Pertama di Sumatera, Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang Jadi Google Reference School
Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang resmi menjadi Google Reference School (GRS) pertama di Pulau Sumatera dan kedua di luar Pulau Jawa, Indonesia. Hal
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang resmi menjadi Google Reference School (GRS) pertama di Pulau Sumatera dan kedua di luar Pulau Jawa, Indonesia.
Hal itu ditandai dengan diluncurkannya GRS di Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu (28/11/24) lalu.
Sebelumnya, acara peresmian itu dihadiri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) dan Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar, serta Education Specialist Google, Renti Rosmalis.
GRS adalah program Google yang bertujuan membantu sekolah-sekolah di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dengan memanfaatkan teknologi digital.
Program ini memberikan undangan khusus kepada sekolah-sekolah yang sudah menggunakan teknologi Google for Education dengan cara yang inovatif dan transformatif.

Dalam kesempatan itu, Direktur Pelaksana Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang Yansen Makitika mengatakan, Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang menjadi sekolah pertama di Pulau Sumatera dan kedua di luar Pulau Jawa yang resmi menjadi GRS.
Ia menambahkan, Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang menerapkan GRS mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), SD, SMP, hingga SMA. Semua itu dilakukan untuk mendukung pembelajaran secara digital.
Dijelaskan, GRS mengintegrasikan teknologi secara mendalam dengan alat seperti Google Workspace for Education. Lalu Menggunakan perangkat berbasis cloud seperti Chrome Education Upgrade untuk mendukung pembelajaran kolaboratif.
"Pengelolaan Sistem dan Administrasi menggunakan sistem berbasis cloud untuk administrasi sekolah, sehingga efisien dan mudah diakses kapan saja. Semua dokumen, tugas, dan komunikasi dikelola secara digital melalui platform seperti Google Classroom," jelasnya.
Yansen menyebutkan, GRS berfokus pada keterampilan seperti kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir analisis kritis, adaptasi, imaginasi.
Pembelajaran terfasilitasi secara personalisasi, ragam variable asesmen dan diferensiasi dan teknologi mendukung pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi.
Kemudian, siswa dan guru dapat terhubung dengan komunitas global untuk berbagi ide dan berkolaborasi lintas negara. Akses pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas fisik. Kolaborasi global jarang dilakukan dan lebih berfokus pada ruang lingkup lokal.
"Efisiensi biaya jangka panjang dengan teknologi seperti Chrome Education Upgrade, yang hemat dan mudah dikelola. Penggunaan teknologi juga mengurangi kebutuhan cetak dokumen," ujarnya.
Selain itu, ada lima poin penting yang membedakan pembelajaran GRS ini yakni pertama pendekatan teknologi dalam pembelajaran. Kedua, pengelolaan sistem dan administrasi.
Ketiga, pendekatan terhadap keterampilan abad ke-21 yang Dr Tony Wagner. Keempat ketersediaan aksebilitas dan kolaborasi global (nasional dan internasional). Terakhir, biaya dan efisiensi.
Bupati Annisa Laporkan Progres 28 Titik Dapur MBG Dharmasraya ke BGN |
![]() |
---|
Menteri Transmigrasi akan Kunjungi Dharmasraya, Dukung Pengembangan Kawasan Padang Hilalang II |
![]() |
---|
Wali Kota Fadly Amran Hadiri Pengukuhan Pengurus Lembaga Advokasi Kebudayaan dan Adat Minangkabau |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Sumatera Barat Rabu, 27 Agustus 2025: Hujan Petir Kepulauan Mentawai dan Pariaman |
![]() |
---|
PT Semen Padang Ikut Latihan Gabungan Heli Rescue Basarnas di Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.