BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR: Kata Ahli Soal Hewan Turun Gunung Marapi dan 7 ASN Pelanggar Netralitas Mangkir
Kordiv Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kota Pariaman, Elmahmudi, mengatakan, ketiga pejabat tersebut tidak hadir saat panggilan pertama karena ada
TRIBUNPADANG.COM - Simak sejumlah berita populer Sumbar yang menarik dibaca setelah tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita tentang masyarakat di Bukik Batabuah Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menginformasikan sejumlah hewan liar terpantau turun dari kawasan hutan saat aktivitas Gunung Marapi meningkat beberapa waktu lalu.
Ahli Geologi dan Vulkanologi Ade Edward mengatakan, memang secara ilmiah ada beberapa alasan logis hewan liar turun dari kawasan puncak gunung api yang sedang mengalami peningkatan aktivitas.
Selanjutnya, tiga dari tujuh pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pariaman, Sumatera Barat mangkir dari panggilan polisi saat proses penyidikan kasus pelanggaran netralitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kordiv Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kota Pariaman, Elmahmudi, mengatakan, ketiga pejabat tersebut tidak hadir saat panggilan pertama karena ada urusan tertentu.
Simak berita lebih lengkap dengan baca artikel berikut:
1. Hewan Liar Turun dari Kawasan Hutan, Ahli: Indikasi Peningkatan Aktivitas Gunung Marapi Sumbar
Masyarakat di Bukik Batabuah Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menginformasikan sejumlah hewan liar terpantau turun dari kawasan hutan saat aktivitas Gunung Marapi meningkat beberapa waktu lalu.
Ahli Geologi dan Vulkanologi Ade Edward mengatakan, memang secara ilmiah ada beberapa alasan logis hewan liar turun dari kawasan puncak gunung api yang sedang mengalami peningkatan aktivitas.
Jelas dia, secara ilmiah sudah diketahui bahwa memang perilaku hewan dipengaruhi kondisi alam.
Ia menjelaskan, secara ilmiah sejumlah hewan punya insting dan sensitif terhadap perubahan alam, termasuk peningkatan aktivitas Gunung Api Marapi.
Hewan-hewan itu, kata dia, butuh lingkungan hidup yang nyaman dan tenang.
"Hewan tak suka debu, tak suka dengan temperatur yang panas, tanaman mengering, mereka (hewan) juga stres dengan dentuman dan letusan gunung api itu, makanya mereka lari dari kawasan puncak, menghindar ke tempat yang lebih baik," ujar Ade Edward yang ditemui TribunPadang.com di Padang, Senin (11/11/2024).
Baca juga: Kesaksian Masyarakat Sekitar Gunung Marapi Sumbar Terkait Hewan yang Turun saat Erupsi Terjadi
Perubahan perilaku hewan itu, menurut Ade, seharusnya menjadi penanda sekaligus peringatan dini bagi masyarakat setempat.
"Menjadi indikasi bagi masyarakat harusnya. Kan ada pepatah alam takambang jadi guru, itu kan sudah dari dulu menjadi falsafah masyarakat Minang," ujar dia.
Ade mendorong agar pengetahuan lokal/ local wisdom masyarakat setempat perlu diperkuat oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan.
Menurutnya kecerdasan terhadap perubahan alam itu perlu dijaga, sebagai mitigasi mandiri masyarakat dari dampak bencana alam.
Baca juga: Hewan Liar Mulai Keluar Hutan, Warga Bukit Batabuah Sumbar Cemas dengan Aktivitas Gunung Marapi
Diberitakan sebelumnya, peningkatan aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) memicu kekhawatiran warga Nagari Bukik Batabuah, yang berada di kaki gunung tersebut.
Kekhawatiran melanda terutama setelah banyak hewan liar yang biasanya berada di hutan mulai terlihat di sekitar pemukiman.
Sejak status Gunung Marapi naik menjadi Level III Siaga pada 6 November 2024, beberapa warga melaporkan melihat hewan-hewan liar, seperti kijang dan simpai, keluar dari hutan.
Fenomena ini dianggap sebagai tanda alam, yang oleh masyarakat sekitar sering dihubungkan dengan potensi erupsi Gunung Marapi.
2. Mangkir dari Panggilan, Kasus 7 Pejabat ASN Kota Pariaman Langgar Netralitas Masih Tahap Penyidikan
Tiga dari tujuh pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pariaman, Sumatera Barat mangkir dari panggilan polisi saat proses penyidikan kasus pelanggaran netralitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kordiv Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kota Pariaman, Elmahmudi, mengatakan, ketiga pejabat tersebut tidak hadir saat panggilan pertama karena ada urusan tertentu.
"Panggilan pertam itu pekan lalu (Kamis dan Jumat). Hari ini kembali dilakukan panggilan," ujarnya, Senin,(11/11/2024).
Pemanggilan ini dilakukan pada tujuh tersangka pejabat ASN dalam lanjutan penyidikan oleh pihak kepolisian.
Waktu penyidikan di tingkat kepolisian ini berlangsung sampai 14 November, sejak ditetapkan ketujuhnya sebagai tersangka melalui gelar perkara yang dilakukan Gakumlu.
Baca juga: 48 Kasus Kekerasan Seksual di Wilayah Hukum Polres Pariaman Sumbar, Mayoritas Pelaku Orang Terdekat
Elmahmudi menerangkan setelah dari penyidik kepolisian kasus ini akan dilanjutkan di tingkat kejaksaan dengan durasi waktu lima hari, untuk memeriksa dan menyusun rencana dakwaan dan tuntutan.
"Setelahnya berkas harus dilimpahkan ke pengadilan negeri untuk disidangkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menerangkan satu dari tujuh tersangka dalam kasus ini pada awalnya berstatus sebagai saksi bukan terlapor.
Status satu orang tersebut naik sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan, terbukti yang bersangkutan melakukan pelanggaran sesuai keterangan saksi ahli.
Kendati sudah terbukti, awalnya yang bersangkutan tidak melanggar pasal yang disangkakan karena bukan berstatus pejabat ASN, melainkan staf.
Baca juga: Polres Pariaman Tangani 48 Kasus Kekerasan Seksual hingga Oktober 2024, Pencabulan Anak Terbanyak
Setelah adanya surat resmi dari Pemko Pariaman, baru diketahui yang bersangkutan tergolong sebagai pejabat dan bisa disangkakan pasal yang digunakan Gakumlu.
"Makanya statusnya naik sebagai tersangka sewaktu gelar perkara, karena didukung oleh dua alat bukti," tuturnya. (*)
4 BERITA POPULER SUMBAR: Klarifikasi Pendaki di Gunung Talang dan Diva Aurel Tampil di Istana Negara |
![]() |
---|
BERITA POPULER SUMBAR: Keunikan Pawai Alegoris, Wako Pariaman Pastikan PBB Tak Naik & Kasus Curanmor |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Upacara di Ponpes Haji Miskin Eks JI dan Bidan Dona Terima Penghargaan |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Korban Hanyut di Sungai Pasbar hingga Semarak HUT Ke-80 RI di Solok Selatan |
![]() |
---|
POPULER SUMBAR: Warga Pariaman Dihebohkan Penemuan Mayat, Kisah Pedagang Bendera di Bukittinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.