Gunung Marapi Erupsi

Hewan Liar Mulai Keluar Hutan, Warga Bukit Batabuah Sumbar Cemas dengan Aktivitas Gunung Marapi

Wali Nagari Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus Putra mengatakan warga di Bukit Batabuah belum dievakuasi meskipun terjadi peningkatan aktivitas g

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
PVMBG
Visual Gunung Marapi pada Kamis (7/11/2024) pukul 12.00 WIB. Peningkatan aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) memicu kekhawatiran warga Nagari Bukik Batabuah, yang berada di kaki gunung tersebut. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Peningkatan aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) memicu kekhawatiran warga Nagari Bukik Batabuah, yang berada di kaki gunung tersebut.

Kekhawatiran melanda terutama setelah banyak hewan liar yang biasanya berada di hutan mulai terlihat di sekitar pemukiman.

Sejak status Gunung Marapi naik menjadi Level III Siaga pada 6 November 2024, beberapa warga melaporkan melihat hewan-hewan liar, seperti kijang dan simpai, keluar dari hutan. 

Fenomena ini dianggap sebagai tanda alam, yang oleh masyarakat sekitar sering dihubungkan dengan potensi erupsi Gunung Marapi.

Berdasarkan data PGA Gunung Marapi sejak pukul 00.00 sampai 18.00 WIB, terdapat 7 kali letusan dan 13 hembusan Gunung Marapi hari ini, Kamis (7/10/2024).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem Ancam Sumbar, Warga Dekat Gunung Marapi Hati-Hati Galodo

Walinagari Bukik Batabuah, Firdaus saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Walinagari Bukik Batabuah, Firdaus saat diwawancarai beberapa waktu lalu. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Wali Nagari Bukit Batabuah, Firdaus Putra mengatakan sampai saat ini, aktivitas masyarakat masih berjalan normal, meskipun merasa khawatir dengan seringnya erupsi Gunung Marapi.

Menurutnya, abu vulkanik yang terbawa saat Erupsi Gunung Marapi sempat menghujani negari tersebut pada Rabu (6/11/2024).

Untuk itu, pihaknya juga sudah membagikan masker kepada masyarakat sekitar.

"Antisipasi kami mengingatkan masyarakat khususnya yang berada pada jarak 4,5 kawah. Kita sudah bagikan masker, karena abu vulkanik sampai ke Nagari kami kemarin," kata Firdaus.

Firdaus Putra mengatakan sampai saat ini belum ada perintah baik dari BPBD maupun Pemerintah Kabupaten untuk mengevakuasi masyarakat.

Baca juga: Empat EWS Dipasang di Sungai Sekitar Gunung Marapi, BPBD Sumbar Siap Pantau Banjir Lahar Dingin

Ia menambahkan, warga di Nagari Bukik Batabuah juga semakin merasa khawatir karena beberapa hewan liar yang biasanya hanya di hutan mulai terlihat ke pemukiman warga, seperti kijang dan simpai. 

"Bagi kami di nagari yang tinggal di kaki Gunung Marapi melihat kejadian tersebut akan ada kemungkinan erupsi meningkat. Kejadian serupa juga terjadi sebelum erupsi besar di 3 Desember 2023 kemarin, kala itu hewan juga keluar hutan," tuturnya. 

Ia mengatakan, hewan liar mulai keluar hutan tersebut sudah terlihat sejak 15 hari terakhir.  Kejadian seperti ini merupakan sebuah tanda alam bagi masyarakat di sekitar Gunung Marapi

Menurutnya, masyarakat Bukik Batabuah yang berada di kaki Gunung Marapi terdiri dari dua jorong, Jorong Batang Silasiah dan Jorong Gobah. Mereka berada di radius 5-4 km dari kawah. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved