Berita Populer Padang

POPULER PADANG: Deklarasi Pilkada Damai Pemuda Lintas Iman dan Unand Kukuhkan 6 Guru Besar

Kelompok Pemuda Lintas Iman di Padang menggelar diskusi publik bertajuk "Lawan Hoaks Bersama Kelompok Lintas Iman" pada Sabtu (26/10/2024).

Editor: Rahmadi
Dok. Pemuda Lintas Iman
Kelompok Pemuda Lintas Iman di Padang menggelar diskusi publik bertajuk "Lawan Hoaks Bersama Kelompok Lintas Iman" pada Sabtu (26/10/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak sejumlah berita populer Padang yang tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang kelompok Pemuda Lintas Iman di Padang menggelar diskusi publik bertajuk "Lawan Hoaks Bersama Kelompok Lintas Iman" pada Sabtu (26/10/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk menangkal penyebaran hoaks demi menjaga ketenangan pemilu mendatang melalui edukasi politik dan sosial.

Kemudian, Universitas Andalas ( Unand ) mengukir prestasi dengan mengukuhkan enam Guru Besar Tetap di Gedung Convention Hall Unand, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu (26/10/2024).

Pengukuhan ini diharapkan memperkuat peran UNAND dalam persaingan akademik di tingkat nasional dan internasional.

Baca lebih lengkap berikut ini:

1. Deklarasi Pemuda Lintas Iman di Padang: Tangkal Hoaks Demi Pilkada Damai

Kelompok Pemuda Lintas Iman di Padang menggelar diskusi publik bertajuk "Lawan Hoaks Bersama Kelompok Lintas Iman" pada Sabtu (26/10/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk menangkal penyebaran hoaks demi menjaga ketenangan pemilu mendatang melalui edukasi politik dan sosial.

Rahmat Abdullah dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia membuka diskusi dengan menyoroti bahaya hoaks dalam perspektif Islam. Ia mengutip Al-Quran, menyatakan bahwa penyebaran kebohongan dapat membawa azab yang pedih, seperti yang tertulis dalam surat An-Nur ayat 19.

"Dalam Al-Hujurat ayat 6, umat Islam diajarkan untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima agar terhindar dari fitnah," ujar Rahmat. Ia menambahkan bahwa Ahmadiyah kerap menjadi korban hoaks, termasuk tuduhan-tuduhan palsu yang masih beredar hingga kini.

Ketua Yayasan Cinta Damai Bersama, Desmurniyati, membagikan pandangan agama Kristen terkait bahaya hoaks. Menurutnya, ajaran Kristen menekankan pentingnya hidup sebagai "terang dan garam" bagi dunia, yaitu membawa damai dan kasih di tengah masyarakat.

Baca juga: Persis Solo Siap Hadapi Bali United, Yogie Nugraha Bidik Kemenangan Kedua di Liga 1

"Berbohong tidak dibenarkan, meskipun untuk tujuan tertentu," tegas Desmurniyati. Ia mengaitkan maraknya hoaks dengan proses politik, khususnya saat pemilihan kepala daerah. "Politik seharusnya menjadi sarana pengabdian, bukan pemecah belah masyarakat," ujarnya.

Rozideteno Putri, dosen Universitas Andalas, menyoroti kerentanan Generasi Z terhadap hoaks. Ia menjelaskan bahwa generasi ini banyak menghabiskan waktu di dunia digital, yang memperbesar peluang terpapar informasi tanpa verifikasi.

"Pendidikan politik penting untuk membangun pemahaman mereka terhadap pemilu dan dampak kebijakan pada kesejahteraan rakyat," katanya. Rozideteno menekankan bahwa politik harus didasari kejujuran dan bebas dari hoaks.

Silmi Novita Nurman dari Pelita Padang menambahkan pentingnya peran komunitas dalam edukasi digital. Ia berharap komunitas yang memiliki banyak pengikut, terutama dari kalangan muda, dapat menciptakan konten edukatif untuk membedakan informasi benar dari hoaks.

"Kita bisa membuat 'siskamling digital' sebagai patroli konten hoaks dan mengedukasi pengikut secara bergilir," usul Silmi.

Diskusi lintas iman ini ditutup dengan deklarasi damai, menyukseskan pemilihan kepala daerah, yang ditandatangani oleh perwakilan berbagai kelompok lintas iman, organisasi mahasiswa, dan masyarakat sipil.

2. Unand Kukuhkan Enam Guru Besar, Perkuat Posisi di Kancah Nasional dan Global

Universitas Andalas ( Unand ) mengukir prestasi dengan mengukuhkan enam Guru Besar Tetap di Gedung Convention Hall Unand, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu (26/10/2024).

Pengukuhan ini diharapkan memperkuat peran UNAND dalam persaingan akademik di tingkat nasional dan internasional.

Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, menyampaikan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan momentum penting bagi UNAND untuk semakin maju di tingkat nasional maupun internasional.

Ia menekankan bahwa peran Guru Besar sangat strategis sebagai ujung tombak kemajuan universitas.

“Menjadi seorang Guru Besar bukan sekadar pencapaian tertinggi dalam karier akademik, tetapi juga merupakan peran strategis sebagai agen inovasi dan pemimpin intelektual. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, peran Guru Besar sangat penting untuk membawa Universitas Andalas menjadi institusi yang dikenal tidak hanya di Sumatera Barat atau Indonesia, tetapi juga di panggung dunia,” ujar Rektor.

Baca juga: Real Madrid Terpuruk 0-4 di El Clasico, Kylian Mbappe Tampil Buruk jadi Raja Offside

Lebih lanjut, Efa Yonnedi menekankan pentingnya menghasilkan riset yang berdampak nyata. Ia mendorong agar riset yang dihasilkan tidak hanya berkontribusi pada pengetahuan baru, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi melalui Return on Investment (ROI) dan Social Return on Investment (SROI).

“Hilirisasi riset harus menjadi fokus utama kita. Riset yang kita hasilkan harus mampu menggerakkan industri, memperkaya kebijakan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Rektor juga mendorong agar buku-buku yang dihasilkan para akademisi Universitas Andalas tidak hanya dicetak, tetapi juga diterbitkan oleh penerbit terkemuka agar menjadi bagian dari literatur global.

“Dengan cara ini, karya-karya kita dapat menjangkau lebih banyak orang dan memberikan manfaat yang lebih luas,” sebut Efa.

Ia pun mengajak seluruh civitas akademika untuk menjadikan momentum pengukuhan ini sebagai dorongan untuk bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan lebih inovatif demi kemajuan Universitas Andalas dan bangsa.

Baca juga: Tensi Tinggi El Clasico! Ancelotti Marah karena Selebrasi Berlebihan Asisten Pelatih Barcelona

Enam Guru Besar yang dikukuhkan berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Guru Besar yang dikukuhkan adalah:

  • Gusti Asnan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Sejarah Maritim di Fakultas Ilmu Budaya,
  • Dahyunir Dahlan sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Fisika di Fakultas MIPA,
  • Rahmayeni sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik di Fakultas MIPA,
  • Zulhadjri sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Anorganik di Fakultas MIPA,
  • Mai Efdi sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Organik Bahan Alam di Fakultas MIPA,
  • Afrizal sebagai Profesor dalam Bidang Ilmu Kimia Organik di Fakultas MIPA.

(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved