Kunker Menaker ke Sumbar
BREAKING NEWS: Menaker Yassierli Beri Kuliah Umum di Unand, Bahas Ancaman AI & Kuasai Soft Skills
Kuliah umum ini bertujuan memberi wawasan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membahas pentingnya artificial intelligence dan soft skills dalam kuliah umum di Universitas Andalas (Unand), Jumat (10/1/2024).
Kuliah umum ini bertujuan memberi wawasan bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi.
Menaker Yassierli tampak hadir didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi dan istri, serta jajaran Pemprov Sumatera Barat (Sumbar), Rektor UIN Imam Bonjol Martin Kustati dan pejabat lainnya.
Kuliah umum ini tampak diikuti ratusan peserta dari mahasiswa-mahasiswi berbagai perwakilan kampus di Sumbar yang digelar di Convention Hall, Kampus Unand Limau Manis.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansarul mengatakan Pemprov Sumbar menyambut baik hadirnya Menaker di Sumbar agar adanya solusi menekan angka pengangguran.
Baca juga: 6 Program Prioritas Disdikpora Pariaman 2025: Fokus PPPK hingga Sukseskan Makan Brgizi Gratis
"Angka pengangguran Sumbar cukup tinggi, mudah-mudahan hadirnya Menaker memberikan ide-ide mencarikan solusi. Tema ini juga akan menjadi modal bagi mahasiswa yang akan menghadapi dunia kerja nanti," kata Mahyeldi.
Pada kesempatan yang sama, Yassierli menekankan apa yang dihadapi Sumbar tidak jauh berbeda di Indonesia, bahwa angka kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja.
Selain itu, tenaga kerja masih didominasi oleh sektor informal dengan tingkat pendidikan rendah (SD/SMP)
Tantangan lain Human Capital Index (13C1) di Indonesia, yaitu 0.540, yang berada di bawah rata-rata ASEAN Human Capital Index (13C1).
Menurutnya, ini tantangan kampus dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli Tinjau Fasilitas BPVP Padang dan Dialog dengan Peserta Pelatihan
Sementara, produktivitas tenaga kerja Indonesia juga cenderung terus mengalami peningkatan dan mencapai 28.6000 USD pada 2022, namun masih dibawah rata-rata ASEAN.
"Tingkat kepesertaan BPJS masih belum optimal baik bagi pekerja di sektor formal maupun informal," katanya.
Ia menekankan agar pentingnya softskill di tengah maraknya teknologi, softskill pada perusahan-perusahaan BUMN dikenalkan dengan tagline Akhlak.
Menurutnya, pekerjaan-pekerjaan akan bergeser ke arah digital, namun 63 persen perusahaan menyatakan bahwa permasalahan utama terkait digital talent adalah skill gap.
“kita sedang mengodok kebijakan, kita punya pekerjaan rumah tentang kondisi saat ini dan masa depan yang harus kita jawab, ini tentu butuh kolaborasi semua pihak,” katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.