yang baru.

Sidang ini mempertimbangkan laporan ahli astronomi dan pengamatan langsung hilal oleh para saksi yang terpercaya.

Metode ini juga digunakan di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved