Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Pendaki Tersesat di Gunung Talang Solok, Inflasi di Bukittinggi Tertinggi

Mulai dari berita tentang pendaki tersesat di Gunung Talang Solok hingga berita tentang inflasi di Bukittinggi tertinggi.

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Fuadi Zikri
Kantor SAR Padang
Pendaki Gunung Talang yang dilaporkan tersesat berhasil ditemukan dengan selamat oleh tim SAR Gabungan, Jumat (3/1/2025). 

Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Hendri, mengatakan pihaknya telah kirimkan petugas untuk membantu proses pencarian terhadap korban yang dilaporkan tersesat di Gunung Talang.

"Pada pukul 12.07 WIB, Tim Rescue Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan Solok Selatan telah bergerak dengan enam orang personel," kata Hendri.

Baca juga: Polres Solok Catat Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor 101,96 Persen pada Tahun 2024

Ia menyebutkan, dalam operasi kali ini dilakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Solok dan masyarakat setempat.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang menerima laporan adanya seorang lelaki tersesat pada pukul 11.50 WIB.

Namun, korban dilaporkan hilang pada Rabu (1/1/2025 pada pukul 16.00 WIB.

"Kami mendapatkan laporan adanya orang hilang di Gunung Talang, korbannya satu orang," kata Hendri.

Ia menyebutkan, pada Rabu pukul 16.00 WIB, korban melakukan pendakian Gunung Talang seorang diri lewat Jalur Seroja.

Namun, saat berada di tengah perjalanan, korban tersesat dan tidak tahu arah. Akibatnya, korban membutuhkan bantuan evakuasi.

Inflasi di Bukittinggi Tertinggi

Kota Bukittinggi mencatatkan inflasi tertinggi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) untuk periode tahun 2024 dengan angka inflasi mencapai 1,68 persen.

Kepala BPS Provinsi Sumbar, Sugeng Arianto, menjelaskan bahwa Inflasi di Kota Bukittinggi tercatat pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,38, sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Pasaman Barat dengan angka 0,37 persen dan IHK 107,55.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Bukittinggi, Abdi Gunawan, mengatakan inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran seperti makanan, minuman dan tembakau yang mengalami kenaikan 2,13 persen. Selain itu, kelompok lain yang ikut berkontribusi antara lain pakaian dan alas kaki (1,51 persen), perumahan dan bahan bakar rumah tangga (0,05 persen), serta kesehatan (5,38 persen).

"Kemudian kelompok transportasi sebesar 0,17 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,39 persen. Kelompok pendidikan sebesar 1,49 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,77 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,10 persen," ujarnya, Jumat (3/1/2025). 

Baca juga: 28 UMKM Solok Selatan Meriahkan Pameran HUT ke-21 di RTH, Dorong Ekonomi Lokal

Abdi juga menyebutkan terdapat satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen.

Sementara itu, tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kota Bukittinggi adalah sebesar 0,34 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,68 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved