Angkutan Barang KAI Divre II Sumbar Naik 18 Persen pada Oktober 2024, Capai 186.065 Ton

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat mencatatkan lonjakan signifikan dalam angkutan barang pada bulan Oktober 2024. 

Angkutan barang yang tercatat mencapai 186.065 ton, meningkat 18 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 157.560 ton.

Kahumas KAI Divre II Sumbar, M. As’ad Habibuddin, menjelaskan bahwa kenaikan tersebut dipicu oleh meningkatnya permintaan dari pelanggan yang memilih kereta api sebagai moda angkutan barang. 

"Pertumbuhan angkutan barang tersebut karena permintaan pelanggan atas angkutan barang menggunakan kereta api mengalami peningkatan," kata Kahumas KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M. As’ad Habibuddin, Jumat (8/11/2024).

Adapun selama periode Januari s.d Oktober 2024, KAI Divre II Sumbar mengangkut 1.640.925 ton barang. Saat ini, KAI Divre II Sumbar melayani komoditas semen curah dan klinker, dengan total angkutan masing-masing secara berurutan 1.063.800 ton dan 577.125 ton.

Baca juga: Di Bukittinggi, Warga Harapkan Mahyeldi Aktifkan Kembali Jalur Kereta Api

Dari sisi ketepatan waktu keberangkatan ataupun kedatangan kereta api barang di Divre II Sumbar, juga mengalami peningkatan performa. Dalam kurun Januari sampai dengan Oktober 2024, tingkat ketepatan waktu keberangkatan kereta api barang mencapai 87,32 persen, meningkat dibanding Januari sampai dengan Oktober 2023 yakni 80,42 persen.

M. As’ad Habibuddin mengatakan, tingkat ketepatan waktu kedatangan kereta api barang pada Januari sampai dengan Oktober 2024 mencapai 87,29 persen, meningkat dibanding Januari sampai dengan Oktober 2023 yakni 80,34 persen.

Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional dan tersertifikasi.

"Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)