Warga Diterkam Buaya

Warga Pesisir Selatan Diduga Tewas Diterkam Buaya Saat Cari Lokan, Tubuh Ditemukan Tidak Lengkap

Seorang lelaki ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tidak utuh, diduga akibat diterkam buaya saat mencari lokan di Kabupaten Pesisir Selatan,

|
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
BPBD Pessel
Seorang lelaki ditemukan meninggal dunia dengan tubuh tidak utuh, diduga diterkam buaya di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (30/10/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PESISIR SELATAN – Seorang lelaki ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tidak utuh, diduga akibat diterkam buaya saat mencari lokan di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Peristiwa tragis ini terjadi di Muaro Sejajang, Nagari Silaut, Kecamatan Silaut, pada Rabu (30/10/2024).

Informasi yang dihimpun TribunPadang.com diketahui bahwa korban bernama Suhairil Efendi (47) warga yang tinggal di Kampung Lalang, Nagari Koto Anau, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Yuskardi, mengatakan bahwa korban awalnya dilaporkan hilang pada Selasa (29/10/2024).

"Awalnya sekitar pukul 10.00 WIB, korban pergi ke sungai sendirian dengan sepeda motor untuk mencari lokan," kata Yukardi, Kamis (31/10/2024).

Baca juga: Truk Pecah Ban di Simpang Kalumpang Padang, Arus Lalu Lintas Macet dari Arah Lubuk Buaya

Biasanya korban sudah kembali ke rumah sebelum pukul 18.00 WIB. Namun, hingga malam hari korban tidak kunjung kembali.

Hal itu membuat keluarga korban merasa khawatir, sehingga anak dari korban mencoba menyusul ke sungai tempat orang tuanya mencari lokan.

"Setelah sampai, anak korban hanya menemukan sepeda motor dan peralatan lainnya. Sedangkan korban tidak ditemukan," katanya.

Akibat tidak menemukan orang tuanya, anak korban melaporkan ke warga sekitar untuk dilakukan pencarian bersama-sama.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Defrisiswardi, mengatakan bahwa korban berhasil ditemukan pada pukul 14.15 WIB pada Rabu (30/10/2024).

Baca juga: Dua Buaya Muara Berhasil Ditangkap di Air Bangis Pasaman Barat, BKSDA Imbau Warga Berhati-hati

Kata dia, sebelumnya warga bersama tim gabungan sempat melakukan pencarian di sekitar aliran sungai terkait hilangnya warga diduga diterkam oleh buaya.

Setelah dilakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia. Selain itu, kondisi tubuh korban ditemukan sudah tidak utuh

Konflik Buaya dan Warga

Camat Silaut, Afrizen saat dihubungi TribunPadang.com menuturkan konflik buaya dengan warga di daerahnya bukan kali pertama. 

Ia menyebut, di Kecamatan Silaut sendiri memang jumlah buaya liar sangat banyak.

Baca juga: Warga Pesisir Selatan Diduga Tewas Diterkam Buaya Saat Cari Lokan, Tubuh Ditemukan Tidak Lengkap

"Di Silaut jumlah buaya liar sangat banyak, bahkan sekarang sudah sampai ratusan buaya yang berada di sungai-sungai dan muara-muara sekitar Silaut," ujar Afrizen.

Afrizen menuturkan, selama dirinya menjabat sebagai camat telah terjadi sebanyak tiga kali konflik manusia dengan buaya.

"Namun kejadian yang sampai adanya korban meninggal dunia baru jadian kemarin," tuturnya.

Penjelasan Afrizen, buaya yang jumlah banyak tersebut sering menampakkan diri kepada masyarakat dengan ukuran sudah besar-besar.

"Karena populasinya yang banyak, maka juga rawan terjadi konflik dengan warga," imbuh Afrizen.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Wagub Audy Istirahat dari PPP dan Dua Buaya Muara Ditangkap di Pasaman Barat

Berkaitan dengan korban yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh, Afrizen menyebut bahwa korban memang sudah biasa mencari lokan di lokasi kejadian.

"Informasinya dirinya sudah tiga kali mencari lokan di lokasi yang sama. Ketika ketiga kali pergi, korban tidak kembali lagi ke rumah seperti biasanya," sambung Afrizen.

Warga ramai-ramai mencari ketika anak korban melaporkan kepada warga bahwa ayahnya sudah tidak pulang seharian dari mencari lokan.

"Saat dilakukan pencarian oleh warga hanya ditemukan sepeda motor dan alat korban mencari lokan," kata Afrizen.

Korban ditemukan pada Rabu (30/10/2024) dalam keadaan meninggal dunia.

Baca juga: POPULER PADANG: Buaya Berulang Kali Muncul di Bungus dan Buruh Harian Lepas Nekat Curi HP

"Korban ditemukan siang hari dan dalam keadaan tubuh sudah tidak utuh," ujar Afrizen.

Sebelumnya, Afrizen mengungkapkan bahwa pemerintah kecamatan telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika beraktifitas di sekitaran sungai dan muara.

"Beberapa informasi perihal peringatan juga sudah ada diberikan untuk meminimalisir kejadian serupa terjadi kembali," pungkas Afrizen.(*) 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved