Penemuan ODCB di Padang Pariaman

Bebatuan Unik Diduga Peninggalan Prasejarah di Surantih Padang Pariaman akan Diteliti Pekan Depan

Bebatuan unik yang ditemukan di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu akan segera diteliti. Penelitian akan dilakukan oleh ...

Penulis: Muhammad Fuadi Zikri | Editor: Fuadi Zikri
istimewa
Situs mirip peninggalan zaman prasejarah di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Bebatuan unik yang ditemukan di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu akan segera diteliti.

Penelitian akan dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kemasyarakatan Universitas Andalas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi tekait penelitian ini pada Kamis (3/10/2024).

Benda mirip lesung batu diduga peninggalan zaman prasejarah di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/10/2023).
Benda mirip lesung batu diduga peninggalan zaman prasejarah di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/10/2023). (istimewa)

"Ya. Saya berharap agar semua Stakeholder terkait bersama sama kita mendukung atas pelaksanaan penelitian ini," katanya dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Minggu (6/10/2024).

Sebelumnya bebatuan tersebut ditemukan di kawasan tambang yang berlokasi di Korong Surantiah Nagari Lubuak Alung, Kecamatan Lubuk Alung.

Bebatuan yang menyerupai balok-balok kayu yang muncul dari dalam tanah tersebut ditemukan saat aktivitas penggalian berlangsung di tambang tersebut pada Rabu (4/10/2023).

Tak hanya berbentuk balok kayu, di lokasi juga ditemukan bebatuan mirip Lesung dan Kapak. Sontak penemuan ini viral di media sosial.

Baca juga: Usia Bebatuan Diduga Cagar Budaya yang Ditemukan di Padang Pariaman Ditaksir 40-60 Juta Tahun

Pemkab Padang Pariaman yang mendatangi lokasi saat ini menyebut bahwa lokasi dan benda yang ditemukan diduga objek cagar budaya peninggalan prasejarah.

Sementara, Ahli Geologi yang juga mendatangi lokasi menyebut itu adalah fenomena alam langka yang dikenal dengan columnar joint atau kekar kolom.

Rudy mengatakan, tim peneliti nantinya akan meneliti struktur batuan yang ada di lokasi yang diyakini Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).

Ia berharap seluruh stakeholder terkait agar bersama-sama mendukung penelitian yang akan dilakukan agar berjalan lancar.

Sebab, hasil penelitian inilah nantinya yang akan dijadikan dasar pertimbangan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Padang Pariaman dalam Sidang Penetapan Cagar Budaya tahun 2024.

"Direkomendasikan atau tidaknya Struktur Batuan Objek Diduga Cagar Budaya," kata Rudi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Anwar mengatakan, pihaknya telah meneken Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait penelitian ini pada 20 September 2024 lalu.

PKS dilakukan antara Bidang Kebudayaan Disdikbud Padang Pariaman dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kemasyarakatan Unand.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud, Ade Novalia menjelaskan, setelah penelitian tim peneliti akan menyusun laporan yang akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.

Laporan itu akan dijadikan dasar dalam pengusulan pendaftaran Struktur Batuan Objek Diduga Cagar Budaya pada Sidang Penetapan Cagar Budaya tahun 2024. 

Benda mirip kapak batu diduga peninggalan zaman prasejarah di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/10/2023).
Benda mirip kapak batu diduga peninggalan zaman prasejarah di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (10/10/2023). (istimewa)

Baca juga: Peninggalan Prasejarah atau Fenomena Geologi, Bebatuan yang Ditemukan di Padang Pariaman Belum Jelas

"Jadwal penelitian diagendakan pada tanggal 8-9 Oktober 2024 dan metode apa saja yang akan dilakukan pada saat penelitian," ungkapnya.

Ade menambahkan tim peneliti yang terlibat dalam penelitian ini adalah Prof.Dr.Herwandi, M.Hum (Arkeolog Universitas Andalas) selaku ketua, dan Dr. Mahirta (Arkeolog Universitas Gajah Mada).

Alfa Noranda, SS,MA (Arkeolog Universitas Andalas), Dr.Khairil Anwar, M.Si (Tradisi lisan Universitas Andalas), dan Prof. Dr. Erwin, M.Si (Antropolog Universitas Andalas).

Prof.Dr. R. Cecep Eka Permana (Arkeolog Universitas Indonesia), Dr. Wilson Novarino (Biolog Universitas Andalas), dan Prof.Dr. Kurnia Warman (Ahli Hukum Universitas Andalas).

Kemudian Dr. Eng.Ir. Didit Hadi Barianto, S.T, M.Si, IPM (Ahli Geologi Universitas Gajah Mada).

Sementara itu, Kabupaten Padang Pariaman memiliki lima Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), yakni Ade Novalia, M.Pd (Ketua), dan Suhatman, S.Pd, M.Si (Wakil Ketua).

Rahmat Gino Sea Games, S.T, M.T (Sekretaris), Dr. Al Busyra Fuadi, ST. M.Sc (Anggota), dan Fauzan Amril, S.Hum, M.Hum (Anggota).

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved