Kota Padang

Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, DLH Padang Pangkas Pohon Pelindung di Pinggir Jalan

Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi risiko pohon tumbang akibat angin kencang yang bisa membahayakan pengguna jalan.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
Foto: Rima Kurniati/tribunpadang.com
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Fadelan Frista Masta ditemui Senin (8/7/2024). Mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga awal 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang rutin melakukan pemeliharaan dan pemangkasan pohon pelindung. 

Sebelumnya, diberitakan wilayah Indonesia diperkirakan akan dilanda cuaca ekstrem, BMKG ingatkan masyarakat untuk waspada termasuk yang tinggal di jalur-jalur aliran sungai Gunung Marapi akan adanya bencana galodo.

"Iya, memang saat ini sebagian wilayah Indonesia memasuki awal musim hujan. Termasuk juga di wilayah di Provinsi Sumatera Barat," kata Kepala BMKG BIM, Desindra Deddy Kurniawan.

Khusus untuk wilayah Sumatera Barat, sebenarnya sudah memasuki musim hujan saat ini, sehingga di beberapa wilayah curah hujannya cukup signifikan.

"Kemudian, memang siaran pers dari BMKG memang di akhir tahun 2024, adanya fenomena La Nina," ujarnya.

Desindra Deddy Kurniawan menyampaikan fenomena La Nina sebenarnya tidak terjadi di Indonesia, akan tetapi terjadi di Samudera Pasifik ekuator bagian tengah.

Baca juga: POPULER PADANG: Anak Terseret Ombak Ditemukan Meninggal dan 35 Pohon Tumbang saat Cuaca Ekstrem

Namun, kata dia, untuk dampak dari fenomena La Nina tersebut sampai ke Indonesia, yaitu dengan adanya peningkatan curah hujan.

"Sebetulnya, tidak semua wilayah di Indonesia terdampak fenomena La Nina, apalagi Sumatera Barat itu kan sebagian besar wilayahnya tidak mengenal musim kemarau," ujarnya.

Dikatakannya, dengan adanya fenomena La Nina ini, sebagian wilayah Indonesia akan mendapatkan peningkatan curah hujan.

"Jadi musim hujan ditambah La Nina atau peningkatan curah hujan," kata Desindra Deddy Kurniawan.

Dikarenakan Sumatera Barat sudah masuk di awal musim hujan, sehingga sampai akhir tahun 2024 berpotensi cuaca ekstrem.

"Potensi cuaca ekstrem tidak hanya hujan lebat atau hujan ekstrem, tetapi juga adanya peningkatan kecepatan angin," sebutnya.

Baca juga: Pohon Tumbang di Jalan Perintis Kemerdekaan Padang, Timpa Kabel dan Hambat Akses Lalu Lintas

Desindra Deddy Kurniawan menjelaskan adanya juga angin kencang, petir, hujan es, dan puting beliung yang masuk kategori cuaca ekstrem. Hal itulah yang harus diwaspadai di masa musim penghujan ini.

Jadi untuk masyarakat saat memasuki musim penghujan ini, diharapkan untuk selalu waspada.

Diminta untuk selalu update informasi dari BMKG yang sudah disediakan di berbagai macam kanai dan bisa di cek melalui gawai masing-masing.

"Masyarakat hendaknya mengenali wilayah dimana tempat mereka tinggal," kata Desindra Deddy Kurniawan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved