Berita Populer Padang
POPULER PADANG: Pemalakan di Kawasan Pantai dan Polisi Antisipasi Ancaman Terorisme saat Nataru
Aksi dugaan pemalakan di kawasan pantai belakang Hotel Pangeran Beach, Kota Padang, menjadi sorotan setelah video kejadian viral di media sosial.
TRIBUNPADANG.COM – Simak sejumlah berita populer Padang yang tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita tentang aksi dugaan pemalakan di kawasan pantai belakang Hotel Pangeran Beach, Kota Padang, menjadi sorotan setelah video kejadian viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan seorang pengunjung yang menjadi korban pemalakan saat berkunjung ke kawasan pantai pada Minggu (15/12/2024).
Berita lainnya, sebanyak 602 petugas gabungan dari Polresta Padang, TNI, dan instansi terkait siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin muncul, termasuk terorisme dan gangguan Kamtibmas.
Kesiapsiagaan ini sangat penting mengingat momen liburan panjang tersebut berpotensi memicu kerawanan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Ketahui secara lengkap lewat artikel berikut ini:
1. Viral Pemalakan di Pantai Dekat Hotel Pangeran Beach Padang, Pengunjung Harap Tindakan Pemerintah
Aksi dugaan pemalakan di kawasan pantai belakang Hotel Pangeran Beach, Kota Padang, menjadi sorotan setelah video kejadian viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan seorang pengunjung yang menjadi korban pemalakan saat berkunjung ke kawasan pantai pada Minggu (15/12/2024).
Korban berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
Berdasarkan komentar dari akun TikTok tersebut, banyak warga internet yang juga menjadi korban pemalakan di lokasi tersebut.
Alfin Aditya Rahman (22) yang menjadi korban dalam aksi pemalakan tersebut menyampaikan bahwa saat itu dirinya sedang berkunjung ke jalan dekat kawasan pantai yang ada di belakang Hotel Pangeran beach.
Baca juga: Semen Padang FC Incar Kemenangan di Dua Laga Sisa, Target Lolos dari Zona Degradasi
Saat itu dirinya tengah mengajak anak dan istrinya jalan-jalan ke kawasan tersebut. Namun, saat baru saja mematikan sepeda motornya di jalan yang ada di dekat kawasan pantai, datang seseorang yang meminta parkir.
"Saya baru sampai dan diminta uang parkir. Saya sampaikan bahwa tidak ada, karena tadi sudah ada yang meminta uang parkir," kata Alfin Aditya Rahman.
Dikarenakan sudah ada diberikan sebelumnya, ia tidak mau memberikannya lagi. Hal itu membuat terjadinya cekcok antara Alfin dengan beberapa orang yang datang meminta parkir secara bergantian.
"Dia datang meminta secara bergantian meminta dalam beberapa waktu, saat itu posisi saya sedang sambil menyuapi makanan anak," ujarnya.
Alfin menyebutkan bahwa di lokasi tersebut ada beberapa orang yang meminta secara bergantian dan lebih dari sekitar tiga orang. Uang atas nama parkir tersebut diminta secara bergantian.
Baca juga: Persikopa Kalahkan Wakil NTT, Tantang Jatim di Semifinal Piala Soeratin U-17
Padahal lokasi tersebut masyarakat hanya berhenti di pinggir jalan dan tidak pergi ke pantai. Selain itu, tidak ada tanda parkir serta memakai rompi juru parkir.
"Dia hanya datang meminta dan langsung pergi. Tidak ada tanda parkir, tidak merapikan kendaraan yang parkir. Ini hanya meminta uang dan langsung pergi," ungkapnya.
Alfin menyebutkan tidak ada turun ke pantai dan hanya parkir di jalan tersebut sambil melihat ke arah pantai. Bahkan temannya juga mengalami hal yang sama, dan sampai diminta uang parkir Rp 5000 rupiah.
"Kalau di arah pantai itu tidak apa-apa diminta, kendaraan dirapikan, memakai rompi juru parkir, dan kita singgah bermain di bibir pantai sambil membeli jajanan makanan yang dijual pedagang," katanya.
Ia sangat menyayangkan hal tersebut sebagai warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi, yaitu di Purus Kebun, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumbar.
Baca juga: Atlet Catur Sijunjung Raih Prestasi Berkat Latihan Rutin di Perpustakaan
Akibat kejadian tersebut membuat pengunjung merasa tidak nyaman untuk singgah ke Kota Padang, Sumbar.
"Kejadian pemalakan di kawasan pantai yang ada di Padang ini sudah sering viral. Akan tetapi tidak ditanggapi. Untuk kejadian ini belum ada saya laporkan ke pihak berwajib," katanya.
Alfin berharap pemerintah dapat mengerahkan petugas Satpol PP Kota Padang untuk berjaga setiap harinya, setidaknya orang agar pelaku pemalakan ini tidak berani melakukan aksinya.
Ia mencontohkan seperti pengamanan di kawasan Jembatan Siti Nurbaya, dimana ada petugas Satpol PP Kota Padang yang duduk untuk berjaga agar tidak ada terjadi parkir liar maupun pemalakan.
"Untuk korbannya bukan hanya saya saja, tetapi sudah banyak," pungkasnya.
2. Polresta Padang Antisipasi Ancaman Terorisme dan Gangguan Kamtibmas Selama Natal dan Tahun Baru 2025
Dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sebanyak 602 petugas gabungan dari Polresta Padang, TNI, dan instansi terkait siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin muncul, termasuk terorisme dan gangguan Kamtibmas.
Kesiapsiagaan ini sangat penting mengingat momen liburan panjang tersebut berpotensi memicu kerawanan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Polresta Padang menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Lilin Singgalang 2024 dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan tahun baru 2025 di wilayah hukum Polresta Padang, Selasa (17/12/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan di ruangan Tuah Sakato Polresta Padang yang dipimpin Wakapolresta Padang AKBP Rully Indra Wijayanto, bersama Pj Sekda Kota Padang Yosefriawan.
Rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kota Padang, Pejabat Utama Polresta Padang, Kapolsek jajaran Polresta Padang, dan Dinas terkait yang ada di pemerintahan Kota Padang.
Baca juga: Polresta Padang Dirikan 12 Pos Jaga Amankan Natal dan Tahun Baru 2025, Berikut Titik Lokasinya
Wakapolresta Padang, AKBP Rully Indra Wijayanto, mengatakan untuk pengamanan Natal 2024 dan tahun baru 2025 pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
"Dari Pemerintah Kota Padang, rekan TNI, instansi terkait lainnya. Tujuannya adalah agar adanya sinergitas dari seluruh pihak untuk menjadikan pelaksanaan kegiatan pengamanan Nataru bisa berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif," kata AKBP Rully Indra Wijayanto.
Kata dia, untuk pelaksanaan kegiatan pengamanan Nataru akan melibatkan 602 personil yang terdiri dari 461 anggota Polresta Padang, 29 prajurit TNI, dan dari instansi terkait sebanyak 112 orang.
Ia menjelaskan, rakor yang dilaksanakan pada hari ini merupakan rangkaian awal untuk kesiapan dalam menggelar operasi terpusat dalam rangka mengamankan berbagai aktivitas masyarakat yang ada di Kota Padang, pada saat menjelang dan sesudah Nataru.
"Operasi Lilin Singgalang 2024 akan dilaksanakan selama 13 hari dimulai tanggal 21 Desember 2024 sampai dengan 2 Januari 2025. Bersinergi dengan Dinas dan instansi serta lembaga terkait yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan terbaik kepada seluruh masyarakat Kota Padang," katanya.
Ia menilai pengamanan Nataru tidak akan lancar dan sukse, jika tidak ada sinergitas kerjasama dan kebersamaan dari seluruh lembaga instansi terkait. Karena merupakan tanggungjawab bersama untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Baca juga: Api Hampir Hanguskan Gedung di BLK Payakumbuh, Berawal dari Pembakaran Sampah
"Polri selaku pemelihara Kamtibmas, penegak hukum, pelindung, pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat sangat memerlukan kerjasama serta dukungan dari semua pihak. Hal itu untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, serta untuk mengantisipasi setiap potensi kerawanan yang dapat muncul," ujarnya.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi pada pelaksanaan Operasi Lilin Singgalang 2022-2023, untuk kejadian kriminalitas terjadi kenaikan 12 persen atau delapan kasus dibandingkan tahun sebelumnya.
Kasus lakalantas terjadi penurunan 21 persen atau empat kasus, dimana korban meninggal turun dua jiwa, korban luka luka berat turun satu jiwa, dan luka ringan naik satu jiwa.
Untuk peristiwa kemacetan masih terjadi di Jalur Padang - Solok, Jalur Padang - Painan, dan pada jalur menuju objek wisata terutama di kawasan Pantai Padang.
Faktor yang menyebabkan kemacetan adalah akibat adanya pasar tumpah, parkir di badan jalan, keramaian objek wisata di pinggir jalan, perlintasan kereta api, dan antrean SPBU.
Baca juga: 602 Personel Siap Amankan Natal dan Tahun Baru di Padang, Antisipasi Kemacetan dan Gangguan Keamanan
"Potensi kerawanan baik dalam bentuk potensi gangguan akan selalu seiring dengan aktivitas masyarakat pada momen penting seperti perayaan keagamaan dan wisata," katanya.
Prediksi potensi kerawanan yang menjadi atensi Polri dalam pengamanan Nataru kali ini adalah aksi terorisme, gangguan Kamtibmas, kondisi Kamseltibcar Lantas, dan kesiapan instansi lainnya dalam menyongsong Nataru.
"Untuk ancaman gempa yang dapat terjadi setiap saat dan sangat memerlukan kesiapan tanggap darurat seri seluruh Dinas dan instansi terkait dalam segala kesiapan dalam hal menghadapi gangguan bencana lainnya, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi," kata AKBP Rully Indra Wijayanto.
Lebih lanjut, dalam momentum pengamanan Nataru kali ini ada suasana baru, yaitu mulai dibukanya operasional jalan Tol Padang - Sicincin sepanjang 36,6 kilometer.
"Perayaan Natal dan tahun baru juga hampir bersamaan dengan akhir penyelenggaraan Pilkada serentak 2024, sehingga perlu juga diantisipasi agar tidak terjadi gesekan," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)
3 BERITA POPULER PADANG: Tuntutan Demo DPRD Sumbar, Pedagang Raup Untung dan Pencuri Pikap Ditangkap |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Sekolah Diliburkan, Anyaman Rotan Pitameh dan Harga Tiket Kabau Sirah |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Aksi Demo di Mapolda Sumbar Memanas dan Pencurian Uang di Ruang Guru |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Tutup Jalan, Info Cuaca |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Pencuri Beraksi, 8 Anggota Polda Sumbar Terima Umrah Gratis, Info Cuaca |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.