Seni Budaya
'Jalan Sunyi' Pramoedya Lancarkan Kritik, Lewat Karya Sastra
SASTRA bukan sekadar alat hiburan. Di tangan seorang sastrawan besar, ia bisa menjadi senjata yang lebih tajam daripada pedang, lebih menggetarkan dar
2. Namanya dihapus dari sejarah Sastra Indonesia.
3. Ia dikucilkan dan dicegah mendapatkan penghargaan dalam negeri.
Namun, justru larangan itu yang membuat karyanya semakin dicari hingga saat ini.
Di luar negeri, buku-bukunya diterjemahkan ke berbagai bahasa dan mendapat apresiasi luas.
Dunia mengakui kejeniusan Pramoedya, sementara di negerinya sendiri, ia dianggap sebagai ancaman.
Warisan Pramoedya: Sastra yang Tak Pernah Mati
Kini, lebih dari dua dekade setelah tumbangnya Orde Baru, pertanyaannya, apakah kebebasan berpikir sudah benar-benar terjamin di Indonesia?
Jawabannya: belum.
Masih ada sensor. Masih ada pembungkaman terhadap suara-suara kritis. Masih ada ketakutan terhadap mereka yang berani berbicara tentang kebenaran.
Seperti reaksi penolakab sebagian warga sipil menjelang dusahkannya RUU TNI jadi Undang – Undang, karena mereka khawatir bakal menghidupkan kembali dwifungsi ABRI seperti masa orde baru waktu silam.
Pramoedya telah tiada, tetapi gagasannya tetap hidup. Novel-novelnya bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk direnungkan.
Ia meninggalkan warisan bahwa sastra bukan sekadar hiburan, melainkan alat perlawanan. Membaca karya Pram berarti memahami sejarah, mengenali perlawanan, dan menolak lupa.
Selama kata-katanya masih dibaca, selama gagasannya masih diperbincangkan, maka perjuangan Pramoedya Ananta Toer tidak akan pernah mati.
“Sejarah dunia adalah sejarah orang muda. Jika angkatan muda mati rasa, matilah sejarah sebuah bangsa.” – Pramoedya Ananta Toer.
(Aisa Elvira, Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unand, yang magang di TribunPadang.com)
Tarian Barongan Terus Dihidupkan, Warisan Jawa yang Mewarnai Negeri Johor Malaysia |
![]() |
---|
10 Pepatah Minangkabau Patut Jadi Pedoman Bagi Gen Z |
![]() |
---|
Viral TikTok Konten Tarian & Musik Tradisional, Jadi Reinkarnasi Budaya Lokal |
![]() |
---|
DPW IKM Jakarta Gelar Kajian Adat Minangkabau di Surau, Temanya: Peran Mamak di Rantau |
![]() |
---|
Badia Batuang dan Oto Garobak: Permainan Tradisional Minangkabau, Sudah Ada sebelum Gen Z Lahir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.