WNA Tertusuk Ikan Todak
Seberapa Berbahaya Paruh Ikan Todak hingga Sebabkan WNA Italia Tewas di Mentawai Sumbar?
Seberapa berbahaya paruh atau moncong ikan todak hingga sebabkan WNA Italia Giulia Manfrini tewas tertusuk saat surfing di Mentawai Sumbar?
Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Ikan todak adalah ikan besar yang bermigrasi jauh dan ditemukan di Samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik.
Mereka memiliki strategi reproduksi monosiklik, artinya mereka hanya bertelur setahun sekali.
Ikan todak mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 4 hingga 5 tahun, dan betina umumnya lebih besar daripada jantan.
Ikan todak betina dapat melepaskan hingga 4 juta telur per tahun, yang dibuahi secara eksternal oleh sperma jantan.
Telur ikan todak bersifat pelagis, artinya mengapung di laut terbuka.
Setelah menetas, larva hanyut mengikuti arus laut selama beberapa bulan sebelum menetap di kawasan pesisir.
Ikan todak memiliki umur yang relatif pendek, biasanya hidup hingga 9 tahun. Namun, beberapa individu diketahui dapat hidup hingga 15 tahun.
Ikan todak adalah predator puncak di lingkungannya, dan umurnya dipengaruhi oleh posisinya dalam rantai makanan.
Ikan todak tidak berbahaya bagi manusia, namun rentan terhadap penangkapan ikan yang berlebihan.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mencantumkan ikan todak sebagai spesies “Sedikit Kekhawatiran”, namun beberapa populasi dianggap mengalami penangkapan ikan berlebihan.
Langkah-langkah pengelolaan perikanan, seperti ukuran dan batasan kantong, dapat membantu menjamin keberlanjutan populasi ikan todak.
Ikan Todak dan Manusia
Ikan todak adalah ikan besar dan kuat yang dapat ditemukan di perairan hangat dan beriklim sedang di seluruh dunia.
Mereka dikenal karena paruhnya yang panjang dan runcing, yang mereka gunakan untuk berburu mangsa seperti cumi-cumi dan ikan-ikan kecil.
Meskipun ikan todak biasanya tidak agresif terhadap manusia, ada beberapa risiko yang terkait dengan interaksi dengan hewan ini.
Serangan Ikan Todak
Terdapat beberapa kasus ikan todak yang menyerang manusia, namun insiden ini jarang terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, serangan ikan todak terjadi ketika ikan terpancing atau merasa terancam.
Kasus terbaru, seorang WNA asal Italia Giulia Manfrini (36) meninggal dunia setelah diduga tertusuk mulut ikan todak saat bermain surfing di perairan Ombak Bengbeng, Pulau Masokut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang bermain surfing di perairan Ombak Bengbeng, Pulau Masokut, Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumbar.
Kapolres Mentawai, AKBP Rory Ratno menyampaikan korban diduga tertusuk oleh mulut ikan todak pada Jumat (18/10/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.
Pihaknya mendapatkan informasi dari saksi bernama Alex pada pukul 09.30 WIB.
"Saksi ini pada pukul 08.00 WIB sedang bersama dengan saksi lainnya bernama Massimo beserta korban," kata Rory Ratno, Sabtu (19/10/2024).
Saksi bersama korban menuju perairan Ombak Bengbeng di Pulau Masokut, Mentawai.
Mereka berangkat dari salah satu resort yang berada di Pulau Patotogat, Desa Katurai, Kecamatan Siberut Barat Daya, Mentawai.
"Mereka pergi ke perairan Ombak Bengbeng untuk bermain surfing. Namun, pada pukul 09.00 WIB, kedua saksi melihat korban meminta tolong dengan cara melambaikan tangannya," ujarnya.
Melihat hal tersebut, kedua saksi langsung berusaha mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama.
Namun, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri.
Kedua saksi berusaha membawa korban yang sudah tidak sadarkan diri untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan ke Puskesmas Peipei, Pasakiat Taileleu, Mentawai.
"Pukul 09.30 WIB, Dokter Puskesmas Peipei menyatakan korban telah meninggal dunia," pungkas AKBP Rory Ratno.
Lalu jenazah korban dibawa ke Kota Padang untuk diserahkan kepada perwakilan keluarga.
Di sisi lain, nelayan yang mencoba menangkap ikan todak mungkin berisiko lebih tinggi mengalami cedera, karena ikan ini sulit ditangani dan mungkin gelisah saat ditarik keluar dari air.
Perikanan dan Konservasi
Ikan todak merupakan spesies perikanan komersial yang penting, dan mereka ditangkap menggunakan berbagai metode termasuk rawai, tombak, dan jaring apung.
Namun, penangkapan ikan yang berlebihan telah menyebabkan penurunan populasi ikan todak di beberapa daerah, dan terdapat kekhawatiran mengenai keberlanjutan praktik penangkapan ikan saat ini.
Untuk mengatasi masalah ini, pengelola perikanan telah menerapkan peraturan yang bertujuan mengurangi penangkapan ikan berlebihan dan melindungi populasi ikan todak.
Peraturan tersebut mencakup batasan ukuran, kuota tangkapan, dan pembatasan metode penangkapan ikan.
Ikan todak sebagai Makanan
Ikan todak merupakan ikan makanan populer yang sering dipanggang atau dipanggang dan disajikan dengan berbagai macam saus dan bumbu.
Meskipun ikan todak bisa menjadi tambahan makanan yang sehat dan lezat untuk diet seimbang, ada beberapa kekhawatiran tentang keamanan mengonsumsi ikan ini.
Seperti banyak ikan predator besar lainnya, ikan todak dapat mengakumulasi merkuri dalam jumlah tinggi di dalam dagingnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) merekomendasikan agar wanita hamil, anak kecil, dan wanita yang mungkin hamil menghindari makan ikan todak dan ikan dengan merkuri tinggi lainnya seperti tuna dan hiu.
Untuk masyarakat umum, FDA merekomendasikan untuk membatasi konsumsi ikan todak tidak lebih dari satu porsi per minggu. (www.americanoceans.org/)
WNA Italia Tewas Tertusuk Ikan Todak di Kepulauan Mentawai Sumbar, Ini Tanggapan Dinas Pariwisata |
![]() |
---|
Fakta Menarik tentang Ikan Todak, Kecepatan, dan Habitatnya di Lautan Dunia |
![]() |
---|
Kepulauan Mentawai Sumbar: Surga Peselancar dan Tragedi Laut yang Menghantui, WNA Tewas saat Surfing |
![]() |
---|
3 WNA Tewas saat Surfing di Mentawai Sumbar dalam Dua Tahun Terakhir |
![]() |
---|
Jenazah WNA Italia yang Tewas Tertusuk Ikan Todak di Mentawai Sumbar Dibawa ke Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.