Harimau di Agam

Harimau Sumatera Membaik, Observasi di TMSBK Bukittinggi Tentukan Nasib Dilepas Liarkan Atau Tidak

Harimau sumatera yang masuk kandang jebak di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam,

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
PENGAMANAN HARIMAU SUMATERA : Petugas gabungan BKSDA Sumbar saat mengevakuasi harimau yang baru saja masuk ke kandang jebak ke TMSBK Bukitinggi, Rabu (12/3/2025). Harimau tersebut dalam kondisi salah satu kakinya cacat dan diperkirakan masih remaja dengan jenis kelamin betina. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI – Harimau sumatera yang masuk kandang jebak di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, masih menjalani observasi di Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi.

Hasil observasi akan menentukan apakah harimau tersebut bisa dilepasliarkan atau akan menjadi penghuni baru di TMSBK.

Harimau tersebut dievakuasi sementara di TMSBK Bukittinggi untuk dilakukan pemeriksaan dan observasi.

Ketua Tim Konservasi Flora dan Fauna TMSB Kinantan Bukittinggi, drh. Yoli mengatakan kondisi harimau sumatera yang diberi nama 'Simaung' oleh masyarakat tersebut sudah membaik dan mau makan.

"Alhamdulillah kondisi sudah membaik, sudah makan juga tadi," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (13/3/2025).

Baca juga: Harimau Buntung Simaung di Agam Membaik, Observasi Lanjut di Bukittinggi

Untuk tahap selanjutnya, kata Yoli, harimau sumatera tersebut akan diobservasi terlebih dahulu hingga beberapa waktu kedepan.

"Untuk sekarang masih observasi tentang perilaku, kesehatan dan kemampuan adaptasinya," katanya.

Nantinya, hasil dari observasi tersebut akan menjadi penentu apakah harimau akan dilepas liarkan kembali atau akan dijadikan penghuji baru di TMSBK Bukittinggi.

Sebelumnya Yoli menyebutkan bahwa harimau tersebut berjenis kelamin betina dengan usia diperkirakan sekitar tiga hingga empat tahun.

Yoli juga mengatakan bahwa harimau betina tersebut belum pernah melahirkan.

"Jika kita lihat tadi dari puting susunya sepertinya harimau tersebut belum pernah melahirkan atau masih muda," ujarnya.

Namun, kata Yoli, kaki kiri bagian depan dari harimau tersebut mengalami luka bekas terkena jeratan.

Baca juga: Harimau Sumatera Diamankan di Agam, Berpeluang Direhabilitasi jika Tak Mampu Kembali ke Alam Liar

"Di bagian telapak kakinya seperti tergores atau terkelubak karena luka dari sisa jerat sama lecet-lecet bagian kaki belakang. Jadi mungkin tadi masih tersisa satu jari nampaknya yang bekas terkena jerat," terangnya.

Sementraa itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri, mengatakan bahwa harimau yang baru saja diamankan akan diobservasi terlebih dahulu.

"Selanjutnya mungkin akan kita observasi dulu ya sejauh mana ia bisa survive, mungkin butuh pengamatan lebih jauh. Biasanya kalau satwa sudah cacat seperti itu tentu kemampuan berburunya sudah menurun, kemudian ia mencari herwan ternak yang lemah untuk menjadi mangsa, otomatis ia akan mencari di dekat pemukiman," jelasnya.

"Nanti akan kita pelajari dulu seperti apa kemampuannya selama disini, jika tidak memungkinkan, maka mungkin akan kita letakan ia disini," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved