Dharmasraya

Sutan Riska Ingatkan Agar Pemda Selalu Hadirkan Tokoh Pemekaran Setiap Upacara HUT Dharmasraya

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memimpin upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Dharmasraya ke-21.

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: afrizal
Pemkab Dharmasraya
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memimpin upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Dharmasraya ke-21, Senin (6/1/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA– Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan memimpin upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Dharmasraya ke-21.

Upacara berlangsung di Lapangan Matador, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Senin (6/1/2025).

Sutan Riska Tuanku Kerajaan menuturkan dalam rangka HUT  ke-21 Kabupaten Dharmasraya tentunya dengan harapan, upacara yang dilaksanakan akan memotivasi untuk tetap memberikan pemikiran dan karya nyata bagi daerah dan masyarakat Kabupaten Dharmasraya.

Ia juga menjelaskan bahwa upacara kali ini merupakan upacara terakhir di masa jabatannya, dan amanah kepemimpinan ini telah dijalankan selama 9 Tahun.

Baca juga: Semarakkan HUT Kabupaten Dharmasraya ke-21: Rayola dan Tipe X Hibur Ribuan Warga

“Maka pada momentum upacara hari ini kepada seluruh tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh pemekaran kami menyampaikan permohonan maaf, sekaligus ucapan terimakasih yang tak terhingga atas dukungan dan partisipasi masyarakat pada saya,” katanya.

Pemekaran daerah otonomi baru, sudah barang tentu mempunyai latar belakang dan sejarah yang panjang, maka tepat kiranya Pemerintah Daerah pada setiap upacara ulang tahun perlu menghadirkan tokoh pemekaran, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai serta seluruh lapisan masyarakat.

Agar dapat mengevaluasi dan merefleksikan secara bersama akan kondisi saat ini dan masa yang akan datang.

Lanjutnya, melaksanakan upacara HUT  ke-21 Kabupaten Dharmasraya di Nagari Koto Baru merupakan salah satu tempat bersejarah atas terjadinya pemekaran Kabupaten Dharmasraya.

“Tema kita tahun ini adalah “Dua Dekade Menuju Dharmasraya Maju, Yang Mandiri dan Berbudaya,” terangnya.

Tema ini diangkat sebagai refleksi atas pelaksanaan kepemimpinan selama 9 Tahun, artinya dapat dilihat apakah kebijakan pemerintahan daerah telah menyentuh dan mengarah pada penciptaan masyarakat yang mandiri dan berbudaya.

Sebagai fungsi utama pemerintah daerah yang memberikan pelayanan pada masyarakat untuk untuk mempercepat pencapaian kesejahteraan, maka telah dilaksanakan berbagai aktivitas pembangunan yang lebih menitikberatkan pada pelayanan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan penguatan perekonomian melalui UMKM.

Baca juga: Bupati Sutan Riska Pamit, Ungkap Pencapaian Selama Memimpin Dharmasraya

Dalam bidang pendidikan yang diukur melalui Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana pada awal tahun 2016 sebesar 70,25, sedangkan pada tahun 2023 telah berada pada angka 73,04.

Kondisi  ini menggambarkan bahwa masyarakat Kabupaten Dharmasraya secara ekonomi, derajat kesehatan dan tingkat pendidikan sudah berada dalam taraf yang baik.

Peningkatan dimensi pendidikan dilakukan melalui berbagai kebijakan fisik maupun non fisik, seperti sarana pendidikan, Pembangunan Ruang Kelas baru dan penambahan kuantitas maupun kualitas guru yang berstatus PNS maupun P3K.

Dalam peningkatan kualitas pendidikan, partisipasi masyarakat dalam mengawasi anak dalam proses belajar sangat diharapkan, sehingga akan mengurangi anak-anak putus sekolah.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved