Kabupaten Pasaman Barat

Komisi II DPRD Pasaman Barat Kunjungi Perusahaan Sawit Pastikan Harga TBS Stabil Jelang Ramadhan 

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat lakukan kunjungan kerja lapangan ke sejumlah perusahaan perkeb

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Mona Triana
Nefri /tribunpadang.com
KUNJUNGAN KERJA DPRD: Komisi II DPRD Pasaman Barat di beberapa perusahaan kelapa sawit guna memastikan harga TBS kelapa sawit stabil dan cek kondisi tera timbangan. 

TRIBUNPADANG.COM - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat lakukan kunjungan kerja lapangan ke sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

Kunjungan kerja ini dalam rangka memastikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit agar tetap stabil menjelang bulan Ramadhan dan lebaran idul Fitri.

"Kita dari komisi II telah mengunjungi sejumlah perusahaan untuk memastikan harga TBS tetap stabil, karena memang selama ini sering anjlok setiap menjelang bulan Ramadhan hingga lebaran," ungkap Ketua Komisi II DPRD Pasaman Barat Nefri kepada tribunpadang.com di Simpang Empat, Kamis (20/2/2025).

Nefri menyebut, selain pihaknya menyarankan agar harga TBS tetap stabil, Komisi II juga melakukan pengecekan terhadap tera timbangan.

"Kalau untuk tera timbangan, mayoritas perusahaan telah melakukan tera untuk tahun 2025 ini," ucapnya.

Baca juga: DPRD Pasaman Barat Kecewa Pemkab Hentikan UHC Tanpa Pemberitahuan, Padahal Sudah Dianggarkan

Adapun perusahaan yang dikunjungi oleh Komisi II DPRD antara lain PT Bintara Tani Nusantara, PT Sawita, PT USM dan PT Bakrie Pasaman Plantation.

Terpisah, salah seorang petani Rido berharap agar harga TBS kelapa sawit dapat tetap stabil menjelang bulan Ramadhan hingga lebaran nanti.

"Biasanya memang harga itu turun, sehingga sangat terasa bagi kita petani, sementara kita berharapnya untuk persiapan lebaran hanya dari kebun itu," ungkapnya.

Apalagi menurutnya saat ini kondisi panen turun drastis dari biasanya, atau sering disebut masyarakat kondisi buah sedang trek.

"Udahlah saat ini hasil trek, kalau sampai harga juga turun, entahlah bagaimana nanti nasib kita yang petani ini," imbuhnya.

Baca juga: DPRD Pasaman Barat Tekankan Penataan Non ASN Butuh Solusi Bersama

Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk bisa mengambil sikap terhadap persoalan ini, supaya memang nanti apa yang ditakutkan oleh masyarakat bisa dijawab dengan kabar gembira. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved